demikian mudah dimengerti dan mudah dimutakhirkan serta mampu memberikan akses data yang cepat.
Model basis data jaringan dalam DBMS mendukung organisasi tipe network. Setiap unsurelemen, atau kumpulan record, mempunyai hubungan ke
berbagai elemen yang terletak pada tingkat yang berbeda. Inter-hubungan dibuat dalam organisasi terhierarki, dan suatu ciri dapat diasosiasikan dengan dua objek
utama. Resultan struktur jaring lebih dekat menggambarkan inter-hubungan yang kompleks, yang sering muncul diantara objek -objek nyata. Unsur dalam
strukturnya dapat berkaitan melalui hubungan satu -banyak one to many, hubungan banyak-satu many to one, dan hubungan banyak-banyak many to
many. Model basis data ini masih bisa dianggap efisien walaupun dengan kuantitas data yang banyak, tetapi sulit untuk dimodifikasi agar fleksibel dalam
melakukan hubungan dengan data lainnya, karena bentuknya sangat rumit dan kompleks.
Model basis data relasional tidak terdapat hierarki data dalam record. Setiap field data dapat digunakan sebagai key field. Setiap data dikumpulkan
dalam beberapa record dalam suatu data record. Kemudian beberapa data record bersatu dalam sebuah tabel yang berbeda dalam suatu field terpisah. Model basis
data relasional mempunyai kemampuan untuk melakukan pencarian data dari hubungan yang disimpan pada tabel yang berbeda dengan menggunakan setiap
atribut yang dipakai secara bersama-sama yang disebut joint operation
2.4 Metode Penilaian Lingkungan
Terdapat beberapa metode untuk mengukur nilai suatu lingkungan, diantaranya Travel Cost Method TCM, Production Function Approach ,
Contingent Valuation Method CVM dan Hedonic Pricing Method HPM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah HPM. Oleh karena itu yang
akan dijelaskan secara lebih mendalam pada bagian ini adalah metode tersebut.
HPM digunakan untuk menentukan nilai suatu ekosistem atau lingkungan. Nilai dari ekosistem atau lingkungan tersebut biasanya mempengaruhi harga dari
suatu barang yang dapat dipasarkan. HPM digunakan untuk menentukan
keterkaitan yang muncul antara tingkat jasa yang dihasilkan lingkungan dengan harga suatu barang yang mempunyai nilai pasar. Salah satu penggunaan HPM
yang sering digunakan adalah penentuan harga rumahharga tanah yang dicerminkan dari nilai lingkungan sekitar. Metode ini dapat digunakan untuk
mengukur keuntungan dan biaya ekonomi yang terkait dengan kualitas lingkungan, meliputi polusi udara, polusi air maupun kebisingan serta
kenyamanan lingkungan, seperti pemandangan lingkungan sekitar. Penggunaan HPM mempunyai keuntungan dan keterbatasan. Keuntungan
dari metode tersebut adalah: 1. HPM dapat digunakan untuk mengestimasi nilai berdasarkan pilihan yang ada.
2. Pasar propertitempat tinggal relatif efisien didalam pengumpulan informasinya, sehingga dapat dijadikan indikator yang baik didalam penentuan
nilai. 3. Data yang terkait dengan tempat tinggal dan karakteristiknya dapat diperoleh
dari berbagai sumber dan dapat dikaitkan dengan sumber data sekunder lainnya untuk menentukan variabel didalam analisis.
4. HPM dapat disesuaikan dengan keterkaitan yang ada antara market goods dengan kondisi lingkungannya.
Beberapa keterbatasan yang dimiliki HPM adalah: 1. Cakupan keuntungan meliputi kondisi lingkungan yang dapat diukur.
