Pemetaan Sistem Informasi Geografi

peraturan perundang-undangan yang berlak u 55dBA sesuai Kep - 48MENLH1 11996. c. Kawasan Kebisingan Tingkat 3. Kawasan kebisingan tingkat 3 mempunyai nilai tingkat kebisingan lebih besar atau sama dengan 80 WECPNL. Tanah dan ruang udara pada kawasan kebisingan tingkat 3 dapat dimanfaatkan untuk membangun bangunan atau fasilitas bandar udara yang dilengkapi pemasangan insulasi suara sesuai dengan prosedur yang standar sedemikian sehingga tingkat bising yang terjadi di dalam bangunan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku Kep-48MENLH111996 . Selain penggunaan di atas dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau atau sarana pengendalian lingkungan dan pertanian yang tidak mengundang burung.

2.2 Pemetaan

Peta merupakan penyajian secara grafis dari kumpulan data maupun informasi sesuai lokasinya secara dua dimensi. Informasi merupakan bentuk data yang telah dianalisis, berbeda dari data mentah maupun yang biasanya lebih sering hanya merupakan hasil pengukuran langsung. Dengan kata lain peta adalah bentuk sajian informasi spasial mengenai permukaan bumi untuk dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan. Supaya bermanfaat, suatu peta harus dapat menampilkan informasi secara jelas, mengandung ketelitian yang tinggi, walaupun tidak dapat dihindari akan bersifat selektif. Data pada peta biasanya telah mengalami pengolahan, umumnya ditambah dengan ilmu pengetahuan agar lebih dapat dimanfaatkan langsung oleh pengguna. Dalam hubungan ini apa yang disajikan peta keseluruhannya merupakan informasi karena telah mengalami pengolahan baik terhadap data maupun informasi lain dengan ditambahkannya pengetahuan agar dapat disadap maknanya. Misalnya kita ingin menyajikan data mengenai jumlah penduduk pada suatu kabupaten. Dengan hanya menyajikan data mengenai hasil sensus, tidak memberikan informasi yang maknanya jelas walaupun data tersebut telah disajikan sesuai dengan keadaan sebenamya. Mengolah data tersebut secara statistik dan menyajikannya dalam bentuk terkelaskan, misalnya berdasar umur, jenis kelamin, dan lainnya, akan meningkatkan makna dari data tersebut. Penyajian hasil sensus secara langsung lebih tepat disebut penyajian data, sedangkan penyajian dalam bentuk yang terakhir adalah penyajian informasi. Penampilan informasi tersebut secara keruangan spasial adalah apa yang disebut dengan pemetaan.

