Tujuan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Model Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas

28

2.7.2 Tujuan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas

Menurut Herijulianti E 2002, pelayanan kesehatan gigi Puskesmas mempunyai tiga tujuan yaitu: 1. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta mampu mencapai pengobatan sedini mungkin dengan cara memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya pemeliharan kesehatan gigi dan mulut. 2. Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat karies dan penyakit periodontal dengan upaya perlindungan khusus seperti penambalan dan perawatan saluran akar. 3. Terhindarnya dan berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat kerusakan gigi.

2.7.3 Model Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas

Berdasarkan sarana dan biaya operasional serta kondisi sosial ekonomi yang tidak memadai maka model pengembangan pelayanan kesehatan di Puskesmas menggunakan model pelayanan berlapis level of care sesuai dengan sumber daya yang ada. Tujuan pelayanan berlapis adalah untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh dengan sumber daya ada di masyarakat dan institusi pelayanan kesehatan Herijulianti dkk, 2002. Model pelayanan berlapis level of caredi Puskesmas antara lain: 1. Pelayanan pada lapis pertama adalah Basic Emergency Care, yaitu pelayanan darurat dasar yang harus dapat melayani siapa saja dan di mana saja. Bentuk Universitas Sumatera Utara 29 pelayanan yang diberikan petugas atau kader kesehatan adalah upaya menghilangkanmengurangi rasa sakit gigi. 2. Pelayanan lapis kedua adalah Preventif Care, yaitu pelayanan yang bersifat pencegahan: a. Pelayanan pencegahan kepada komunitas secara keseluruhan melalui: fluoridasi air minum, pemasaran pasta gigi berfluor, dan kampanye kesehatan gigi melalui media massa untuk memperbaiki kesadaran pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. b. Pelayanan pencegahan kepada kelompok, antara lain: promosi kesehatan gigi dan mulut melalui program pendidikan pada kelompok tertentu, program pemberian tablet flour, program kumur-kumur dengan flour dan gerakan sikat gigi masal serta pemberian flouridasi secara topikal, fissure sealent, pembuangan karang gigi. c. Pelayanan pencegahan kepada perorangan. Dilakukan melalui: pemeriksaan gigi dan mulut, aplikasi fluorida secara topikal, fissure sealent, pembuangan karang gigi, serta deteksi dini dan penumpatan dengan ART, memberikan nasehat dan memberikan petunjuk mengenai oral hygiene, konsumsi fluorida, perilaku yang membahayakan kesehatan gigi. 3. Pelayanan lapis ketiga adalah Self Care, yaitu pelayanan pelihara diri yang dapat dilakukan perorangan meliputi: pelaksanaan hygiene mulut, kebiasaan dalam mengkonsumsi makanan yang tepat, menghindari kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut, mengunakan fluor sesuai Universitas Sumatera Utara 30 dengan yang dianjurkan, mencari pengobatan yang tepat sedini mungkin dan mematuhi nasehat-nasehat dari tenaga kesehatan. 4. Pelayanan lapisan empat adalah Simple Care yaitu suatu pelayanan profesional sederhana atau pelayanan medik dasar umum meliputi: pembuangan karang gigi. Pencabutan gigi, penambalan dan rujukan untuk pelayanan lainnya. 5. Pelayanan lapis kelima adalah Moderate Care, yaitu suatu pelayanan medik dasar khusus tingkat spesialistik kedokteran gigi seperti protesa, pengobatan endodontik untuk berakar satu, terapi untuk penyakit periodontal yang lanjut, rujukan kepada spesialis bila perlu. Pelayanan moderate Care hanya dapat dilakukan pada tingkat rumah sakit kelas D dan C oleh tenaga dokter gigi yang telah mendapat pendidikan tambahan. 6. Pelayanan lapis ke enam adalah Complek Care, yaitu suatu pelayanan profesional oleh tenaga spesialis seperti perawatan trauma muka dan rahang, ekstraksi dengan komplikasi, penyakit periodontal yang komplek, dan lain-lain.

2.7.4 Program

Dokumen yang terkait

Perilaku Ibu dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Usia Sekolah di SDN 054936 Wonorejo Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Tahun 2013

2 102 90

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Pasien terhadap Pemanfaatan Ulang Pelayanan Poli Gigi dan Mulut di Puskesmas Dalu Sepuluh B Kecamatan Tanjung Morawa

6 130 158

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta Jamkesmas Di Puskesmas Medan Helvetia Tahun 2013

9 106 138

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

26 187 137

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta Jamkesmas di Puskesmas Medan Helvetia Tahun 2013

7 93 146

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLI GIGI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN 2015

0 3 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Kesehatan 2.1.1. Pengertian Perilaku Kesehatan - Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Poli Gigi Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2015

0 0 9

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLI GIGI PUSKESMAS MEDAN TUNTUNGAN 2015

1 0 15

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Pasien terhadap Pemanfaatan Ulang Pelayanan Poli Gigi dan Mulut di Puskesmas Dalu Sepuluh B Kecamatan Tanjung Morawa

0 0 27