0,166, X
2
sebesar 0,215,dan X
3
sebesar 0,169 Tolerance 0,1. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen
pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja guru dalam model regresi.
2. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi selain harus berdistribusi normal juga harus memenuhi syarat tidak adanya heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat
di lampiran dan secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut: Gambar 4.1
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari scatterplot, apabila titik- titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur berarti mengandung
heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang terbentuk tidak teratur dan berada di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu vertikal Y, dapat
disimpulkan bahwa regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisi regresi berganda menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada lampiran. Secara lebih jelas hasil pengujian
normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.25 berikut :
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Zero-
order Partial Part
Toleran ce
VIF 1
Constant 14.165
3.971 3.567 .001
VAR00001 .718
.324 .290
2.215 .033 .907
.346 .118 .166
6.033 VAR00002
.254 .107
.272 2.363 .024
.890 .366 .126
.215 4.660
VAR00003 .474
.143 .428
3.307 .002 .920
.483 .176 .169
5.900 a. Dependent Variable: VAR00004
Berdasarkan pada hasil perhitungan uji asumsi klasik dapat dikatakan bahwa model persamaan Y=14,165 + 0,718 X
1
+ 0,254 X
2
+ 474 X
3
sudah masuk dalam kategori Best Linier Unbias Estimator sehingga model regresi
tersebut dapat digunakan untuk memprediksi dalam penelitian ini. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa arah garis tersebut linier dan
merupakan hubungan yang positif. Atau dengan kata lain bahwa ada pengaruh pendidikan,
pelatihan, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru
ekonomiakuntansi SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Kendal. Secara lebih rinci model regresi tersebut mengandung makna sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 14,165, artinya jika pendidikan X
1
, pelatihan X
2
, motivasi X
3
, nilainya 0, maka kinerja guru ekonomiakuntasni Y nilainya adalah 14,165.
2. Koefisien regresi variabel pendidikan X
1
sebesar 0,718, artinya jika variabel pendidikan X
1
mengalami kenaikan 1 satuan dan pelatihan X
2
dan motivasi kerja X
3
tetap, maka kinerja guru ekonomiakuntansi Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,718. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
positif antara pendidikan dengan kinerja guru ekonomiakuntansi. Semakin baik pendidikan semakin tinggi pula kinerja guru ekonomiakuntansi.
3. Koefisien regresi variabel pelatihan X
2
sebesar 0,254, artinya jika variabel pelatihan X
2
mengalami kenaikan 1 satuan dan pendidikan X
1
, motivasi kerja X
3
tetap, maka kinerja guru ekonomiakuntansi Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,254. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
positif antara pelatihan dengan kinerja guru ekonomiakuntansi. Semakin baik pelatihan yang pernah diikuti semakin baik pula kinerja guru
ekonomiakuntansi. 4. Koefisien regresi variabel motivasi kerja X
3
sebesar 0,474, artinya jika variabel pelatihan X
2
mengalami kenaikan 1 satuan dan variabel pendidikan X
1
dan pelatihan X
2
tetap, maka kinerja guru ekonomiakuntansi Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,474. Koefisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan positif antara motivasi kerja dengan kinerja guru ekonomiakuntansi. Semakin tinggi pelatihan yang pernah diikuti semakin
baik pula kinerja guru ekonomiakuntansi.
4. Uji Hipotesis