2.1.2 Penilaian kinerja Guru
Tugas manajer kepala sekolah terhadap guru salah satunya adalah melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui
kinerja yang telah dicapai oleh seorang guru. Penilaian ini sangat penting bagi setiap guru, karena dapat mengetahui tinggi rendahnya kinerjanya sehingga dapat
menjadi acuan untuk meningkatkan kinerjanya guru tersebut. Penilaian adalah proses penilaian kerja seorang guru yang dilakukan kepala sekolah untuk
mengetahui kualitas guru tersebut sehingga dapat dilakukan tindak lanjut atas hasil kinerja seorang guru. Hasibuan 2009:87 menjelaskan penilaian prestasi
kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan kebijakan berarti apakah
karyawan akan dipromosikan, didemosikan, dan atau balas jasanya dinaikkan. Hasil penilaian kinerja guru digunakan oleh kepala sekolah guna
menentukan tindak lanjut bagi guru tersebut. Dan sebagai acuan dalam merencanakan langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan kepala sekolah.
Manurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara 2009:69 Employee appraising is the systematic evaluation of a worker s job performance and potential for
development. Appraising is the process of estimating or judging the value, excellence, qualities, or status of some object, person, or thing. Penilaian
pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian adalah proses penaksiran atau penentuan
nilai, kualitas, atau status dari beberapa objek, orang ataupun sesuatu. Dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian kinerja guru adalah adalah suatu proses
penilaian kinerja guru yang dilakukan pemimpin dalam hal ini kepala sekolah secara sistematik berdasarkan tugasnya untuk mengetahui kualitas kerjanya
sebagai bahan tindak lanjut untuk guru tersebut. Penilaian atas kinerja guru didasarkan atas Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Guru yaitu meliputi empat kompetensi, Sarimaya dalam Yamin dan
Maisah 2010:56 menyebutkan keempat jenis kompetensi tersebut, yaitu: a. Kompetensi pedagogik, meliputi penguasaan karakteriktis peserta didik; teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran; pengembangan kurikulum; kegiatan pembelajaran yang mendidik; pengembangan potensi peserta didik;
komunikasi dengan peserta didik; penilaian dan evaluasi. b. Kompetensi profesional, yaitu menguasai struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran; mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan reflektif.
c. Kompetensi kepribadian, meliputi bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional; menunujukkan pribadi yang dewasa
dan teladan; memiliki tanggungjawab yang tinggi dan bangga menjadi guru. d. Kompetensi sosial, yaitu bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif; komunikasi dengan sosial pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat; beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka diambil kesimpulan bahwa penilaian
prestasi pegawai adalah penilaian kinerja guru adalah suatu proses penilaian
kinerja guru yang dilakukan pemimpin dalam hal ini kepala sekolah secara sistematik berdasarkan tugasnya untuk mengetahui kualitas kerjanya sebagai
bahan tindak lanjut untuk guru tersebut. Berdasarkan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 penilaian kinerja guru didasarkan empat kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, professional, kepribadian, sosial.
2.1.3 Upaya peningkatan kinerja guru