23
4. Terjangkau Biaya Pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan yang terjangkau
affordable oleh masyarakat, dimana diupayanan biaya pelayanan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
mahal hanya mungkin dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. 5. Mutu Kualitas
Mutu kualitas yaitu menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan menunjukkan kesembuhan penyakit
serta keamanan tindakan yang dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
2.6.2. Aspek Sosial Budaya Dalam Pencarian Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Indonesia terdiri dari banyak suku Bangsa yang mempunyai latarbelakang budaya yang beraneka ragam. Lingkungan budaya tersebut sangat
mempengaruhi tingkah laku manusia yang memiliki budaya tersebut, sehingga dengan beraneka ragam budaya, menimbulkan variasi dalam perilaku manusia
disegala hal, termasuk dalam perilaku kesehatan Kresno, Sudarti dkk 2001. Menurut Sarafino 2002 yang dikutip oleh Addlinsyah 2012 walaupun
jaminan kesehatan dapat membantu banyak orang yang berpenghasilan rendah dalam memperoleh perawatan kesehatan yang mereka butuhkan, akan tetapi ada
alasan lain disamping biaya perawatan kesehatan yaitu adanya celah diantara kelas sosial dan budaya dalam penggunaan pelayanan kesehatan. Seseorang yang
berasal dari kelas sosial menengah ke bawah merasa diri mereka lebih rentan untuk terkena penyakit dibandingkan dengan mereka yang berasal dari kelas atas.
Universitas Sumatera Utara
24
Sebagai hasilnya, mereka yang berpenghasilan rendah lebih tidak mungkin untuk mencari pencegahan penyakit.
Dinegara seperti Indonesia ada satu tahap yang dilewati banyak penderita sebelum mereka datang ke petugas kesehatan, yaitu pergi berobat ke dukun atau
ahli-ahli pengobatan tradisional lainnya dengan demikian akan semakin parah keadaan penderita jika meminta pertolongan dokter petugas kesehatan. Bahkan
di Mesir dikalangan orang yang tradisional dan kurang terpelajar, rumah sakit pernah dikenal sebagai “rumah mati” karena menurut pengamatan mereka, siapa
yang masuk kerumah sakit biasanya akan keluar sebagai mayat Sarwono 2004. Pandangan masyarakat terhadap konsep sehat sakit sangat berbeda beda,
ole sebab itu petugas kesehatan perlu menyelidiki pandangan mereka tentang sehat sakit dan berusaha mengubah pandangan tersebut agar mendekati konsep
yang lebih obyektif, dengan cara ni maka penggunaan sarana kesehatan diharapkan dapat lebih ditinggkatkan.
2.6.3. Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah penggunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh
petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan,
penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyaraka, terjangkau serta bermutu Azwar 2006.
Universitas Sumatera Utara
25
Menurut WHO 1984 yang dikutip Ningsih Vera 2013 menyebutkan bahwa faktor perilaku yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatsan
adalah : 1.
Pemikiran dan Perasaan Thoughts and Feeling Berupa pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian-
penilaian seseorang terhadap obyek dalam hal ini obyek kesehatan. 2.
Orang Penting sebagai Referensi Personal Referensi Seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh seseorang yang dianggap
penting atau berpengaruh besar terhadap dorongan penggunaan pelayana kesehatan
3. Sumber-Sumber Daya
Mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, jarak, dan sebagainya. Sumber- sumber daya juga berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok
masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan negatif.
4. Kebudayaan
Berupa norma-norma yang ada di masyarakat dalam kaitannya dengan konsep sehat sakit.
Menurut Barus Kaiser 2003 yang mengutip pendapat Buchori, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan antara lain:
1. Faktor sistem pelayanan kesehatan Tersedianya akses pelayanan yang baik, saranan dan fasilitas medis,
teraturnya pelayanan dan hubungan antara tenaga kesehatan dengan penderita.
Universitas Sumatera Utara
26
2. Faktor dari konsumen yang menggunakan pelayanan kesehatan Meliputi status sosial ekonomi yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan
dan pendapatan
2.7. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas 2.7.1