Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Data Hasil Penelitian
55
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keefektifan Implementasi Metode Project Based Learning dalam Proses Pembelajaran Otomatisasi
Perkantoran
Interval Frekuensi
Absolut Relatif
Kumulatif Kumulatif
71 – 80
2 2,70
2 2,70
81 – 90
10 13,51
12 16,22
91 – 100
29 39,19
41 55,41
101 – 110
18 24,32
59 79,73
111 – 120
8 10,81
67 90,54
121 – 130
5 6,77
72 97,30
131 – 140
2 2,70
74 100
Sumber: Data primer diolah Berdasarkan pada tabel 6 dapat diketahui bahwa frekuensi terendah
pada interval 71 – 80 dan 131 – 140 sebanyak masing-masing 2 siswa
dengan proporsi 2,70 sedangkan frekuensi tertinggi terdapat pada interval 91
– 100 sebanyak 29 siswa dengan proporsi 39,19. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Penilaian Keefektifan Implementasi Metode Project Based Learning dalam Proses
Pembelajaran Otomatisasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Klaten
5 10
15 20
25 30
2 10
29 18
8 5
2
F re
k uens
i
Interval Distribusi Frekuensi Penilaian
Keefektifan Implementasi Metode Project Based Learning
dalam Proses Pembelajaran Otomatisasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Klaten
Frekuensi
56
Selain itu, berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16,0 for Windows yang terdapat dalam lampiran 6 dapat diperoleh data statistik
mengenai keefektifan implementasi metode project based learning dalam proses pembelajaran Otomatisasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Klaten
yang dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 7. Data Statistik Keefektifan Implementasi Metode Project Based
Learning dalam Proses Pembelajaran Otomatisasi Perkantoran
Rata-Rata 101.49
Nilai Tengah 100
Nilai yang Paling Banyak Muncul 99
Standar Deviasi 11.894
Nilai Minimal 71
Nilai Maksimal 140
Berdasarkan tabel 6 distribusi frekuensi dan tabel 7 data statistik, maka keefektifan implementasi metode project based learning dalam
proses pembelajaran Otomatisasi Perkantoran dikategorikan dengan pedoman pengukuran skala seperti yang tercantum pada Bab III.
Perhitungan Mean M ideal dan Standar Deviasi SD ideal keefektifan implementasi metode project based learning dalam proses pembelajaran
Otomatisasi Perkantoran ditinjau dari perspektif siswa didasarkan pada perhitungan sebagai berikut:
57
Mi =
⁄
skor tertinggi ideal + skor terendah ideal =
⁄
164 + 41 =
⁄
205 = 102,5
SDi =
⁄
skor tertinggi ideal skor terendah ideal
=
⁄
164 41
=
⁄
123 = 20,5
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian keefektifan implementasi metode project based leaning dalam proses pembelajaran
Otomatisasi Perkantoran disajikan pada tabel 8 berikut ini: Tabel 8. Tingkat Keefektifan Implementasi Metode Project Based
Learning dalam Proses Pembelajaran Otomatisasi Perkantoran
No. Rentang Nilai
skor Kategori
Frekuensi Absolut
Relatif
1. x 133,25
Sangat Baik 2
2,70 2.
102,5 ≤ x ≤ 133,25 Baik
24 32,44
3. 71,75 ≤ x 102,5
Cukup Baik 46
62,16 4.
x 71,75 Kurang Baik
2 2,70
Jumlah 74
100
Keterangan: x = nilai skor yang diperoleh Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa ditinjau dari perspektif siswa tingkat keefektifan implementasi metode project based learning
dalam proses pembelajaran Otomatisasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Klaten termasuk dalam kategori cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan pada
jumlah responden yang menjawab paling banyak masuk pada kategori cukup baik yakni sebanyak 46 siswa 62,16. Kemudian jumlah siswa