35
pengaturan spesifik bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang
melingkar pada penelitian dan pengembangan di mana gagasan teoritis dari perancang memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang
ditentukan, mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori
instruksional.
C. Karakteristik Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan bukanlah untuk merinci dan menerapkan intervensi yang lengkap, tetapi untuk meningkatkan dan menyesuaikan kebutuhan
dan aspirasi yang inovatif. Proses penelitian pengembangan bersifat melingkar atau berpilin mulai dari aktivitas analisa, merancang, mengevaluasi, dan merivisi
sampai tujuan yang diinginkan.
D. Desain Penelitian Pengembangan
Menurut Pribadi A. 2011: 125 Model ini, sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analisis, Desain, Development,
Implementation, dan Evaluation. dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Fungsi ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
1. Tahap Analisis Analisis
Menurut Pribadi A. 2011: 128, Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan
36
needs assessment analisis kebutuhan, mengidentifikasi masalah kebutuhan, dan melakukan analisis tugas task analysis. Oleh karena itu, output yang akan
kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci
didasarkan atas kebutuhan. Persiapan awal penelitian ini, peneliti melakukan studi kepustakaan dan
melakukan observasi awal untuk identifikasi masalah, melalui wawancara dengan guru atau tenaga pendidik kompetensi “Memperbaiki Sistem Kelistrikan
Pengaman dan Kelengkapan Tambahan ” bidang keahlian teknik otomotif tentang
media yang digunakan selama ini. Beberapa kali melakukan pengamatan awal peneliti menemukan masalah
pada ketidak kondusifan kelas akibat sikap beberapa siswa yang bosan dalam mengikuti pelajaran dan mengganggu temannya dan keterbatasan alat peraga. Hal
ini disebabkan karena media peraga yang digunakan kurang interaktif dengan peserta didik. Padahal disekolah tersebut sudah menggunakan LCD dan komputer
sebagai sumber media. Kemudian bersama-sama guru bidang studi, peneliti menentukan bentuk pengembangan media pembelajaran berupa penggunaan
media interaktif dengan program adobe flash dan menyusun perangkat media pembelajaran serta materi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
37
Gambar 3.1 Panel Peraga Wiring Penerangan Luar Mobil
Gambar 3.2 Kegiatan Praktik Siswa dengan Peraga
2. Tahap DesainPerancangan Design
Tujuan penelitian ini agar sesuai dengan harapan, maka perlu disusun prosedur pengembangan media interaktif, dengan langkah-langkah yaitu:
38
Gambar 3.3 Tahap Desain Perencanaan Susilana dan Riyana 2007: 132
Berdasarkan bagan di atas dapat diuraikan beberapa langkah dalam pengembangan media interaktif, yaitu:
a. Membuat Garis-garis Besar Isi Program Media, berisi identifikasi terhadap program, melalui identifikasi maka ditentukan: tema, judul,
penulispenyaji, pengkaji materi, pengkaji media. Isi di dalamnya meliputi: kompetensi dasar, indikator, tes, pokok-pokok materi, sub
format sajian, interaktif, media, dan sumber. b. Membuat Flowchart adalah alur program yang dibuat mulai dari
pembukaan start, isi sampai keluar program exitquit.
39
c. Membuat Storyboard adalah uraian yang berisi visual dan audio penjelasan masing-masing alur dalam flow chart satu kolom dalam
papan cerita akan menjadi satu tampilan di layar monitor, dengan demikian biasanya papan cerita memiliki cukup banyak lembaran.
Papan cerita sangat diperlukan sebagai pedoman pembuatan program. d. Pengumpulan bahan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan bahan-
bahan yang diperlukan untuk melengkapi sajian media interaktif. Bahan-bahan yang perlu disiapkan diantaranya: rekaman narasi,
animasi, indikatorspesifikasi, tabel dan gambar. e. Programming, setelah semua bahan terkumpul, tahap selanjutnya
adalah programming yaitu merangkaimenggabungkan semua bahan- bahan yang ada dan sesuai dengan alur pada naskah. Kegiatan ini
berakhir dengan dihasilkannya sebuah draft media interaktif. f.
Finishing, pada tahap ini dilakukan review dan uji keterbacaan program, sesuai dengan target yang diharapkan, kemudian media ini
siap untuk diuji cobakan.
3. Tahap Pengembangan Produksi Development