2. Metode tersebut hanya terkait dengan willingness to pay willingness to accept seseorang terhadap kondisi lingkungan yang ada. Hal ini dapat menyebabkan
nilai yang ada tidak mencerminkan harga rumah yang sebenarnya bagi seseorang yang tidak peduli terhadap kaitan antara kualitas lingkungan dengan
keuntungan yang diperolehnya. 3. Asumsi yang digunakan didalam metode tersebut adalah seseorang
mempunyai kesempatan untuk memilih kombinasi yang diinginkannya dengan tingkat pendapatan tertentu. Padahal, suatu pasar propertirumah mungkin
dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya pajak dan tingkat bunga. 4. HPM relatif komplek sehingga dibutuhkan keahlian didalam implementasi dan
interpretasinya. 5. Hasil yang diperoleh akan sangat ditentukan dengan model yang dibuat
6. Jumlah data yang dikumpulkan relatif banyak. 7. Aplikasi sangat ditentukan dengan ketersediaan data.
Ada beberapa masalah sehubungan dengan penggunaan HPM, yaitu: a. Penghilangan Variabel Bias
Didalam pembuatan fungsi hedonis harus dapat diputuskan faktor-faktor yang disertakan sebagai variabel independent didalam model persamaan tersebut.
Keputusan yang dibuat dapat menimbulkan permasalahan apabila terdapat variabel yang berpengaruh nyata terhadap harga rumah dan diantaranya
berkorelasi dengan variabel yang lainnya kemudian dihilangkan didalam fungsi akan mempengaruhi koefisien dari variabel yang diestimasi. Hal ini
akan menyebabkan kebiasan didalam estimasi koefisien dan harga rumah. b. Terdapat Multikolinearitas
Beberapa variabel yang digunakan didalam fungsi hedonis dapat saling berkolerasi dengan variabel yang lainnya. Misalnya, apabila terdapat rumah di
samping pertambangan maka selain asapdebunya yang tinggi, tingkat keramaiannya juga tinggi. Oleh karena itu, multikolinearitas yang terjadi dapat
menimbulkan permasalahan didalam estimasi fungsi. c. Pemilihan ModelBentuk Fungsi
Pemilihan model bentuk fungsi yang tepat akan mempengaruhi estimasi. Misalkan, model yang dibuat adalah linear maka persamaan demand tidak
dapat diestimasi. Hal ini dikarenakan nilai implisit dari faktor lingkungannya akan bernilai konstan.
d. Segmentasi Pasar Di dalam housing market selalu ditemukan segmentasi, misalnya kepemilikan
sewa dengan kepemilikan sendiri. Oleh karena itu di dalam anlisis perlu dibedakan segmentasi yang ada.
e. Tingkat Karakteristik Aktual dan Harapan Di dalam penggunaan pendekatan HPM untuk menilai faktor lingkungan,
kualitas lingkungan yang ada diasumsikan berpengaruh terhadap harg a rumahtanah. Tetapi adanya harapan terhadap perubahan kualitas lingkungan
dapat mempengaruhi harga rumahtanah tersebut. Misalnya, harapan terhadap
keberadaan by-pass di lingkungan pemukiman yang padat dapat menjaga harga rumahtanah dilingkungan tersebut tetap tinggi.
f. Keberadaan Asumsi yang Menghambat HPM hanya memberikan estimasi yang akurat tentang kualitas lingkungan
apabila semua pembeli di pasar mendapatkan informasi yang lengkap dan dapat merubah tingkat kepuasannya serta housing market yang terjad i selalu
pada kondisi keseimbangan. Padahal kondisi diatas tidak selalu terjadi. Oleh karena itu, hanya kualitas lingkungan yang berpengaruh di dalam housing
market yang akan diukur.
2. 5 Willingness To Accept
Kesediaan untuk menerima WTA merupakan suatu ukuran dalam konsep penilaian ekonomi dar i barang lingkungan. Ukuran in i memberikan informasi
tentang besarnya dan kompensasi yang bersedia diterima masyarakat atas penurunan kualitas lingkungan di sekitarnya yang setara dengan biaya perbaikan
kualitas lingkungan tersebut. Penilaian barang lingkungan dari sisi WTA mempertanyakan berapa jumlah uang yang bersedia diterima oleh seseorang rumah
tangga setiap bulannya atau setiap tahunnya sebagai kompensasi atas diterimanya kerusakan lingkungan.
