Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun

46 anak yang sudah berani untuk maju namun di depan kelas belum dapat mengungkapkan apa yang ingin disampaikan dengan ekspresi yang tepat, penggunaan gesture tubuh, suara, dan kelancaran bercerita yang semakin memperjelas dan menarik jalannya cerita yang disampaikan, serta dalam penggunaan kata yang dipiilih anak belum cukup paham terhadap arti kata tersebut. Kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bercerita terkadang hanya terjadi kegiatan tanya jawab dan LKA. Model pembelajaran area yang diterapkan TK Arum Puspita juga tidak diaplikasikan secara maksimal dan hanya menggunakan model pembelajaran klasikal. Hal tersebut menjadi kurang maksimalnya perkembangan keterampilan bercerita dan stimulasi yang dibutuhkan anak yang kurang sesuai dengan karakteristik anak. Salah satu kegiatan bermain yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan bercerita adalah role playing bermain peran. Role playing merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang ada pada model pembelajaran area maupun sentra, yang di dalam kegiatan tersebut anak bermain seolah-olah mereka memerankan seorang atau sesuatu dengan imajinasi dan pengalamannya sendiri. Dalam kegiatan ini anak akan berkomunikasi dengan aktif dengan anak lain untuk menciptakan sebuah seting bermain peran selayaknya mereka sesungguhnya memerankan peran tersebut di kehidupan nyata. Sebelum role playing, guru melakukan beberapa hal agar pelaksanaan berlangsung lebih optimal, yaitu penataan setting yang memberikan ruang gerak cukup untuk anak, penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan tema yang dilaksanakan agar tidak adanya perbedaan konsep pembelajaran, sehingga 47 anak dapat bercerita menggunakan benda kongkret. Selanjutnya, untuk beberapa tema bermain yang akan dilakukan anak, anak ditempatkan dalam sebuah kelompok dan memainkan main peran besar dengan menjadikan dirinya seperti orang lain atau memainkan benda-benda selayaknya benda tersebut hidup. Selain itu, guru hendaknya memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang bermain peran yang akan dilakukan dengan menjelaskan tentang bercerita ekspresif serta menjelaskan macam-macam ekspresi yang dapat dilakukan siswa dalam berkomunikasi, sehingga pelaksanaan berjalan dengan baik. Dengan aktivitas tersebut, maka keterampilan anak kelompok B1 di TK Arum Puspita dapat meningkat lebih optimal untuk mempersiapkan pendidikan selanjutnya pada jenjang yang lebih tinggi. Alur berpikir dalam penelitian ini dapat diperjelas menggunakan gambar berikut ini, yaitu: Gambar.1 Bagan Alur Kerangka Pikir Peningkatan keterampilan bercerita ekspresif anak usia 5-6 tahun kelompok B melalui Role playing dilakukan dengan menggunakan tindakan 1 Penataan seeting permainan untuk pelaksanaan role playing, 2 Penggunaan media pembelajaran sesuai tema untuk kegiatan role playing, 3 Menjelaskan tentang bercerita ekspresif dan macam-macam ekspresi yang dapat digunakan. Kemampuan bercerita ekspresif adalah salah satu kemampuan berbicara yang merupakan kemampuan awal anak untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran di kelas B1 untuk meningkatkan keterampilan bercerita ekspresif kurang ditingkatkan dengan kegiatan yang menarik, penggunaan ekspresi, gesture tubuh, serta suara yang sesuai untuk memberikan efek pada cerita juga belum dikembangkan oleh anak. Keterampilan bercerita anak usia 5- 6 tahun di TK Arum Puspita meningkat dengan role playing 48

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka muncul hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu: “keterampilan bercerita ekspresif dapat ditingkatkan dengan role playing pada anak usia 5-6 tahun kelompok B TK Arum Puspita, Triharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta.