III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau dan pemukiman sekitar bandar udara yaitu Kelurahan Maharatu,
Kelurahan Sidomulyo Timur, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kelurahan Wonorejo, Kelurahan Tangkerang Selatan dan Kelurahan Teratak Buluh pada
bulan Januari 2006 sampai dengan Maret 2006.
3.2 Bahan dan Alat
Dalam penelitian ini bahan dan alat yang digunakan adalah: a. Satu buah peta rupa bumi dan peta digital Kota Pekanbaru
b. Sound level meter
c. Global positioning system
d. Kuesioner e. Perangkat komputer
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dilihat dari tujuan dan kepentingan penelitian ini, maka metode yang dipakai adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi 1995, metode deskrip tif
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan melukiskan keadaan subyekobyek penelitian seseorang,
lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tanpa atau sebagai mana adanya.
Dilihat dari bentuknya, maka penelitian ini adalah penelitian survei. Survei biasanya sama saja dengan penelitian atau riset research. Pemakaian kedua
istilah ini hanya untuk membedakan ruang lingkup. Riset atau penelitian memusatkan diri pada salah satu atau beberapa aspek dari obyeknya. Sedangkan
survei bersifat menyeluruh yang kemudian dilanjutkan secara terfokus pada aspek tertentu bilamana diperlukan studi lebih mendalam Nawawi, 1995.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap kegiatan, yaitu tahap pertama survey pendahuluan untuk pengumpulan data sekunder dan tahap kedua survei
utama untuk pengumpulan data primer. Pada tahap pertama data yang dikumpulkan adalah jumlah responden secara keseluruhan, data geografi,
kependudukan, keadaan umum bandara, frekuensi penerbangan selama seminggu serta peta kawasan kebisingan. Peta kawasan kebisingan ini digunakan untuk
menentukan titik - titik pengukuran kebisingan lebih lanjut . Dalam menentukan titik pengukuran digunakan dengan alat global positioning system. Untuk
membuat peta kawasan kebisingan titik-titik pengukurannya adalah radius dengan jarak 1000 m tegak lurus arah landasan sepanjang 5000 m. Sedangkan untuk arah
horizontal dilakukan dengan radius 250 m sepanjang 1250 m. Penentuan jarak titik pengukuran dilakukan berdasarkan data sekunder kebisingan yang diperoleh
dari Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari berbagai instansi terkait,
seperti; Bapedalda Kota Pekanbaru , Bappeda Kota Pekanbaru, BPS Kota Pekanbaru, PT Angkasa Pura II Sektor Pekanbaru dan Kecamatan Marpoyan
Damai. Sedangkan untuk data tambahan akan dilakukan wawancara terhadap pemuka masyarakat, pemerintahan, LSM dan pekerja bandara.
Pada tahap kedua dilakukan pengumpulan data primer yang meliputi data kebisingan dan data sosial ekonomi masyarakat. Untuk data sosial ekonomi
diperoleh melalui kuesioner, wawancara kepada responden dan pengamatan langsung di lokasi penelitian, sedangkan untuk pengukuran kebisingan dilakukan
dengan menggunakan alat sound level meter digital. Untuk pengukuran data kebisingan dalam membuat peta kawasan kebisingan dilakukan di setiap titik
dilakukan pengukuran selama satu hari terhadap setiap pesawat yang melintas dengan mengambil tingkat kebisingan yang paling tinggi.
Pemilihan lokasi pengambilan sampel sebagai unit penelitian dilakukan secara sengaja purposive Nawawi, 1995; Nazir, 1988. Untuk sampel data
kebisingan lokasinya ditentukan dengan global positioning system. Pengambilan responden dilakukan secara convinience sampling responden terpilih adalah
responden yang berada di rumah masing-masing ketika penelitian dilakukan. Penentuan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus : Nazir, 1998:
i i
N n
f =
dimana : f : fraksi sampel yang diinginkan
ni: jumlah sampel yang diambil Ni : jumlah populasi.
Jumlah sampel atau responden untuk data sosial ekonomi yang diambil adalah sebanyak seratus 100 kepala keluarga, dengan rincian untuk Kelurahan
Maharatu sebanyak 23 responden, Kelurahan Sidomulyo Timur 19 responden, Kelurahan Tangkerang Tengah 25 responden, Kelurahan Wonorejo 15 responden,
Kelurahan Tangkerang Selatan 14 responden dan Kelurahan Teratak Buluh 4 responden.
3.4 Analisis Data