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam penghitungan WTA untuk menilai peningkatan atau kemunduran kondisi lingkungan antara lain:
1. Menghitung jumlah yang bersedia diterima oleh individu untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan karena adanya suatu kegiatan pembangunan.
2. Menghitung pengurangan nilai atau harga suatu barang akibat semakin menurunnya kualitas lingkungan.
3. Melalui suatu survei untuk menentukan tingkat kesediaan masyarakat menerima dana kompensasi dalam rangka mengurangi dampak negatif pada lingkungan
atau untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik.
Penghitungan WTA dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan survei atau secara tidak langsung dengan menghitung nilai dari penurunan kualitas
lingkungan yang terjadi. Dalam penelitian ini perhitungan WTA dilakukan secara langsung dengan cara survei dan melakukan wawancara dengan masyarakat di
sekitar Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau. Terdapat empat metode bertanya elicitation method yang digunakan untuk
memperoleh penawaran besarnya nilai WTPWTA responden Hanley dan Splash, 1993, yaitu:
1. Metode Tawar Menawar Bidding Game Metode ini dilaksanakan dengan menanyakan kepada responden apakah
bersedia membayar menerima sejumlah uang tertentu yang diajukan sebagai titik awal starting point. Jika ”ya”, maka besarnya nilai uang dinaikkan
diturunkan sampai ke tingkat yang disepakati. 2. Metode Pertanyaan Terbuka Open -Ended Question
Metode ini dilakukan dengan menanyakan langsung kepada responden berapa jumlah maksimal uang yang ingin dibayarkan atau jumlah minimal uang yang
ingin diterima akibat perubahan kualitas lingkungan. Kelebihan metode ini adalah responden tidak perlu diberi petunjuk yang bisa mempengaruhi nilai
yang diberikan dan metode ini tidak menggunakan nilai awal yang ditawarkan sehingga tidak akan timbul bias titik awal. Sementara kelemahan metode ini
adalah kurangnya akurasi nilai yang diberikan dan terlalu besar variasinya. 3. Metode Kartu Pembayaran Payment Card
Metode ini menawarkan kepada responden suatu kartu yang terdiri dari berbagai nilai kemampuan untuk membayar atau kesediaan untuk menerima
dimana responden tersebut dapat memilih nilai maksimal atau nilai minimal yang sesuai dengan preferensinya. Pada awalnya, metode ini dikembangkan
untuk mengatasi bias titik awal dari metode tawar menawar. Untuk mengembangkan kualitas metode ini terkadang diberikan semacam nilai
patokan benchmark yang menggambarkan nilai yang dikeluarkan oleh orang dengan tingkat pendapatan tertentu bagi barang lingkungan yang lain.
Kelebihan metode ini adalah memberikan semacam simultan untuk membantu responden berpikir lebih leluasa tentang nilai maksimum atau nilai minimum
yang akan diberikan tanpa harus terintimidasi dengan nilai tertentu, seperti pada metode tawar menawar. Untuk menggunakan metode ini, diperlukan
pengetahuan statistik yang relatif baik. 4. Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi Closed-Ended Referendum
Metode ini menawarkan responden jumlah uang tertentu dan menanyakan apakah responden mau membayar atau tidak sejumlah uang tersebut untuk
memperoleh peningkatan kualitas lingkungan tertentu atau apakah responden mau menerima atau tidak sejumlah uang tersebut sebagai kompensasi atas
diterimanya penurunan kualitas lingkungan. 5. Metode Bertanya Contingent Rangking
Dengan metode ini, responden tidak ditanya secar a langsung berapa nilai yang ingin dibayarkan atau diterima, tetapi responden disodori rangking dari
kombinasi kualitas lingkungan yang berbeda dan nilai moneternya kemudian diminta mengurut beberapa pilihan dari yang paling disukai sampai yang paling
tidak disukai. Metode ini menggunakan skala ordinal sehingga diperlukan pengetahuan statistik yang sangat baik dan jumlah sampel yang besar.
2.6 Regresi Logit