Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa harga koefisien korelasi secara simultan R sebesar 0,948. Besarnya pengaruh pendidikan, pelatihan dan
motivasi kerja dengan kinerja guru ekonomiakuntansi dapat diketahui dari harga koefisien determinasi simultan R
2
sebesar 0,898. Dengan demikian menunjukkan bahwa pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja secara bersama-
sama mempengaruhi kinerja guru ekonomiakuntansi sebesar 88,9. Sedangkan sisanya sebesar 11,1, dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari luar diri guru faktor ekstern maupun dari dalam diri guru itu sendiri faktor intern.
Pada penelitian ini dikaji mengenai pengaruh faktor ekstern dan faktor intern, faktor eksterrnnya yaitu pendidikan, pelatihan sedangkan Faktor intern tersebut
yaitu motivasi kerja guru terhadap kinerja guru ekonomi-akuntansi SMA N dan Swasta Se Kabupaten Kendal.
4.2.1 Pengaruh
Pendidikan terhadap
Kinerja Guru
EkonomiAkuntansi SMA se-Kabupaten Kendal
Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif setiap indikator pengukur pendidikan meliputi tingkat pendidikan dalam kategori baik dilihat
dari skor rata-rata sebesar 84, dan kesesuaian program studi kategori sangat baik dilihat dari skor rata-rata sebesar 88.
Simpulan yang dapat diambil, variabel pendidikan guru ekonomi- akuntansi se kabupaten kendal dilihat dari indikator tingkat pendidikan termasuk
dalam kategori tinggi, artinya tingkat pendidikan guru sudah memenuhi
kualifikasi standar minimal pendidikan untuk guru SMA. Untuk indikator kesesuaian program studi termasuk dalam kategori sangat tinggi, kesesuaian
pendidikan yang ditempuh sudah sesuai dengan pelajaran yang diampu dalam mengajar. Seorang guru yang memiliki kualifikasi standar minimal pendidikan,
diharapkan mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Hasil penelitian ini mengandung makna semakin baik pendidikan maka akan semakin baik pula
kinerja guru ekonomiakuntansi. Dilihat dari uji hipotesis hasil penelitian juga menunjukan bahwa ada
pengaruh yang signifikan variabel pendidikan terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi. Koefisien determinasi parsial diperoleh kesimpulan bahwa besarnya
kontribusi pendidikan terhadap kinerja guru ekonomiakuntansi se-Kabupaten Kendal adalah sebesar 11,97. Hal ini didukung dari analisis deskriptif
persentase, berdasarkan analisis deskriptif persentase pendidikan dalam kategori sangat baik, yaitu sebesar 85,9.
Hasil penelitian ini mengandung makna semakin baik pendidikan maka akan semakin baik pula kinerja guru ekonomiakuntansi. Apabila seorang guru
tidak memiliki pendidikan sesuai dengan kualifikasi standar minimal pendidikan, maka kinerja guru tersebut kurang optimal.
Hal ini dikarenakan, faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja guru salah satunya adalah Pendidikan. Pada umumnya orang yang mempunyai
pendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan yang lebih luas, terutama penghayatan akan arti penting produktivitas. Orang yang memiliki pendidikan
lebih tinggi kinerjanya akan semakin baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
apabila pendidikan mengalami peningkatan maka akan diikuti pula dengan peningkatan kinerja guru ekonomiakuntansi.Mulyasa,2009:139,
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Handayani 2005 yang diperoleh hasil bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi
tinggi rendahnya kinerja guru. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa semakin baik pendidikan guru, maka akan semakin baik pula kinerja guru.
4.2.2 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Guru EkonomiAkuntansi