Upaya peningkatan kinerja guru

kinerja guru yang dilakukan pemimpin dalam hal ini kepala sekolah secara sistematik berdasarkan tugasnya untuk mengetahui kualitas kerjanya sebagai bahan tindak lanjut untuk guru tersebut. Berdasarkan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 penilaian kinerja guru didasarkan empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, professional, kepribadian, sosial.

2.1.3 Upaya peningkatan kinerja guru

Upaya-upaya yang dapat dilakukan sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi belajar peserta didik Mulyasa,2009:100 antara lain sebagai berikut: 1. Mengikutsertakan guru-guru dalam penataran-penataran, untuk menambah wawasan para guru. 2. Kepala sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta didik untuk lebih giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan diperlihatkan di papan pengumuman. 3. Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara mendorong para guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesuai waktu yang telah ditentukan, serta memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk kepentingan pembelajaran. Dari urain di atas mengenai kinerja guru dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam melakukan tugas profesionalnya yang mencakup kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi pesrta didik. Penilaian kinerja guru berdasarkan permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kompetensi guru yaitu yang pertama, kompetensi pedagogik meliputi penguasaan karakteriktis peserta didik; teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran; pengembangan kurikulum; kegiatan pembelajaran yang mendidik; pengembangan potensi peserta didik; komunikasi dengan peserta didik; penilaian dan evaluasi. Kedua, kompetensi professional meliputi menguasai struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran; mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif. Ketiga, kompetensi kepribadian meliputi bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional; menunujukkan pribadi yang dewasa dan teladan; memiliki tanggungjawab yang tinggi dan bangga menjadi guru. Keempat, kompetensi sosial meliputi bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif; komunikasi dengan sosial pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat; beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Indonesia. Jadi peningkatan kinerja guru harus selalu diperhatikan baik dengan upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah serta dinas pendidikan maupun peningkatan yang dilakukan secara mandiri seperti mengikuti pelatihan. Untuk dapat mengukur kinerja guru seorang guru dapat dilakukan dengan berdasarkan empat kompetensi yang didmilikinya, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No, 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Namun pada peneilitian ini peneliti hanya membahas dua kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional, adapu indikator dari kinerja guru yang berdasar pada dua kompetensi tersebut yaitu : Adapun indikator untuk mengukur kinerja guru, yaitu: 1. Penyusunan rencana pembelajaran; 2. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar; 3. Penilaian prestasi belajar peserta didik; 4. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik; 5. Pengembangan potensi; 6. Pemahaman wawasan; 7. Penguasaan bahan kajian. Yamin dan Maisah, 2010:16-18.

2.2 Pendidikan