Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

52

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian TK ini mempunyai 3 kelas yaitu TK A. B1, dan B2. Kelas B1 merupakan kelas yang dipilih untuk diteliti dalam penelitian ini, yang terdiri dari 1 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah keterampilan bercerita ekspresif dengan role playing.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis mengambil lokasi di Taman Kanak- kanak Arum Puspita Ciren, desa Triharjo, kecamatan Pandak, kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penelitian di lakukan di dalam ruang kelas B1 dengan penataan seting kelas dan halaman sekolah yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. 2. Waktu Penelitian Adapun penelitian dilaksanakan, pada bulan Desember 2013 hingga bulan Januari 2014. Penelitian ini diterapkan dalam kegiatan pembelajaran anak untuk meningkatkan keterampilan bercerita ekspresif dengan role playing dengan kesepakatan Ibu Tri sebagai guru kelas dan guru kolaborator. Kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada bulan Januari 2014 semester 2. Adapun pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan tema dan subtema pembelajaran pada bulan dan minggu tersebut. Jadwal pelaksanaan tindakan pada 53 saat penelitian juga dibuat berdasarkan kesepakatan dengan guru kolaborator Ibu Tri.

D. Rancangan Penelitian

Model PTK terdiri dari berbagai macam yang diantaranya dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto 2009, Kurt Levin 1990, John Elliot dan Hopkin dalam Johni Dimyati, 2013: 125-127. Selain itu, ada pula model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Sa’dun Akbar, 2010: 87. Model PTK yang dikembangakan oleh beberapa ahli memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Suharsimi Arikunto dalam Johni Dimyati, 2013: 122 menerangkan bahwa para ahli mengemukakan model penelitian tindakan pada garis besarnya terdapat empat tahapan yang lazim, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dapat dilakukan dalam beberapa siklus. Jika dalam Siklus I belum mendapatkan hasil yang sesuai, maka dilanjutkan dengan melakukan Siklus II dengan tahapan yang sama. Pada Siklus II strategi yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I agar hasil penelitian dapat mencapai indikator yang ditentukan. Dalam penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan, peneliti memilih model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah model spiral yaitu pelaksanaan penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, tindakan dan observing pengamatan, dan refleksi serta perbaikan rencana Sa’dun Akbar, 2010: 87. 54 Adapun penjabaran pelaksanaan penelitian meningkatkan keterampilan berbicara ekspresif dengan role playing menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang diaplikasikan pada penelitian di lapangan adalah sebagai berikut: Gambar 2. Proses Penelitian Tindakan Kelas Dalam Peningkatan Keterampilan Bercerita Ekspresif Refleksi - Peneliti bersama guru melakukan penilaian dan evaluasi sesuai hasil pengamatan dan pencatatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran. - Mendiskusikan hasil yang didapatkan untuk keputusan bersama. - Mengambil keputusan bersama Perencanaan Guru menyiapkan setting kelas yang akan digunakan bermain peran role playing dengan media yang dan property yang digunakan Pelaksanaan dan Pengamatan : - Guru memberikan apersepsi tema rekreasi selama 2 dengan cara memberi pengarahan pelaksanaan kegiatan bermain peran role playing - Anak-anak bereksplorasi dengan media role playing yang sudah disediakan peneliti dan guru dengan gagasan dan pengetahuan mereka mengenai benda yang ada. - Anak bermain peran role playing dengan media yang ada - Guru membimbing anak dalam melaksanakan kegiatan bermain peran tersebut. - Guru menanyakan kepada anak-anak tentang pengalaman mereka dalam kegiatan bermain peran - Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan keterampilan bercerita anak sesuai instrumen observasi yang telah direncanakan - Mencatat data yang diperoleh - Melakukan dokumentasi Perencanaan : - Peneliti bersama guru berkoordinasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan - Menyiapkan RKH dan media yang sesuai dalam kegiatan bermain peran. - Menyiapkan instrumen observasi - Menata lingkungan belajar Pelaksanaan dan Pengamatan : - Guru memberikan apersepsi tema kendaraan selama 3 dengan cara memberi pengarahan pelaksanaan kegiatan bermain peran role playing - Anak diajak untuk membentuk kelompok dengan teman lain - Anak-anak bereksplorasi dengan media role playing yang sudah disediakan peneliti dan guru dengan gagasan dan pengetahuan mereka mengenai benda yang ada. - Anak bermain peran role playing dengan media yang ada - Guru membimbing anak dalam melaksanakan kegiatan bermain peran tersebut. - Guru menanyakan kepada anak-anak tentang pengalaman mereka dalam kegiatan bermain peran - Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan keterampilan bercerita anak sesuai instrumen observasi yang telah direncanakan - Mencatat data yang diperoleh - Melakukan dokumentasi Refleksi : - Peneliti bersama guru melakukan penilaian dan evaluasi sesuai hasil pengamatan dan pencatatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran. - Mendiskusikan hasil yang didapatkan untuk keputusan bersama. - Mengambil keputusan bersama SIKLUS II SIKLUSI 55 Adapun penjelasan setiap langkah penelitian tindakan kelas model Model Siklus Kemmis Mc.Taggart 1990 dalam Sa’dun Akbar, 2010: 87 yang sudah dimodifikasi oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Dalam mengetahui tingkat efektivitas tindakan yang akan dilakukan, hendaknya menggunakan rencana tindakan yang merupakan hal penting dalam menguji penelitian. Pelaksanaan perencanaan pada penelitian ini meliputi kegiatan mengkoordinasikan tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan ketika penelitian keterampilan bercerita ekspresif yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas B1. Koordinasi pembelajaran yang dilakukan meliputi menentukan tema dan sub tema pembelajaran. Tema pembelajaran pada penelitian mengikuti jadwal tema yang ada pada TK. Setelah koordinasi tema dan subtema dilanjutkan memilih indikator yang sesuai dan merumuskan kegiatan ke dalam RKH. RKH yang digunakan menggunakan indikator bahasa yang terdapat pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009 dengan menggunakan role playing dan media pembelajaran yang mendukung. Peneliti menyiapakan instrumen pengamatan sebagai hasil pengamatan keterampilan anak sehingga dapat menjadi suatu hasil perbandingan tingkat keterampilan anak. Setting kelas dalam role playing sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penelitian. Dalam pelaksanaan role playing pada kegiatan inti selanjutnya, guru menyediakan media yang akan digunakan dan anak bebas untuk memilih media yang ada. Pada salah satu pertemuan, anak ditempatkan dalam