Sejarah Kawasan Ketinggian Tempat

52

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Kawasan

Kawasan hutan Lambusango seluas 28.510 ha yang terletak di Kabupaten Dati II Buton diperuntukkan sebagai kawasan hutan dengan fungsi suaka alam berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK yang telah disahkan oleh Menteri Pertanian pada tanggal 1 September 1982 dengan SK Nomor 639Kpts9Um1982. Secara geografis kawasan ini terletak diantara 05°13-05°24 LS dan 122°47-122°56 BT. Secara administrasi pemerintahan, kawasan hutan Lambusango termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kapontori, Lasalimu dan Pasarwajo sedangkan secara administratif kehutanan termasuk wilayah RPH Pasarwajo BKPH Buton Barat, RPH Lasalimu dan RPH Kapontori BKPH Buton Timur, KPH Buton. Status kawasan hutan Lambusango masih belum ditetapkan secara pasti definitif. Permasalahan yang terjadi di kawasan Lambusango ini diantaranya adalah belum adanya fasilitas pengelolaan, perburuan, penebangan liar, dan pemungutan hasil hutan bukan kayu, antara lain pengambilan rotan dan madu hutan. Beberapa kegiatan yang ditujukan untuk pengelolaan kawasan telah dilaksanakan oleh Departemen Kehutanan ataupun Pemerintah Daerah, antara lain penetapan tata batas oleh Sub. BIPHUT Kendari, serta pembinaan daerah penyangga di desa Lambusango oleh Sub Balai KSDA Sulawesi Tenggara, berupa pemberian bibit mangga dan jeruk kepada masyarakat Desa Lambusango pada tahun 1997. Desa-desa yang berbatasan langsung dengan kawasan adalah desa Barangka, Wakalambe, Lambusango, Wakangka, Lawele dan Kapontori, dengan mata pencaharian penduduknya sebagai petanikebun, nelayan, dan pedagang.

3.2. Ketinggian Tempat

Suaka Margasatwa Lambusango SM Lambusango secara umum terletak pada ketinggian 5 - 700 m dpl, dengan topografi datar hingga berbukit. Kelas ketinggian beberapa stasiun penelitian disajikan dalam Tabel 3. Kelerengan 53 daratan berkisar antara 5 hingga 30 dengan jenis tanah dominan mediteranian. Tipe iklim D menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, dengan curah hujan rata- rata tahunan 1.980 mm. Bulan-bulan terkering adalah Agustus, September, Oktober, dan Nopember. Suhu udara tahunan berkisar antara 20° hingga 34° C dengan kelembaban relatif tahunan sebesar 80. Tabel 3. Ketinggian Lokasi Stasiun Penelitian Opwall, 2004 No Stasiun Penelitian Selang Ketinggian Tempat m dpl 1 2 3 4 5 Balanophora Wabalamba Wahalaka Anoa Lapago 345-431 86-172 172-345 603-689 259-345

3.3. Potensi Flora dan Fauna