Kelebihan dan Kekurangan Role Playing

45

D. Kerangka Berfikir

Bercerita merupakan salah satu keterampilan yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang, khususnya saat berkomunikasi dengan dunia luar. Pada anak, berbicara merupakan tahap awal kehidupannya untuk belajar dalam penyampaian ide dan gagasannya kepada orang-orang disekitarnya. Dalam bercerita, anak dapat menyampaikan segala gagasan, ide dan perasaan yang dirasakan secara lisan. Terkadang anak membutuhkan keberanian untuk dapat memperkenalkan diri, berbicara dengan orang lain, menyampaikan ide dan gagasan dalam sebuah diskusi dan keberanian setiap anak tidaklah sama. Hal ini terjadi karena kurangnya ajakan aktif dari lingkungan dalam memberikan pelatihan keterampilan dalam berbicara, sehingga ada beberapa anak yang lebih memilih untuk menyampaikan ide dan gagasannya dengan menggunakan sebuah tulisan. Keterampilan bercerita anak merupakan sebuah hasil perkembangan bahasa yang berintegrasi dengan aspek sosial-emosionalnya untuk mengekspresikan berbagai hal yang ada dalam pikiran dan perasaan mereka. Pemberian stimulasi tentang keterampilan bercerita pada anak hendaknya dilakukan sejak dini. Kemampuan anak pada hal ini akan terlihat saat anak mendapatkan sesuatu yang menarik untuknya, baik itu teman bermain, keluarga, lingkungan, mapun benda-benda disekitarnya baik benda hidup maupun benda mati benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan yang berada di lapangan berdasarkan hasil observasi, pada kegiatan bercerita ekspresif di kelompok B1 TK Arum Puspita, masih banyak 46 anak yang sudah berani untuk maju namun di depan kelas belum dapat mengungkapkan apa yang ingin disampaikan dengan ekspresi yang tepat, penggunaan gesture tubuh, suara, dan kelancaran bercerita yang semakin memperjelas dan menarik jalannya cerita yang disampaikan, serta dalam penggunaan kata yang dipiilih anak belum cukup paham terhadap arti kata tersebut. Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bercerita terkadang hanya terjadi kegiatan tanya jawab dan LKA. Model pembelajaran area yang diterapkan TK Arum Puspita juga tidak diaplikasikan secara maksimal dan hanya menggunakan model pembelajaran klasikal. Hal tersebut menjadi kurang maksimalnya perkembangan keterampilan bercerita dan stimulasi yang dibutuhkan anak yang kurang sesuai dengan karakteristik anak. Salah satu kegiatan bermain yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan bercerita adalah role playing bermain peran. Role playing merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang ada pada model pembelajaran area maupun sentra, yang di dalam kegiatan tersebut anak bermain seolah-olah mereka memerankan seorang atau sesuatu dengan imajinasi dan pengalamannya sendiri. Dalam kegiatan ini anak akan berkomunikasi dengan aktif dengan anak lain untuk menciptakan sebuah seting bermain peran selayaknya mereka sesungguhnya memerankan peran tersebut di kehidupan nyata. Sebelum role playing, guru melakukan beberapa hal agar pelaksanaan berlangsung lebih optimal, yaitu penataan setting yang memberikan ruang gerak cukup untuk anak, penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan tema yang dilaksanakan agar tidak adanya perbedaan konsep pembelajaran, sehingga