Pengembangan industri perikanan dari faktor eksternal

adanya perusahaan yang menanamkan modal pada lokasi pelabuhan perikanan khususnya pada PPN Untia Makassar, namun diharapkan pada masa yang akan datang pemilik perusahaan diharapkan mampu mengembangkan industri perikanan dalam kaitannya dengan rencana pengembangan atau pembangunan pelabuhan perikanan, karena dengan terkonsentrasinya kegiatan industri perikanan pada suatu area atau wilayah pelabuhan perikanan akan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya transpor bahan baku.

4.4.2.2 Pengembangan industri perikanan dari faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor di luar industri yang mempengaruhi pengembangan industri perikanan. Jenis variabel yang digunakan untuk mengukur faktor eksternal industri adalah perkembangan teknologi perikanan X 21 dengan nilai probabilitas sama dengan 0.000 Tabel 11, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh secara signifikan, oleh karena itu perlu diantisipasi dengan mengikuti perkembangan teknologi yang digunakaan dalam bidang perikanan saat ini. Selanjutnya variabel ketersediaan jasa pelatihan X 22 Variabel lain yang digunakan untuk mengukur eksternal industri adalah kondisi industri pemasok X dengan nilai probabilitas sama dengan 0.000 Tabel 11, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh secara signifikan, oleh karena itu perlu diantisipasi dengan mengadakan pelatihan terhadap tenaga kerja, agar memiliki keterampilan yang cukup. 24 dengan nilai probabilitas sama dengan 0.000 Tabel 11, hal ini menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh secara signifikan, oleh karena itu perlu diantisipasi dengan penyediaan infrastruktur berupa kapal penangkapan ikan yang dilengkapi dengan alat bantu penangkapan ikan. Berdasarkan data BPS Kota Makassar, jumlah kapal perikanan yang ada pada tahun 2009 berupa perahu tanpa motor sebanyak 493 unit, motor tempel sebanyak 461 unit dan kapal motor sebanyak 271 unit, hal ini menujukkan bahwa kondisi industri pemasok bahan baku sangat mendukung dari segi jumlah, namun belum dilengkapi dengan alat bantu penangkapan ikan berupa echo-sounder dan fish finder. Hal ini sesuai dengan pendapat Porter 1990 mengatakan bahwa faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi industri dapat didekati dengan melihat kondisi ketersediaan pemasok infrastruktur berupa mesin dan teknologi, ketersediaan jasa-jasa antara lain jasa pelatihan pegawai, keuangan bank dan pelayanan pemerintah. Disamping itu, terdapat faktor lingkungan ekonomi industri yang diduga memiliki hubungan dan pengaruh yang kuat bersama faktor eksternal industri terhadap lingkungan industri dalam perkembangan teknologi perikanan yaitu informasi dan transportasi, situasi perdagangan dunia serta ketersediaan sumberdaya alam dan energi Eksternal industri sebagai determinasi dari lingkungan industri perikanan, hal ini dapat dilihat dari variabel perkembangan teknologi perikanan X 21 masih sangat kurang digunakan oleh nelayan di Kota Makassar, demikian pula dengan instansi yang terkait belum menyediakan jasa pelatihan X 22 terhadap nelayan ABK, ketersediaan infrastruktur X 23 Dampak teknologi dalam proses produksi adalah tingkat produktivitas dan efisiensi, sehingga pilihan perusahaan dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis adalah melalui penggunaan dan perkembangan teknologi, hal ini yang belum sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan yang ada di Kota Makassar. Dibidang teknologi ini menyebabkan industri pemasok akan dipacu untuk menyediakan kebutuhan perusahaan dalam menghadapi pesaingnya, karena tanpa dukungan teknologi yang disiapkan oleh industri pemasok sulit bagi industri untuk memiliki kemampuan bersaing. masih sangat kurang, sehingga variabel- variabel tersebut perlu ditingkatkan ketersediaannya. Pengaruh faktor eksternal industri dengan variabel eksternal industri menurut Madecor Group 2001, adalah lembaga-lembaga training yang menyediakan jasa-jasa pelatihan, jasa pelayanan bank, jasa transpor, pelayanan ekspor dan variabel kondisi ekonomi. Sebagai faktor eksternal industri, maka pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan serta Dinas Tenaga Kerja bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Unhas atau UMI dalam melakukan pelatihan dalam upaya peningkatan kemampuan sumberdaya manusia, karena dengan perkembangan dan pemilihan penggunaan teknologi akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusianya serta daya saing perusahaan, sehingga tanpa dukungan lembaga jasa pelatihan yang memadai akan menimbulkan kesulitan bagi perusahaan untuk menyediakan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan sesuai dengan tingkat perkembangan teknologi yang akan digunakan oleh perusahaan. Faktor eksternal industri dengan variabel ketersediaan infrastruktur X 23

4.4.2.3 Pengembangan industri perikanan dari faktor sumberdaya alam