59 d Setelah menyentuh benda-benda yang dapat menjadi sumber kontaminasi
misalnya telepon, uang, kain atau baju kotor, bahan makanan mentah ataupun segar, daging, cangkang telur, dan peralatan kotor.
e Sesudah menggunakan bahan-bahan pembersih. 2 Kebersihan dan Kesehatan Diri
Syarat utama pengolah makanan adalah memiliki kesehatan yang baik Hiasinta A. Purnawijayanti,2001:45. Menurut Sutrisno dan Kusmawan dan
Ruswandi 2007:52, penampilan kesehatan pribadi meliputi kebersihan tubuh, kebersihan pakaian dan kebersihan makanan.
Menurut Hiasinta A. Purnawijayanti 2001:45, ada beberapa kebiasaan yang perlu dikembangkan oleh para pengolah makanan, untuk
menjamin keamanan makanan yang diolahnya, antara lain : a Berpakaian dan Berdandan
Pakaian pengolah dan penyaji makanan harus selalu bersih. Apabila tidak ada ketentuan khusus untuk penggunaan seragam, pakaian sebaiknya
tidak bermotif dan berwarna terang. Hal ini dilakukan agar pengotoran pada pakaian mudah terlihat. Pekerja harus mandi setiap hari dan penggunaan
make-up dan deodoran yang berlebihan harus dihindari. Kuku pekerja harus selalu bersih, dipotong pendek, dan sebaiknya tidak dicat. Perhiasan dan
aksesoris misalnya cincin, kalung, anting, dan jam tangan sebaiknya dilepas, sebelum pekerja memasuki ruang pengolahan makanan.
60 Celemek yang digunakan pekerja harus bersih dan tidak boleh
digunakan sebagai lap tangan. Celemek harus ditinggalkan bila pekerja meninggalkan ruang pengolahan. Pekerja juga harus memakai sepatu yang
memadai dan selalu dalam keadaan bersih. b Rambut
Rambut pekerja harus selalu dicuci secara periodik. Selama mengolah atau menyajikan makanan harus dijaga agar rambut tidak terjatuh ke dalam
makanan, oleh karena itu pekerja yang berambut panjang harus mengikat rambutnya dan disarankan menggunakan topi atau jala rambut
hairnet. c Kondisi sakit
Pekerja yang sedang sakit flu, demam, atau diare sebaiknya tidak dilibatkan terlebih dahulu dalam proses pengolahan makanan dan pekerja
yang memiliki luka pada tubuhnya harus menutup luka tersebut dengan pelindung yang kedap air misalnya plaster.
Higiene perorangan yang terlibat dalam pengolahan makanan akan dapat dicapai, apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang
pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Sikap dan kebiasaan baik yang mendukung terciptanya hygiene perorangan dapat pula
ditanamkan dan diperbarui terus menerus melalui serangkaian pelatihan, kursus, atau pemasanagn poster, tulisan dan gambar-gambar dilingkungan
kerja.
61
k. Tujuan Higiene Perorangan
Tujuan higiene perorangan dalam pengolahan makanan adalah untuk memberikan pengertian dasar kepada para pengelola makanan mengapa
kebersihan di dalam penanganan dan pengolahan makanan mengapa keracunan dan kerusakan makanan terjadi dan bagaimana cara yang
termudah dan yang paling efektif untuk mencegah hal tersebut. Tenaga kerja yang telah dilatih sanitasi dan higiene dapat
meningkatkan konsumen karena konsumen merasa mendapat kenyamanan. Berbagai program dapat dilatihkan kepada tenaga kerja yaitu menjaga dan
merawat kebersihan diri sendiri yang meliputi kebersihan rambut, kuku, kulit, dan pakaian. Selain itu program yang berkaitan dengan peralatan dan
berbagai fasilitas dijaga agar selalu bersih sehingga dapat menaikkan daya pakai alat, menjaga dinding, lantai, langit-langit dari kerusakan. Selanjutnya
pengetahuan tentang bagaimana menangani makanan, teknik penyimpanan yang yang dapat menurunkan kerusakan makanan.
Semua tenaga kerja harus ditanamkan tanggung jawab untuk menghindarkan tercemarnya makanan dengan cara menjaga kebersihan diri
sendiri dari kebiasaan yang tidak baik. Seperti memegang rambut dan hidung di tempat pengolahan, merokok di tempat pengolahan, bersin di
tempat pengolahan, mengenakan perhiasan seperlunya, mencuci tangan dengan sabun setiap akan memegang makanan.
62 Cara-cara menjaga kebersihan higiene perorangan yaitu :
1 Mandi secara teratur 2 Menyikat gigi
3 Berpakaian bersih 4 Membiasakan membersihkan lubang hidung
5 Membuang kotoran pada tempatnya 6 Kulit harus di jaga kebersihannya
7 Tangan tidak boleh kotor 8 Jangan meludah sembarangan
9 Menyisir rambut Prihastuti Ekawatiningsih, dkk 2008 :1-2. Menjaga higiene perorangan berarti menjaga kebiasaan hidup bersih
dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh yang meliputi : 1 Mandi
Karyawan dapur sebaiknya mandi dengan teratur, bersih dan sehat sebelum memasuki ruangan dapur atau bekerja.
2 Tangan Tangan merupakan jembatan yang memindahkan bakteri kepada makanan,
maka : a Cucilah tangan sebelum mulai bekerja.
b Selama bekerja di dapur janganlah memakai jam tangan, cincin bermata, dan perhiasan tangan lainnya yang dapat berfungsi sebagai tempat
persembunyian dan berkembangbiaknya bakteri.
63 c Tangan yang terluka harus ditutup atau dibalut dengan bahan steril dan
sebaiknya jangan menyentuh makanan. d Jangan meraba-raba hidung, mulut, rambut dan bagian tubuh lainnya selama
mengolah makanan. Cucilah tangan setelah meraba bagian tubuh. e Jangan merokok selama bekerja di dapur karena tangan akan memindahkan
bakteri dari mulut ke makanan. 3 Kuku
Kotoran yang biasanya berada di antara kuku yang panjang dan kulit adalah tempat yang baik bagi bakteri berkembang biak, maka :
a Kuku harus dipotong pendek dan dibersihkan. b Kuku jangan dicat dengan kosmetik cat kuku.
4 Rambut Sepotong rambut yang terdapat pada makanan sangat mengerikan
pelanggan betapa joroknya juru masak dan makanan tersebut tidak sehat. Untuk menjaga kesehatan makanan maka :
a Juru masak pria 1Jangan berambut panjang, karena rambut panjang tampaknya tidak rapi dan
sulit di jaga kebersihannya. 2Rambut perlu dikeramas setiap hari.
3Topi harus selalu dipakai pada waktu bekerja di dapur untuk mencegah agar rambut yang rontok tidak terjatuh kedalam makanan.