Desa tertinggal oleh Jufri 1997:78 ditemukan adanya kecenderungan perempuan desa adalah sebagai ibu rumah tangga yang berpendidikan rendah, berperan ganda
dan dan kecenderungan perempuan berusia 30 tahun dengan rata-rata kegiatan produktif 6-7 jam sehari. Ada kecenderungan semakin tua usia semakin produktif.
Menurut Rifai
1996:220 kemampuan
memotovasi perempuan
menunjukkan wujud sosok perempuan seorang aktor trasformasi dalam upaya mencapai kesejahteraan keluarga yang ditopang oleh tiga wujud penampilan
mereka, yaitu sebagai dirinya sendiri Self, Ibu rumah tangga dan sebagai kader PKK.
b. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Perempuan
Seiring dengan maraknya program-program pemberdayaan perempuan, maka ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pemberdayaan perempuan antara
lain adalah :
Women In Development WID
Women And development WAD
Gender And Development GAD
Muncul ketika
disadari perempuan masuk menjadi
tenaga kerja di sektor Publik
termasuk kehidupan Buruh
Mempersoalkan perempuan Muncul ketika disadari
produksi tenaga
perempuan tergeser dari peran publik menjadi
peran domestik dan tidak dihargai.
Mempersoalkan tenaga
Muncul ketika disadari perempuan
secara sistematis diberi peran
inferior dalam
masyarakat.
Mempersoalkan relasi
yang selalu kalah dalam persaingan dengan laki-laki
dalam dunia kerja.
Menyelesaikan masalah
dengan meningkatkanpendidikan
kaum perempuan
agar mampu
bersaing dalam
pembangunan. produksi perempuan di
sektor publik
dan domestik
akibat dari
pelembagaan pemilikan pribadi, dinilai inferior.
Menyelesaikan masalah dengan
meningkatkan peranan
perempuan dalam pembangunan.
perempuan dan laki- laki
yang timpang
akibat budaya patriarki.
Menyelesaikan masalah
dengan mengubah paradigma
dari wawasan
patriarkhis ke wawasan gender
sehingga perempuan mempunyai
akses dan kontrol di bidang politik.
Tabel 1: Tabel Pendekatan Dalam Pemberdayaan Perempuan a
Women In Development Perempuan dalam Pembangunan Ungkapan Women In Development WID diciptakan oleh
“ Women`s Commitee of the Washington D.C of The Society for Internasional
Development” pada awal tahun 1970. Dalam pendekatan Women In Development difokuskan pada kepada pengembangan teknologi perempuan
yang lebih baik, tepat dan dapat meringankan beban kerja perempuan. WID bertujuan untuk menekankan sisi produktif dan kerja tenaga perempuan,
khususnya pada bidang pendapatan dan penghasilan kaum perempuan.
b Women And Development Perempuan dan Pembangunan
Perempuan dan Pembangunan merupakan satu pendekatan feminis neo-Maxis, yang dicetuskan pada akhir tahun 1970. Pendekatan ini menitikberatkan
bahwa perempuan mempunyai peran yang penting dalam bidang ekonomi dan kegiatan
yang mendatangkan
pendapatan. Pendekatan
ini kurang
mengindahkan perempuan yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. c
Gender and Development Gender dan Pembangunan Pendekatan Gender and Development GAD merupakan satu-satunya
pendekatan yang melihat semua aspek kehidupan perempuan dan semua kerja yang dilakukan oleh perempuan baik kerja produktif, reproduktif privat
maupun publik. Pendekatan ini tidak membenarkan penilaian yang menilai bahwa pekerjaan Ibu rumah tangga merupakan pekerjaan yang tidak
mendatangkan keuntungan. Pendekatan ini melihat apapun pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan merupakan usaha yang produktif karena dapat
membawa dampak secara material maupun non material bagi perempuan itu sendiri maupun keluarganya. Pendekatan ini mulai dikenal sebagai
“pemberdayaan” terhadap perempuan dalam pembanguan.
c. Tujuan Pemberdayaan Perempuan