Penghasilan Responden Pendorong Untuk

90 sebelum melakukan pemanfaatan pelayanan poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas di banding dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.

5.3 Penghasilan Responden

Berdasarkan tabel 4.2 di atasdiketahui bahwa penghasilan responden yang paling banyak adalah adalah Rp 1.800.000 yaitu sebanyak 56 orang 58,9, sedangkan penghasilan responden paling sedikit Rp 1.800.000 yaitu sebanyak 39 orang 41,1. Dari data diatas terlihat bahwa masih banyak responden yang penghasilannya dibawah Upah Minimum Provinsi UMP yaitu Rp 1.800.000. Penelitian Setyowati Riski E 2013 bahwa prevalensi kerusakan dan kehilangan gigi terlihat lebih tinggi pada anak yang memiliki orang tua berpenghasilan dan berpendidikan rendah 73 dari pada anak yang memiliki orang tua yang berpenghasilan dan berpendidikan tinggi 27, dimana kehilangan gigi sangat berhubungan dengan status sosial ekonomi seseorang karena pada masyarakat yang berpenghasilan tinggi lebih memilih melakukan perawatan pada gigi yang rusak dari pada mencabut gigi, sedangkan keadaan ini berbanding terbalik dengan masyarakat yang berasal dari ekonomi yang rendah akan memilih mencabut giginya dari pada melakukan perawatan gigi karena mahalnya biaya perawatan gigi. Universitas Sumatera Utara 91 Wangsarahardja K, 2007 yaitu ditemukan 69 responden memiliki gangguan kesehatan gigi dan tidak berusaha untuk mendapatkan pengobatan karena masalah keuangan. Penghasilan yang rendah akan menyebabkan kemiskinan yang sangat membahayakan kesehatan manusia jasmani, rohani, ekonomi dan sosial, dan orang menjadi tidak peduli atau takut menggunakan pelayanan kesehatan karena beranggapan biaya yang mahal. 5.4 Akses Ke Pelayanan Kesehatan Poli Gigi Puskesmas 5.4.1 Sarana dan Prasarana Poli Gigi Tergolong Lengkap Sarana dan prasarana poli gigi Puskesmas Medan Tuntungan sebagian besar respoden mengatakan tidak lengkap yaitu 56 orang 58,9 sedangkan yang mengatakan lengkap tentang sarana dan prasarana poli gigi yaitu 39 orang 41,1. Azwar 2006 Tuntutan kesehatan berkaitan dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan, dengan demikian perkembangan teknologi kesehatan harus selalu diperhatikan agar kegiatan pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan yang bermutu terhadap konsumen. Pedoman pelayanan kesehatan Puskesmas dari Depkes RI 2010,Standar peralatan yang wajib disediakan di poli gigi Puskesmas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan gigi terdiri atas sarana medis dan saran non medis.Sarana medis yang dibutuhkan di poli gigi adalah alat-alat diagnosakaca mulut, sonde, pinset, dan ekscavator, alat-alat pencabutan dan pembersihan karang gigitang ekstraksi, bein, crayer,knabel tang dan alat scelling bur scelling, bahan-bahan penambalan gigi phospat semen, amalgam, komposit, bahan-bahan perawatan Universitas Sumatera Utara 92 saluran akar gutta percha, endomethazone. Sedangkan sarana non medis yang diperlukan di poli gigi yaitu dental unit atau dental chair. Selain itu, juga diperlukan lemari obat, lemari alat dan sterilisator. Apabila sarana medis dan non medis di poli gigi Puskesmas sesuai dengan standar pelayanan dan diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan gigi di Puskesmas. Hasil penelitian Purba, R 2009 menyebutkan sarana dan prasaran pelayanan kesehatan Puskesmas di Desa Jaharum A Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang menunjukan bahwa responden yang menjawab lengkapnya saran dan prasarana puskesmas sebanyak 34 sedangkan yang menjawab sarana dan prasaran di puskesmas tidak lengkap sebanyak 66 . Sihombing Imelda 2015 menyebutkan fasilitas atau sarana kesehatan adalah salah satu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan dari kesehatan. Sarana juga merupakan aset utama dalam sebuah organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, dengan adanya sarana yang lengkap maka tenaga kesehatan akan mudah untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan dengan sarana kesehatan yang memadai akan mempengaruhi profesional kerja tenaga kesehatan. Pemanfaatan pelayanan poli gigi Puskesmas dapat di pengaruhi oleh akses pelayanan kessehatan gigi di Puskesmas terutama kelengkapan sarana dan prasaranan yang tersedia di poli gigi Puskesmas akan tetapi jika masyarakat puas terhadap pelayanan yang diberikan petugas kesehatan dengan peralatan yang sesuai dengan standar peralatan yang wajib disediakan di poli gigi Puskesmas Universitas Sumatera Utara 93 tentu saja akan memberikan kemungkinan-kemungkinan yang lebih besar untuk datang ke Puskesmas.

