Populasi Penyebaran Populasi dan Penyebaran

39

2.2. Populasi dan Penyebaran

2.2.1. Populasi

Alikodra 2002 memberikan definisi populasi sebagai kelompok organisme yang terdiri atas individu-individu satu spesies yang mampu menghasilkan keturunan yang sama dengan tetuanya. Populasi ini dapat menempati wilayah yang sempit sampai dengan luas, tergantung pada spesies satwa dan kondisi daya dukung habitatnya. Tarumingkeng 1994 mendefinisikan populasi sebagai sehimpunan individu atau kelompok individu suatu jenis makhluk hidup yang tergolong dalam satu spesies atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan individu yang bersangkutan, dan menghuni suatu wilayah atau ruang tertentu pada waktu tertentu. Menurut Supriyadi 1990, kepadatan populasi M.o. brunnescens di Suaka Margasatwa Buton utara sebanyak 36,9 ekorkm 2 , dengan ukuran kelompok antara 13–21 ekor per kelompok. Perbandingan jumlah individu jantan dewasa terhadap betina dewasa rata-rata adalah 1,4:1, pada setiap kelompok. Menurut Supriatna 1988, angka kepadatan populasi dan ukuran kelompok M.o. brunnescens di beberapa tempat di Propinsi Sulawesi Tenggara, seperti disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kepadatan Populasi dan Ukuran Kelompok M.o. brunnescens Lokasi Kepadatan Populasi km 2 Ukuran Kelompok Tipe Vegetasi Gangguan Habitat Napabalano Air Jatuh Watu Putih Lambusango Buton Utara 35,0 27,7 18,6 10,8 12,7 - 30,5 17,0 12,0 - Primer dan Sekunder Primer Jati Primer Primer Sedang Tinggi Sedang Sedang Sangat Tinggi Sumber : Supriatna 1988

2.2.2. Penyebaran

Groves 1980 menyatakan bahwa diduga seluruh monyet Sulawesi berasal dari satu tetua yang sama yang kemudian menyebar, berdiferensiasi, dan terisolasi satu sama lain dengan spesifikasi yang sangat kuat. Populasi tetua Macaca di Sulawesi kemungkinan berasal dari kepulauan yang berdekatan dengan garis Wallacea, yaitu Filipina, Kalimantan, Jawa dan Sunda Kecil. Menurut 40 Albrecht 1978 dalam Muskita 1988, tetua tersebut kemungkinan berasal dari Kalimantan, yaitu dari jenis M. nemestrina. Menurut Fooden 1969, dalam Muskita 1988, monyet Sulawesi berasal dari jenis M. silanus-nemestrina. Diperkirakan kelompok monyet ini menyebrang Selat makasar pada zaman Pleistosen yang relatif lebih dangkal apabila dibandingkan dengan sekarang. Monyet ini kemudian menyebar ke seluruh Sulawesi Kawamoto, 1982 dan Albrecht, 1978 dalam Muskita 1988. Untuk sub-jenis M.o. brunnescens selanjutnya menempati habitat di hutan-hutan yang berada di Pulau Buton dan Pulau Muna Supriatna, 2000. Fooden 1969 dalam Supriyadi 1990 menyatakan bahwa penyebaran M.o. brunnescens terbatas hanya di Pulau Buton, Muna, dan Labuan Blanda. Supriatna 1988, menyatakan di Pulau muna, M.o. brunnescens ini hanya dapat dijumpai pada hutan-hutan produksi di bagian tengah dan timur dan juga di Cagar Alam Napabalano sebelah utara. Penyebaran M.o. brunnescens di Pulau Buton dapat ditemukan di bagian tengah ke utara pulau, yaitu di Suaka Margasatwa Buton Utara dan di Taman Rekreasi Air jatuh dan hutan-hutan produksi di sebelah selatan. 2.3. Habitat, Sumber Pakan dan Aktivitas Makan 2.3.1. Habitat