Daerah Jelajah dan Teritori

47

2.6. Daerah Jelajah dan Teritori

Daerah jelajah Home range, merupakan daerah tempat tinggal suatu jenis satwa yang tidak dipertahankan oleh satwa tersebut terhadap masuknya satwa lain yang sama spesiesnya ke dalam daerahnya Suratmo 1979 dalam Syarifuddin 1991. Menurut Bismark 1982 dalam Syarifuddin 1991, kelompok Macaca sp dalam jumlah individu yang besar akan memerlukan jumlah makanan yang lebih besar. Untuk itu mereka akan berjalan lebih jauh pada home range yang luas Daerah jelajah Macaca sp tergantung dari karakteristik tingkah lakunya dan sifat fisik habitat Moen 1973 dalam Syarifuddin 1991. Batasan home range menurut Chalmers 1980 dalam Syarifuddin 1991 adalah suatu daerah dimana satwa biasanya mengadakan perjalanan dalam melaksanakan aktivitas rutinnya, dan daerah jelajah bisa mengalami perubahan luasan menurut musim. Napier dan Napier 1985 menyatakan bahwa daerah jelajah kelompok Macaca sp adalah total dari luas pengembaraannya setiap tahun dan berdasarkan pada sumber- sumber pakan yang penting. Kelompok monyet Sulawesi setiap hari melakukan aktivitasnya didalam suatu daerah tertentu, yang disebut daerah jelajah. Besar daerah jelajah tergantung pada jumlah anggota didalam kelompok, tipe habitat, penyebaran, pakan, dan iklim. Pada kelompok monyet dengan jumlah anggota besar akan mempunyai daerah jelajah yang cenderung lebih luas. Begitupun dengan jumlah pakan yang tersedia, makin langka jumlah pakan yang tersedia maka akan makin luas pula daerah jelajahnya. Pada habitat yang terganggu daerah jelajah akan bervariasi sesuai dengan iklim Supriatna et al. 1988. Watanabe dan Brotoisworo 1982, mengatakan bahwa jenis monyet yang termasuk dalam marga Macaca, biasanya mempunyai daerah jelajah yang relatif sama. Setiap kelompok telah mempunyai rute tertentu yang rutin dilewati setiap hari. Supriatna et al. 1988 mengatakan bahwa kegiatan harian kelompok monyet dilakukan mulai dari pagi hingga sore hari, yang selalu dipimpin oleh jantan dewasa dengan menggunakan suaranya. Setiap kelompok monyet mempunyai tempat tidur tertentu, biasanya pada pohon tinggi dengan percabangan yang agak mendatar, yang memungkinkan monyet untuk tidur diatas cabang. Pohon Ficus sp adalah jenis pohon yang 48 banyak dipilih untuk tempat tidur. Selain ketinggian pohon, faktor lain yang menentukan sebagai syarat pohon tidur adalah kelebatan daun, arsitektur, elastisitas cabang dan ranting, kemiringan pohon dan keadaan di lingkungan pohon tidur tersebut. 2.7. Penginderaan Jauh 2.7. 1. Pengertian dan Sejarah Penginderaan Jauh