5.4.2 Kategori Akses Pelayanan Kesehatan Poli Gigi Puskesmas

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa responden memiliki kategori tingkat akses ke pelayanan kesehatan kestrategisan lokasi, keterjangkauan lokasi, biaya, dan asuransi kesehatan baik yaitu sebanyak 95 orang 100. Azwar 1999 menjelaskan suatu pelayanan kesehatan harus memiliki berbagai persyaratan pokok, yaitu persyaratan pokok yang memberi pengaruh kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap penggunaan jasa pelayanan kesehatan, dalam hal ini pelayanan puskesmas harus memiliki akses pelayanan yang baik, antara lain ketersediaan dan kesinambungan pelayanan, kewajaran dan penerimaan masyarakat, mudah dicapai oleh masyarakat Jarak, terjangkau Biaya, mutu Kualitas Penelitian Setiawan Rully D, 2010 bahwa akses pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Karangdowo kepada pasien Jamkesmas memuaskan dan sesuai dengan harapan pasien yaitu kemudahan dalam keterjangkauan tempat dan biaya pengobatan kesehatan. Imbalo S. Pohan 2006 salah satu dimensi untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan adalah keterjangkauan atau akses pelayanan kesehatan yang artinya bahwa pelayanan kesehatan harus dapat dicapai oleh masyarakat dan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, organisasi dan bahasa serta dari segi sarana dan prasarana suatu instansi. Universitas Sumatera Utara 94 Akses pelayanan kesehatan sangat memberi berpengaruh kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap penggunaan jasa pelayanan kesehatan poli gigi atau memberikan kemungkinan-kemungkinan yang lebih besar kepada masyarakat untuk datang berobat ke Puskesmas Medan Tuntungan.

5.5 Pendorong Untuk

Bertindak Tentang Petugas Kesehatan Tidak Memberikan Informasi Kesehatan Gigi dan Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas Medan Tuntungan Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa petugas kesehatan tidak memberikan informasi kesehatan gigi kepada responden sebanyak 80 orang 84,2 dan sebagian besar petugas kesehatan tidak memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan gigi Puskesmas Medan Tuntungan yaitu sebesar 77 orang 81,1. Kurangnya keterpaparan informasi dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan, sehingga memungkinkan individu berperilaku kurang sesuai dengan pengetahuan dan kepercayaan yang dianutnyaNotoatmodjo, 2007. Hal ini sesuai dengan penelitian Purba R 2009, menyatakan bahwa responden kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar memiliki perilaku baik dan yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar berprilaku kurang baik. Sarwono 2004 menyebutkan bahwa masyarakat mulai menghubungi sarana kesehatan sesuai dengan informasi atau pengalaman yang diperoleh dari orang lain keluarga, petugas kesehatan maupun teman tentang tersedianya jenis- jenis pelayanan kesehatan. Pilihan terhadap sarana pelayanan kesehatan itu Universitas Sumatera Utara 95 dengan sendirinya didasari atas kepercayaan atau keyakinan akan kemajuan sarana tersebut. Septalia 2010 yang dikutip oleh Addlinsyah 2012Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampaian informasi. Penelitian Mustafa 2008, petugas kesehatan harus berprilaku sesuai dengan peran, dimana petugas kesehatan sangat berperan dalam memberikan informasi kesehatan kepada orang yang datang berobat dan masyarakat yang ada di sekitarnya agar masyarakat tersebut dapat bertindak dengan cepat untuk memperoleh kesehatan. Informasi kesehatan gigi dan mulut sangat penting dari keluarga, teman, media dan terutama petugas kesehatan agar menjadi pendorong bagi responden untuk dapat mengetahui status keadaan kesehatan gigi dan mulut seseorang. Responden juga harus mengetahui informasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas yang tersedia di daerah tempat tinggal responden baik dari keluarga, teman, maupun petugas kesehatan agar responden dapat langsung bertindak ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut jika mendapat masalah pada gigi dan mulut responden.

5.6 Kategori Pendorong

Dokumen yang terkait

Perilaku Ibu dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Sekolah di SDN 054936 Wonorejo Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Tahun 2013

2 102 90

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Pasien terhadap Pemanfaatan Ulang Pelayanan Poli Gigi dan Mulut di Puskesmas Dalu Sepuluh B Kecamatan Tanjung Morawa

6 130 158

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta Jamkesmas Di Puskesmas Medan Helvetia Tahun 2013

9 106 138

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

26 187 137

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta Jamkesmas di Puskesmas Medan Helvetia Tahun 2013

7 93 146

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLI GIGI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN 2015

0 3 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Kesehatan 2.1.1. Pengertian Perilaku Kesehatan - Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 9

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLI GIGI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN 2015

1 0 15

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Pasien terhadap Pemanfaatan Ulang Pelayanan Poli Gigi dan Mulut di Puskesmas Dalu Sepuluh B Kecamatan Tanjung Morawa

0 0 27