Pengelolaan PPN Untia Makassar

tonhari, tempat penyimpanan ikan cold storage, cool room 1 unit, bengkel dok slipway sebesar 200 m 2 , instalasi air bersih 1 unit, bangunan SPBU dan tangki 1 unit, instalasi listri 1 unit, balai pertemuan nelayan seluas 200 m 2 , genset dan instalasi berkapasitas 150 KVA, lapangan parkir seluas 1 000 m 2 , gudang pengepakan ikan seluas 200 m 2 , tempat jemur jaring seluas 5 000 m 2 , areal docking sebesar 3 000 m 2 dan perkantoran sebesar 200 m 2 c Fasilitas penunjang . Fasilitas penunjang, yaitu fasilitas yang secara tidak langsung meningkatkan pelaksanaan fungsi pelabuhan dalam memberikan pelayanan kepada kegiatan perikanan. Yang termasuk dalam fasilitas tambahan yaitu: rumah dinas kepala pelabuhan seluas 120 m 2 , rumah syahbandar seluas 100 m 2 , mess operator seluas 200 m 2 , waserba seluas 200 m 2 , mushollah seluas 120 m 2 , rumah staf seluas 7 x 70 m 2 , kantin seluas 150 m 2 , bangunan bank seluas 100 m 2 , bangunan kantor pos seluas 100 m 2

4.2.2.2 Pengelolaan PPN Untia Makassar

, kios bahan alat perikanan, poliklinik dan speed boat sebanyak 1 unit. Pengelolaan pelabuhan perikanan dikoordinasikan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Pelabuhan Perikanan Nusantara sebagai instansi pemerintah yang melakukan tugas-tugas pemerintahan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di dalam pelabuhan perikanan berkoordinasi dengan berbagai instansi yang terkait dalam pengelolaan pelabuhan perikanan. Oleh karena itu, di dalam PPN Untia diharapkan terdapat berbagai instansi yakni; UPTD PPN Untia, Perusahaan umum prasarana perikanan nusantara, Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan Kota Makassar, klinik kesehatan pelabuhan Kementrian Kesehatan, Syahbandar Kementrian Perhubungan, Imigrasi, Bea dan Cukai, Karantina Ikan dan Polairud. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing instansi didalam melayani masyarakat perikanan dalam kawasan pelabuhan perikanan, maka diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.07MEN2005 tentang organisasi dan tata kerja Kementrian Kelautan dan Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.13MEN2006. Secara rinci tugas pokok dan fungsi dari masing-masing instansi adalah sebagai berikut: a Unit pelaksana teknis daerah PPN Untia Makassar Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02MEN2006 tentang organisasi dan tata kerja pelabuhan perikanan, menetapkan bahwa pelabuhan perikanan sekelas Pelabuhan Perikanan Nusantara Untia Makassar adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perikanan di bidang prasarana pelabuhan perikanan yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perikanan yang melaksanankan tugas-tugas pemerintahan di dalam PPN Untia Makassar. Struktur organisasi PPN Untia Makassar, selengkapnya pada Gambar 9. PPN Untia Makassar mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelabuhan perikanan, pengawasan dalam melakukan penangkapan ikan dan pelayanan teknis kapal perikanan. Dalam melaksanankan tugas tersebut PPN Untia Makassar menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1 Perencanaan pengendalian pelaksanaan pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan serta koordinasi pemanfaatan sarana pelabuhan perikanan, 2 Pelayanan teknis kapal perikanan dan kesyahbandaran pelabuhan, 3 Koordinasi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban dan pelaksanaan kebersihan kawasan pelabuhan perikanan, 4 Pengembangan dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat perikanan, 5 Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di wilayahnya untuk peningkatan produksi, distribusi dan pemasaran hasil perikanan, 6 Pelaksanaan pengawasan penangkapan, penanganan, pengolahan, pemasaran dan mutu hasil perikanan, 7 Pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data dan statistik perikanan, 8 Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan publikasi hasil riset, produksi, dan pemasaran hasil perikanan tangkap di wilayahnya, 9 Pemantauan wilayah pesisir dan fasilitas wilayah bahari dan 10 Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. KEPALA BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN SUB BAGIAN KEUANGAN UMUM BIDANG BIDANG TATA PENGEMBANGAN OPERASIONAL SEKSI SEKSI SARANA KESYAHBANDARAN PERIKANAN SEKSI SEKSI TATA PEMASARAN PELAYANAN DAN INFORMASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 9 Struktur organisasi unit pelaksana teknis daerah UPTD PPN Untia Makassar b Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan berkepentingan dalam kegiatan pengelolaan PPN Untia Makassar. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02MEN2006 tentang Organisasi dan tata Kerja Pelabuhan Perikanan sebagai pelaksana teknis daerah pelabuhan perikanan dengan instansi terkait dalam pengelolaan pelabuhan perikanan dinyatakan bahwa dinas perikanan mempunyai wewenang dan tanggung jawab pembinaan teknis perikanan sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah di Bidang Perikanan dan Kelautan. Mengingat keberadaan PPN Untia Makassar di Wilayah Kota Makassar, maka dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Makassar, berkepentingan dalam tugas-tugas pengumpulan data baik jumlah ikan, pengolahan, kegiatan pemasaran maupun kegiatan perikanan lainnya yang ada dalam kawasan PPN Untia Makassar. c Kantor syahbandar Kantor syahbandar sebagai perwakilan dari departemen perhubungan mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan pengawasan yang berkaitan dengan keselamatan berlayar bagi kapal-kapal perikanan. d Kantor kesehatan Kantor kesehatan mempunyai wewenang dan tanggung jawab melakukan penanganan dan pengawasan kesehatan di lingkungan pelabuhan perikanan seperti pemberian vaksinasi, pengobatan, pemeriksaan bagi nelayan atau yang lainnya yang meninggalkecelakaan di kapal perikanan, menanggulangimencegah berjangkitnya penyakit menular. e Kantor imigrasi Kantor imigrasi mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan pengawasan terhadap anak buah kapal ABK asing yang keluarmasuk wilayah Republik Indonesia. f Kantor bea dan cukai Kantor Bea dan Cukai mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan pengawasan terhadap barang-barang muatan kapal perikanan darimenuju pulau-pulau lain bahkan darike luar negeri yang berkaitan dengan pabean. g Karantina ikan Karantina ikan mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan pemeriksaan ikan baik antar pulauwilayah maupun antar negara yang melakukan pengangkutantransportasi ikan melalui pelabuhan perikanan. h Polri Polairud Polri Polairud mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan penanganan, penyidikan dan penanggulangan kasus-kasus kejahatan umum atau kriminal di lingkungan pelabuhan perikanan atau di sekitar wilayah perairan laut.

4.2.2.3 Industri perikanan