3. Jarak .
Variabel jarak memiliki P-value sebesar 0.108 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan responden menerima
kompensasi pada taraf a = 15 persen. Nilai koefisien bertanda negatif - berarti semakin jauh jarak rumah responden maka mereka tidak mau menerima
kompensasi. Hal ini dapat terjadi karena responden yang jarak rumahnya lebih jauh dari tidak merasa terganggu dengan adanya kebis ingan dari kegiatan bandar
udara. Nilai Odds ratio sebesar 0.12 dapat diartikan jika terdapat 1 orang yang bersedia menerima kompensasi, maka terdapat 9 orang yang tidak bersedia
menerima kompensasi.
4. Pekerjaan
Variabel pekerjaan memiliki P-value sebesar 0.204 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan responden menerima
kompensasi pada taraf a = 20 persen. Nilai koefisien bertanda negatif - berarti responden yang bekerja sebagai karyawan kecenderungannya tidak bersedia
menerima kompensasi dibandingkan dengan yang bekerja sebagai PNSABRI. Hal ini disebabkan karena lokasi tempat kerja mereka berada dekat dengan
rumahnya. Nilai Odds ratio sebesar 0.26 dapat diartikan jika terdapat 1 orang yang bersedia menerima kompensasi, maka terdapat 4 orang yang tidak bersedia
menerima kompensasi.
5. Status rumah
Variabel status rumah memiliki P-value sebesar 0.174 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan responden menerima
kompensasi pada taraf a = 20 persen. Nilai koefisien bertanda positif + berarti responden yang tinggal di rumah sendiri kecenderungannya bersedia menerima
kompensasi dibandingkan dengan responden yang tinggal di rumah sewa. Hal ini bisa disebabkan karena responden yang tinggal di rumah sendiri memiliki tanah
yang bisa menjadi pengganti nilai kompensasi yang ada. Nilai Odds ratio sebesar
1.35 dapat diartikan jika terdapat 100 orang yang bersedia menerima kompensasi , maka terdapat 74 orang yang tidak bersedia menerima kompensas i.
4.6 Analisis Nilai Kesediaan Menerima Kompensasi
Sampel yang digunakan untuk tujuan analisis nilai kesediaan menerima WTA kompensasi akibat kebisingan bandar udara adalah responden yang
memilih bersedia menerima kompensasi akibat kebisingan kegiatan bandar udara yaitu sebanyak 65 orang dari total responden 100 orang. Untuk menganalisis nilai
WTA dalam penelitian ini digunakan Hedonic Price Method HPM. Adapun hasil pelaksanaan HPM adalah sebagai berikut:
A. Estimasi Fungsi Hedonis nilai WTA
Estimasi fungsi hedonis nilai WTA dilakukan dengan pendekatan analisis regresi berganda. Variabel respon yang digunakan adalah nilai tengah WTA,
sedangkan pekerjaan, pendidikan, pandapatan, status rumah, lama tinggal, harga tanah, jarak dan kawasan kebisingan merupakan variabel penjelas.
Hasil dari estimasi fungsi hedonis nilai WTA masyarakat di sekitar Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II yang bersedia menerima kompensasi dapat dilihat
pada Tabel 13. Model yang dihasilkan dalam analisis ini adalah:
Penelitian yang berkaitan dengan benda-benda lingkungan dapat mentolerir nilai R
2
sampai dengan 15 persen, oleh karena itu hasil regresi berganda nilai WTA masyarakat pada penelitian ini masih dapat diyakini kebenaran atau
keandalannya reliable. Karena nilai R
2
yang diperoleh sebesar 50.9 persen persen yang berarti 50.9 persen keragaman WTA masyarakat terhadap
penerimaan kompensasi dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel Y=134 -3430 PKJ
i
+ 12008PDPT
i
+ - 3395LMTG
i
- 2837JRK
i
+ e