2.3 Sistem Informasi Geografi

Sistem informasi geografi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dapat melakukan pengumpulan, penyimpanan, analisis, penyajian suatu obyek dan fenomena di mana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting dalam melakukan analisis Aronoff, 1989. Sistem informasi geografi SIG adalah suatu sistem informasi yang diran cang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat spasial atau berkoordinat geografi. Dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan spasial bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Intinya SIG dapat diasosiasikan sebagai peta yang berorde tinggi, yang juga mengoperasikan dan menyimpan data non-spasial Star dan Estes, 1990 dalam Barus danWiradisastra, 2000. Sistem informasi geografi berdasarkan operasinya dapat dib edakan menjadi dua kelompok, yaitu:1 SIG secara manual, yang beroperasi memanfaatkan peta cetak kertastransparan, bersifat data analog, dan 2 SIG secara terkomputer atau lebih sering disebut SIG otomatis prinsip kerjanya sudah menggunakan komputer sehingga datanya merupakan data digital. SIG manual biasanya terdiri dari beberapa unsur data termasuk peta-peta, lembar material transparansi untuk tumpang -tindih, foto udara dan foto lapangan, laporan -laporan statistik dan laporan-laporan survey lapangan. Saat ini prosedur analisis manual masih banyak dilakukan, akan tetapi dengan berjalannya waktu prosedur ini akan berangsur-angsur hilang. Di negara kita saat ini, beberapa aplikasi SIG secara manual masih selaras, bahkan dari segi efisiensi lebih sesuai disebabkan masih banyaknya kendala pada sumberdaya manusia, peralatan, dan terutama biaya untuk menggunakan sistem terkomputerkan. Keuntungan SIG otomatis akan terasakan pada tahap analisis dan penggunaan data yaug berulang-ulang, terutama bila diperlukan analisis yang kompleks dan menggunakan data yang sangat besar jumlahnya. Bagaimanapun juga untuk memahami SIG otomatis dengan baik, seyogyanya bertahap melalui pemahaman SIG manual, karena sebagian besar prosedur kerja SIG otomatis berawal dari yang manual. Untuk keperluan operasional, terdapat beberapa komponen utama dari SIG yaitu : 1 perangkat keras; 2 perangkat lunak; 3 basis data; dan 4 sumberdayakemampuan pengguna. SIG paling tidak didukung oleh tiga sistem perangkat keras yaitu mainframe, komputer pribadi PC, dan workstation. Perangkat lunak SIG di pasaran dibuat untuk berbagai macam tipe perangkat keras dengan format yang berbeda. Pemilihan perangkat lunak SIG tergantung pada kebutuhan pengguna atau disesuaikan dengan aplikasi yaug akan dipakai. Basis data merupakan komponen penting dalam SIG. Upaya pembuatan dan pemeliharaan basis data selayaknya telah diperhitungkan sebelum memutuskan penggunaan SIG, khususnya di negara-negara dimana basis data digital tidak tersedia meski sistem geografi telah dilakukan. Potensi SIG untuk aplikasi yang lebih besar dengan kemampuan mengintegrasikan data dari berbagai sektor, memerlukan pengetahuan pengguna dari berbagai disiplin ilmu, disamping keahlian khusus untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi SIG. Peranan SIG sebagai suatu sistem infomasi, tergantung pada keberadaan data. Kualitas hasil analisis yang diproduksi dari SIG sangat ditentukan oleh kualitas data yang digunakan. Dalam hal ini SIG menggunakan dua jenis data, yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial adalah data yang berbentuk grafis yang berkaitan dengan masalah keruangan. Jenis data ini menunjukkan lokasi geografik tertentu, suatu fenomena di permukaan bumi atau sering disebut dengan georeferensi. Setiap tipe data spasial dalam SIG mengacu ke bentuk lapisan data atau bidang data. Dalam setiap lapisan akan terdiri dari 3 tipe segmen data entity yaitu : titik, garis, dan poligon atau area. a. Unsur titik point, menunjukkan lokasi geografik suatu fenomena dimana fenomena tersebut batas dan bentuknya terlalu kecil untuk ditampilkan pada peta, sehingga tidak dapat digambarkan sebagai garis atau area. Contoh unsur titik adalah lokasi kota peta skala kecil, ketinggian puncak gunung, dan lain- lain. b. Unsur garis line features, terdiri dari serangkaian titik -titik yang berhubungan satu sama lain. Unsur garis digunakan untuk menunjukkan unsur-unsur peta yang terlalu sempit jika digambarkan sebagai area atau unsur peta yang secara teoritik tidak memiliki luasan. Contoh unsur garis adalah aliran sungai, jaringan jalan, batas administrasi, kawasan, dan lain-lain. c. Unsur area poligon, merupakan gambar tertutup yang dibatasi oleh garis yang mengelilinginya. Contoh unsur area adalah danau, kawasan industri, pulau, dan sebagainya. Data atribut adalah data yang melengkapi keterangan-keterangan dari data spasialnya baik dalam bentuk statistik maupun deskriptif. Data atribut dibedakan menjadi data kualitatif nama, jenis, tipe, dan lain-lain dan data kuantitatif angka, satuanbesaran jumlah, tingkatan, klas interval yang mempunyai hubungan satu -satu dengan data spasialnya. File-file yang disusun tidak berstruktur rentan terutama untuk data yang terdapat dalam jumlah besar atau untuk data yang berubah secara terus -menerus. Oleh karena itu berbagai sistem pengolahan basis data Database Management SystemDBMS telah dikembangkan agar dapat menangani data dalam jumlah yang besar dan kompleks. Semua sistem basis data ditujukan untuk mempermudah pencarian dan penghubung data tabular. Suatu sistem pengolahan basis data harus dapat digunakan untuk memanipulasi berbagai tipe objek dan variasi hubungan antar objek. Model basis data yang dibentuk dari data non- spasial meliputi : 1 model basis data hierarki; 2 model basis data jaringan; dan 3 model basis data relasional. Pada model basis data hierarki, data diorganisasikan menurut struktur yang menyerupai akar pohon. Organisasi dari data dilakukan dengan memberi kode pada record menunjukkan baris data untuk setiap entitas, tetapi hanya satu buah field yaug ditentukan sebagai key field guna mengakses data lain. Bentuk data hierarki memiliki hubungan banyak -satu many to one, maka panggilan dilakukan melalui bentuk struktur akar pohon. Model basis data ini masih bisa dianggap efisien selama kuantitas data yang dilibatkan tidak banyak. Namun demikian mudah dimengerti dan mudah dimutakhirkan serta mampu memberikan akses data yang cepat. Model basis data jaringan dalam DBMS mendukung organisasi tipe network. Setiap unsurelemen, atau kumpulan record, mempunyai hubungan ke berbagai elemen yang terletak pada tingkat yang berbeda. Inter-hubungan dibuat dalam organisasi terhierarki, dan suatu ciri dapat diasosiasikan dengan dua objek utama. Resultan struktur jaring lebih dekat menggambarkan inter-hubungan yang kompleks, yang sering muncul diantara objek -objek nyata. Unsur dalam strukturnya dapat berkaitan melalui hubungan satu -banyak one to many, hubungan banyak-satu many to one, dan hubungan banyak-banyak many to many. Model basis data ini masih bisa dianggap efisien walaupun dengan kuantitas data yang banyak, tetapi sulit untuk dimodifikasi agar fleksibel dalam melakukan hubungan dengan data lainnya, karena bentuknya sangat rumit dan kompleks. Model basis data relasional tidak terdapat hierarki data dalam record. Setiap field data dapat digunakan sebagai key field. Setiap data dikumpulkan dalam beberapa record dalam suatu data record. Kemudian beberapa data record bersatu dalam sebuah tabel yang berbeda dalam suatu field terpisah. Model basis data relasional mempunyai kemampuan untuk melakukan pencarian data dari hubungan yang disimpan pada tabel yang berbeda dengan menggunakan setiap atribut yang dipakai secara bersama-sama yang disebut joint operation

2.4 Metode Penilaian Lingkungan