Sumber Kebisingan Jarak dan Kebisingan

Tingkat intensitastekanan suara dapat diukur dengan alat “Sound Level Meter SLM” yang mempunyai 4 skala yaitu, A, B, C, dan D. Setiap skala mempunyai filter yang meniadakan frekuensi-frekuensi tertentu. Skala A digunakan untuk mengukur suara dengan tingkat kenyaringan sekitar 40 dB, skala B untuk mengukur suara dengan tingkat kenyaringan sekitar 70 dB, skala C untuk suara yang nyaring dan skala D untuk mengukur suara yang sangat nyaring seperti suara pesawat terbang. Dari ke empat skala tersebut, skala yang paling sering digunakan adalah skala A baik untuk suara yang berfrekuensi rendah maupun tinggi. Skala A mempunyai ketepatan yang tinggi untuk jangkauan frekuensi yang luas Alfredson, 1976.

2.1.2 Sumber Kebisingan

Beberapa sumber kebisingan dapat dikelompokkan dalam Hartono, 1999: 1. Bising lalu lintas, bising ini ditimbulkan oleh suara transportasi, misalnya kereta api, pesawat terbang, bus dan lain -lain serta lebih banyak dirasakan oleh masyarakat yang ada di sekitar jalur lalu lintas. 2. Bising industri, berasal dari industri besar yang mengoperasikan mesin-mesin yang menghasilkan bunyi sampai sekitar 100 dB. Bising industri ini dirasakan oleh karyawan maupun masyarakat pemukiman di sekitar industri. 3. Bising rumah tangga, biasanya berasal dari kegiatan rumah tangga dan biasanya tidak terlalu bising. Menurut asal sumber, kebisingan dapat dibagi tiga macam kebisingan, yaitu: a. Kebisingan implusif, yaitu kebisin gan yang datangnya tidak secara terus menerus, akan tetapi sepotong-sepotong. Contohnya: kebisingan yang datangnya dari suara palu yang dipukulkan, kebisingan yang datang dari mesin pemasang tiang pancang. b. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datang secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya : kebisingan yang datang dari suara mesin yang dijalankan dihidupkan. c. Kebisingan semi kontinyu intermittent, yaitu kebisingan kontinyu yang hanya sekejap, kemudian hilang dan akan datang lagi. Contoh : suara mobil atau pesawat terbang yang sedang lewat, Wardhana, 1995. Lebih khusus lagi Raney dan Cawthorn , 1978 menyebutkan bahwa sumber kebisingan utama pada pesawat terbang adalah: a. Turbojet Engine Noise, yaitu kebisingan yang dikeluarkan dari pergerakan mesin dan berakselerasi dengan udara luar melalui nozel. b. Turbofan Engine Noise, yaitu kebisingan yang dihasilkan oleh kompresor dan turbin, c. Aerodynamic Noise, yaitu kebisingan yang dihasilkan oleh aliran udara di bawah badan pesawat terbang, rongga-rongga pesawat, roda gigi pendaratan dan bagian permukaan pesawat. d. Propeller Aircraft Noise, yaitu kebisingan yang berasal dari kekuatan gas di turbin atau dari kerja piston mesin pesawat.

2.1.3 Jarak dan Kebisingan

Semakin jauh jarak sumber bunyi maka kebisingan semakin menurun. Secara umum hubungan antara level suara suatu sumber bunyi terhadap jarak dapat ditulis persamaan sebagai berikut: LP = LW-20log r – 8 dB Keterangan : LP = Level suara pada jarak r dari sumber LW = Level suara pada titik pengukuran sumber R = jarak titik pengukuran dengan sumber

2.1.4 Pengaruh Kebisingan