1.35 dapat diartikan jika terdapat 100 orang yang bersedia menerima kompensasi , maka terdapat 74 orang yang tidak bersedia menerima kompensas i.
4.6 Analisis Nilai Kesediaan Menerima Kompensasi
Sampel yang digunakan untuk tujuan analisis nilai kesediaan menerima WTA kompensasi akibat kebisingan bandar udara adalah responden yang
memilih bersedia menerima kompensasi akibat kebisingan kegiatan bandar udara yaitu sebanyak 65 orang dari total responden 100 orang. Untuk menganalisis nilai
WTA dalam penelitian ini digunakan Hedonic Price Method HPM. Adapun hasil pelaksanaan HPM adalah sebagai berikut:
A. Estimasi Fungsi Hedonis nilai WTA
Estimasi fungsi hedonis nilai WTA dilakukan dengan pendekatan analisis regresi berganda. Variabel respon yang digunakan adalah nilai tengah WTA,
sedangkan pekerjaan, pendidikan, pandapatan, status rumah, lama tinggal, harga tanah, jarak dan kawasan kebisingan merupakan variabel penjelas.
Hasil dari estimasi fungsi hedonis nilai WTA masyarakat di sekitar Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II yang bersedia menerima kompensasi dapat dilihat
pada Tabel 13. Model yang dihasilkan dalam analisis ini adalah:
Penelitian yang berkaitan dengan benda-benda lingkungan dapat mentolerir nilai R
2
sampai dengan 15 persen, oleh karena itu hasil regresi berganda nilai WTA masyarakat pada penelitian ini masih dapat diyakini kebenaran atau
keandalannya reliable. Karena nilai R
2
yang diperoleh sebesar 50.9 persen persen yang berarti 50.9 persen keragaman WTA masyarakat terhadap
penerimaan kompensasi dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel Y=134 -3430 PKJ
i
+ 12008PDPT
i
+ - 3395LMTG
i
- 2837JRK
i
+ e
penjelas yang terdapat dalam model, sedangkan sisanya sebesar 49.1 persen diterangkan oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai F
hitung
sebesar 2.25 dengan nilai P sebesar 0.026 menunjukkan bahwa secara serentak, variabel-
variabel penjelas berpengaruh nyata terhadap model. Data yang digunakan dalam analisis ini telah diuji no rmalitasnya menyebar normal sehingga data tersebut
valid untuk diolah dengan teknik regresi berganda. Selain itu, asumsi dalam model regresi dengan data cross section telah dipenuhi oleh model penelitian ini.
Hal tersebut dapat dilihat pada plot antara sisaan dan nilai dugaannya yang menunjukkan plot sisaan yang acak, sehingga asumsi homoskedastisitas
terpenuhi. Selain itu dengan nilai VIF Variance Inflation Factor relatif kecil, yaitu antara 1.3 sampai 4.9 dimana nilai tersebut tidak lebih dari 10 sehingga
model tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 13. Hasil Estimasi Fungsi Hedonis Nilai Kesediaan
Menerima Kompensasi No
Parameter Koefisie
n P
VIF Keterangan 1
Konstanta 134
0.989 2
Pendidikan 3470
0.650 1.6 Tidak Nyata
3 Pekerjaan
-3430 0.112 2.7
Nyata 4
Pendapatan 12008
0.186 4.9 Nyata
5 Lama tinggal
-3395 0.110 3.8
Nyata 6
Status Rumah 1798
0.268 3.9 Tidak Nyata
7 Harga tanah
0.00742 0.709 1.7
Tidak Nyata 8
Jarak -6660
0.050 1.3 Nyata
9 KB
1971 0.495 3.4
Tidak Nyata R-Sq=50.9 persen
R-Sqadj=10.2 persen Analysis of Variance
Source DB F
hitung
P Regression 8 2.25 0.026
Residual Error 56 Total 64
Keterangan: : Nyata pada selang kepercayaan 95 persen
: Nyata pada selang kepercayaan 85 persen : Nyata pada selang kepercayaan 80 persen
Sementara itu secara individu, variabel yang nyata mempengaruhi nilai WTA responden adalah pendapatan a = 20 persen, lama tinggal dan pekerjaan
a = 15 persen serta jarak a= 5 persen. Interpretasi variabel penjelas yang berpengaruh nyata adalah:
1. Jarak.
Variabel jarak memiliki P-value sebesar 0.050 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang nilai kesediaan responden menerima
kompensasi pada taraf a = 5 persen. Nilai koefisien bertanda negatif - berarti semakin jauh jarak rumah responden, maka nilai kesediaan menerima kompensasi
semakin kecil. Hal ini terjadi karena responden yang berada lebih dekat dengan bandar udara merasakan dampak langsung dari kebisingan bandar udara.
2. Lama tinggal
Variabel lama tinggal memiliki P-value sebesar 0.110 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang nilai kesediaan responden
menerima kompensasi pada taraf a = 15 persen. Nilai koefisien bertanda negatif - berarti semakin lama tinggal responden, maka nilai kesediaan menerima
kompensasi semakin kecil. Hal ini terjadi karena responden yang lebih lama tinggal di sekitar bandar udara sudah terbiasa dengan adanya kebisingan dari
kegiatan bandar udara.
3. Pekerjaan
Variabel pekerjaan memiliki P-value sebesar 0.112 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang nilai kesediaan responden
menerima kompensasi pada taraf a = 15 persen. Nilai koefisien bertanda negatif - berarti responden yang berkerja sebagai karyawan kecenderungan nilai
kesediaan menerima kompensasinya lebih kecil dibanding responden yang bekerja sebagai PNSABRI.
4. Pendapatan.
Variabel pendapatan memiliki P-value sebesar 0.186 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang nilai kesediaan responden
menerima kompensasi pada taraf a = 20 persen. Nilai koefisien bertanda positif + berarti semakin besar pendapatan responden, maka nilai kesediaan menerima
kompensasinya semakin besar
B. Menentukan Nilai Implisit
Dengan terbentuknya fungsi hedonis maka analisis nilai implisit r dapat dilakukan. Nilai implisit menunjukkan seberapa bes ar faktor penjelas
mempengaruhi pilihan seseorang terhadap nilai WTA. Secara matematis, nilai implisit diperoleh dari turunan pertama variabel respon nilai WTA masyarakat
yang tinggal di sekitar bandara terhadap variabel penjelas r = dYdXn Berdasarkan fungsi hedonis yang sudah terbentuk dapat diketahui bahwa
variabel yang berpengaruh nyata terhadap nilai WTA adalah adalah pekerjaan, pendapatan, lama tinggal, status rumah, dan jarak Oleh karena itu, nilai implisit
yang mempengaruhi nilai WTA adalah: PDPT
i
=dYdPDPTi =12008
LMTG
i
= dYdLMTG
i
=-3395 JRK
i
= dYdJRK
i
=-2837 Nilai implisit pendapatan dengan tanda positif berarti apabila pendapatan
meningkat maka akan menaikkan nilai WTA. Untuk nilai implisit lama tinggal dengan tanda negatif berarti apabila lama tinggal meningkat dari sebelumnya
maka akan menurunkan nilai WTA. Untuk nilai implisit jarak dengan tanda negatif berarti apabila jarak meningkat maka akan menurunkan nilai WTA
4.7 Keterkaitan Persepsi Masyarakat