Pergerakan Penduduk Iran Pemberontakan para Gubernur

berpikir ke belakang, kemerdekaan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari diri mereka. Segera setelah itu, kira-kira antara tahun 290-280 SM, dua provinsi timur yaitu Margiana dan Aria mengalami kerusakkan karena adanya invasi dari suku-suku nomad. Tetapi invasi tersebut berhasil dipukul mundur, dan suku-suku nomad kembai ke Jaxartes. Demodama, seorang jenderal pada dua raja Seleucid pertama, berhasil menyeberang sungai dan bahkan dapat mencapai altar Apollo, nenek moyang dinasti tersebut. Alexandir di Margiana dan Heraclea di Aria, yang didirikan oleh Alexander, dibangun kembali oleh Antiochus I dengan nama Antioch dan Achaea. Suatu benteng yang berjarak kurang lebih 100 mil 160 km dibangun untuk melindungi oasis Mery dari serangan orang-orang nomad. Selanjutnya, Patrocles menerima pesan untuk meneliti Laut Kaspian. Seleucus I dan pengganti-penggantinya berharap helenisasi yang terjadi di Asia akan melahirkan peradaban yang superior. Suatu jaringan kota-kota dan koloni militer dibangun untuk menjamin stabilitas negara yang berpenduduk orang-orang Asia. Bahasa Yunani menjadi semakin banyak dipakai, terutama di kalangan keluarga-keluarga Yunani yang menikahi wanita lokal dan di lingkungan para pelaku usaha komersial. Tetapi setelah dua abad berlalu dan semakin melemahnya imigrasi orang-orang Yunani-Macedonia, bahasa Yunani semakin kehilangan kekuatannya dan bahasa lokal menjadi kembali dominan. Penduduk Iran, terutama yang berasal dari kelas atas, tidak lagi menggunakan kebudyaan hellenis kecuali bagian luarnya saja. Bahkan orang-orang Iran yang tinggal di kota-kota seperti Seleucia dan Susa tidak kelihatan lagi kalau mereka telah dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Yunani.

3. Pergerakan Penduduk Iran

Kemenangan yang diperoleh Alexander dalam batas-batas tertentu telah mempernkenalkan Yunani ke pentas dunia. Tetapi kurang lebih satu abad setelah kematian Alexander mulai dirasakan adanya gerakan yang luar biasa yang dilakukan oleh penduduk Iran. Pada abad ke-3 SM, bangsa Sarmatia melakukan gerakan ke arah barat menduduki pantai utara Laut Hitam. Sementara terjadi gerakan kembali pada keluarga mereka, orang-orang Scythian, berhasil melakukan Sarmatisasi kota-kota Yunani yang terdapat di sepanjang pantai. Pada akhir abad ke-3 SM, mulai terjadi migrasi di kalangan orang-orang Turkistan China dari suku Yuezhi, penduduk Iran yang menginvasi Bactria pada tahun 130 SM, yang secara perlahan mengakhiri kerajaan Bactria-Yunani di sana. Pada abad pertama sebelum masehi, mereka berhasil mendirikan dinasti Kushan, yang memerintah dari Afghanistan sampai ke Sungai Ganges, dari Turkistan-Rusia sampai muara Sungai Indus. Akhirnya, Parni, penduduk nomad atau semi nomad dari Iran, muncul pada abad ke-3 SM. Mengambil arah Median antara Sarmatia dan Yuezhiuezhi, Parni berhasil menguasai kegubernuran Seleucid Parthia dan mendirikan kerajaan Parthian Ashkania. Negara Parthia berhasil merestorasi kekuasaan Achaeminiyah selama lima ratus tahun. Kemuculannya ini bersamaan dengan terjadinya ekspansi orang- orang Roma, dan telah memainkan peran yang penting dalam menentukan dunia selama tiga abad terakhir sebelum masehi dan dua abad pertama setelah masehi.

4. Pemberontakan para Gubernur

Kerajaan Seleucid, seperti halnya pemerintahan Achaeminiyah, diwarnai oleh terjadinya pemberontakan para gubernur. Sementara itu, kesulitan dan kemuraman yang diderita oleh keluarga istana di barat telah mempercepat kemunduran kerajaan Macedonia. Hilangnya kepemilikan atas wilayah timur pada abad ke-3 SM, bagaimanapun juga merupakan hal yang fatal bagi kerajaan Seleucid. Diodotus I, seorang Yunani yang menjadi gubernur Bactria, memimpin suatu pemberontakan dan mendapatkan kemerdekaan pada tahun 250 SM. Pada saat yang sama, Arsaces memimpin orang-orang Parni Scaythia masuk ke Parthia dan mengalahkan Andragoras, serta mendirikan dinasti pribumi merdeka. Parthia merupakan provinsi pertama yang merobek kerajaan Seleucid, juga merupakan kerajaan pertama yang memiliki peluang untuk bangkit mengikuti jejak Darius the Great. Andragoras, meskipun tidak mendeklarasikan dirinya sebagai raja, ia menunjukkan independensinya dengan mencetak koin mata uang sendiri. Pada masa itu, Parthia merupakan salah satu wilayah provinsi yang miskin, yang terhimpit di antara bukit-bukit dan gurun yang luas serta tidak memiliki sumber-sumber pertanian. Wilayah propinsi yang merdeka ini sangat terpencil, untuk mencapai perdagangan jalan sutera saja berjarak 160 km. Pendapatan mereka berasal dari bea cukai yang ditarik dari karavan-karavan yang lewat. Penyeberangan Diodotus I masih lebih mudah untuk dimengerti. Bactria, suatu negeri yang sangat luas terdiri dari kota seribu, yang terletak dipersimpangan rute ke China dan India, dan merupakan wilayah yang subur. Kerajaan Bactria- Yunani didirikan oleh Diodotus yang berkembang dengan cepat. Dengan merangkul Sogdiana dan Aria, kerajaan ini berkembang dengan cepat ke arah selatan dan tenggara. Karena jaraknya yang jauh dari barat, Diodotus dan para penggantinya secara perlahan berhasil mengadopsi kebiasaan dan cara hidup penduduknya. Ikatan yang demikian ini melahirkan loyalitas yang kuat dari orang-orang Bactria. Diyakini bahwa pemisahan Diodotus dari Seleucid, dalam pengertian yang luas, bagi orang- orang Bactria dan Sogdiana merupakan realisasi takdir politik mereka. Lebih dari satu abad 230-130 SM, kerajaan ini berada di perbatasan dan menghentikan kebiasaan nomadnya.

5. Kerajaan Parthia pada Abad I SM