39
c. Membuat Storyboard adalah uraian yang berisi visual dan audio penjelasan masing-masing alur dalam flow chart satu kolom dalam
papan cerita akan menjadi satu tampilan di layar monitor, dengan demikian biasanya papan cerita memiliki cukup banyak lembaran.
Papan cerita sangat diperlukan sebagai pedoman pembuatan program. d. Pengumpulan bahan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan bahan-
bahan yang diperlukan untuk melengkapi sajian media interaktif. Bahan-bahan yang perlu disiapkan diantaranya: rekaman narasi,
animasi, indikatorspesifikasi, tabel dan gambar. e. Programming, setelah semua bahan terkumpul, tahap selanjutnya
adalah programming yaitu merangkaimenggabungkan semua bahan- bahan yang ada dan sesuai dengan alur pada naskah. Kegiatan ini
berakhir dengan dihasilkannya sebuah draft media interaktif. f.
Finishing, pada tahap ini dilakukan review dan uji keterbacaan program, sesuai dengan target yang diharapkan, kemudian media ini
siap untuk diuji cobakan.
3. Tahap Pengembangan Produksi Development
Data wawancara, dokumentasi dan skema dari peraga penerangan di kembangkan menjadi rancangan pembuatan media pembelajaran dikembangkan
dari peraga yang sudah ada, kemudian dibuat media pembelajaran tersebut berbasis flash animasi dan diujikan kepada pakar ahli media untuk didapatkan
evaluasi kelompok kecil dilakukan oleh Pusat Pengembangan Media Pendidikan PPMP di UNNES dan pakar ahli materi dilakukan oleh beberapa dosen dan guru
40
pengampu yang sesuai dengan bidangnya, yang berupa software media pembelajaran, untuk di validasi media, selanjutnya dilakukan revisi desain jika
diperlukan karena adanya masukankekurangan dalam media yang telah diuji cobakan sebelum tahap implementasi.
4. Tahap Implementasi Implementation
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang di buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan
diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.
Software media pembelajaran yang telah siap diujikan, kemudian diinstal dan diujikan di Pusat Pengembangan Media Pendidikan PPMP di Semarang dan
beberapa dosen Teknik Mesin UNNES, Guru pengampu, siswa kelas XI TMO SMK N 3 Semarang. Dengan kategori penilaian di bidang media, materi dan
tanggpan serta sikap siswa terhadap media yang dibuat, kemudian di generalisasikan dari pernyataan angket yang di sustansikan kemudian diolah dan
dijadikan sumber revisi dari media tersebut.
4. Tahap Evaluasi Evaluation
Tahap ini efisiensi dan efektifitas pembelajaran diukur melalui kegiatan penilaian untuk mengukur validasi produk oleh pakar ahli media, pakar ahli
materi, guru pengampu, dan siswa dapat berupa evaluasi formatif yang mencakup: interwiew, angket, dan dokumentasi.
41
E. Metode Pengumpulan Data 1. Populasi Penelitian