Fasilitas PPN Untia Makassar

PPN Untia Makassar ditetapkan sebagai pelabuhan perikanan dengan klasifikasi pelabuhan tipe B atau kelas 2, yang berarti harus mampu melayani kapal ikan yang beroperasi di perairan ZEEI dan perairan laut teritorial. Disamping itu harus melayani kapal perikanan di atas 50-100 GT dan mampu menampung di atas 75 buah kapal sekaligus serta dapat menampung jumlah ikan yang didaratkan sebesar 80-100 tonhari Elfandi 2000. Mengingat komoditi perikanan cepat sekali mengalamai kemunduran mutu, harus disediakan fasilitas pembinaan mutu serta gudang pendingin yang berupa coldstorage, tempat pelayanan ikan serta penyediaan sarana pemasaran baik domestik maupun ekspor.

4.2.2.1 Fasilitas PPN Untia Makassar

PPN Untia Makassar akan dibangun berbagai sarana atau fasilitas pelabuhan perikanan antara lain dermaga untuk mendaratkan ikan, tempat pelelangan ikan, coldstorage, fasilitas industri pengolahan ikan berupa kawasan industri perikanan, pabrik es, serta berbagai fasilitas pendukung kegiatan perikanan. Fasilitas pelabuhan perikanan PPN Untia Makassar terbagi kedalam tiga kelompok yaitu: a Fasilitas pokok Fasilitas pokok yaitu fasilitas dasar yang dimaksudkan untuk melindungi kegiatan di pelabuhan terhadap gangguan alam seperti gelombang, arus, angin, pengendapan lumpur atau pasir. Termasuk ke dalam fasilitas pokok adalah: dermaga, alur pelayaran, pemecah gelombang break water, tembok penahan tanah, kolam pelabuhan, rambu navigasi, turap revetment, jetty dan jalan kompleks. Berikut penjelasan secara rinci setiap fasilitas tersebut. - Luas lahan PPN Untia memiliki luas lahan kurang lebih sebesar 38 ha dan apabila dilakukan penimbunan, maka luas lahan bisa mencapai 50 ha. Hal ini sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.16MEN2006 tentang Pelabuhan Perikanan Nusantara tipe Dkelas IV dengan luas lahan yaitu 30 sampai dengan 50 ha. - Dermaga Fasilitas dermaga yang akan dibangun di PPN Untia sepanjang 1 200 m-1 300 m, kebutuhan dermaga untuk persiapan operasi penangkapan ikan, bongkar muat hasil tangkapan. Bentuk dermaga di PPN Untia berbentuk dermaga memanjang, dimana muka dermaga adalah sejajar dengan garis pantai, namun karena faktor kedalaman perairan yang tidak merata, maka dermaga ditambah keluar dengan bentuk dermaga menyerupai jari finger type warf dermaga ini dibangun biasanya bila garis kedalaman terbesar menjorok ke laut dan tidak teratur, hal ini sesuai dengan yang dikemukanan oleh Kramadibrata 1985. - Kolam pelabuhan Luas kolam pelabuhan perikanan yang tersedia di PPN Untia sebesar 6.6 ha, dengan kedalaman antara -1 sampai dengan -3.5 m pada saat surut terendah, untuk mendapatkan kedalaman yang ideal perlu dilakukan pengerukan kolam pelabuhan agar kedalaman bisa lebih besar dari 3 m, berdasarkan standar Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PFR.16MEN2006. Kolam pelabuhan berfungsi untuk berlabuh bongkar muat kapal ikan, selain itu juga berfungsi sebagai tempat berputarnya kapal ikan turning basin. - Penahan gelombang break water Penahan gelombang atau pemecah gelombang merupakan pelindung utama bagi pelabuhan buatan. Tujuan utama dari penahan gelombang adalah melindungi kawasan pelabuhan baik kolam maupun daratan pelabuhan guna memperkecil gelombang laut, sehingga kapal dapat berlabuh dengan tenang dan melakukan bongkar muat. - Rambu navigasi Rambu navigasi bertujuan untuk memandu kapal ikan yang akan masuk atau keluar pelabuhan perikanan terutama pada malam hari, letaknya pada ujung penahan gelombang dipasang dua buah rambu navigasi berwarna hijau dan merah sebagai tanda alur keluar masuk kapal perikanan. b Fasilitas fungsional Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang langsung menunjang fungsi pelabuhan dalam memberikan pelayanan yang menjadi kewajiban pelabuhan seperti: gedung tempat pelelangan ikan dengan ukuran 6 052 m 2 , pabrik es berkapasitas 100 tonhari, tempat penyimpanan ikan cold storage, cool room 1 unit, bengkel dok slipway sebesar 200 m 2 , instalasi air bersih 1 unit, bangunan SPBU dan tangki 1 unit, instalasi listri 1 unit, balai pertemuan nelayan seluas 200 m 2 , genset dan instalasi berkapasitas 150 KVA, lapangan parkir seluas 1 000 m 2 , gudang pengepakan ikan seluas 200 m 2 , tempat jemur jaring seluas 5 000 m 2 , areal docking sebesar 3 000 m 2 dan perkantoran sebesar 200 m 2 c Fasilitas penunjang . Fasilitas penunjang, yaitu fasilitas yang secara tidak langsung meningkatkan pelaksanaan fungsi pelabuhan dalam memberikan pelayanan kepada kegiatan perikanan. Yang termasuk dalam fasilitas tambahan yaitu: rumah dinas kepala pelabuhan seluas 120 m 2 , rumah syahbandar seluas 100 m 2 , mess operator seluas 200 m 2 , waserba seluas 200 m 2 , mushollah seluas 120 m 2 , rumah staf seluas 7 x 70 m 2 , kantin seluas 150 m 2 , bangunan bank seluas 100 m 2 , bangunan kantor pos seluas 100 m 2

4.2.2.2 Pengelolaan PPN Untia Makassar