Kerajaan Lakhmi Masyarakat Arab Utara dan Tengah

awalnya di atas dataran tinggi sebelah timur dan selatan Hauran berdiri sekitar tiga ratus kota dan desa, dan saat ini hanya beberapa diantaranya yang masih bertahan.

4. Kerajaan Lakhmi

Sekitar awal abad ketiga Masehi, sejumlah suku pengembara, yang menyebut dirinya sebagai Tanukh dan mengaku keturunan Yaman, menetap di kawasan subur sebelah barat sungai Eufrat. Kadatangan mereka diperkirakan bersamaan dengan kekacauan yang menyebabkan jatuhnya kerajaan Persia Arsasia, dan berdirinya Dinasti Sasaniyah 226 M. Pada awalnya, suku Tanukh tinggal di kemah-kemah. Kemudian, kemah- kemah tersebut berkembang menjadi pemukiman Hirah berasal dari bahasa Suriah, yaitu herta, perkemahan, yang berada sekitar tiga mil sebelah selatan Kufah, tidak jauh dari Babilonia kuno. Pendiri kerajaan Lakhmi adalah Amr ibn Adi ibn Nashr ibn Rabi‟ah ibn Lakhm. Amr menetapkan kedudukannya di Hirah, yang ia jadikan sebagai ibu kota pemerintahannya. Dengan berdirinya Dinasti Nashir atau Lakhmi pada paruh kedua abad ketiga Masehi, maka dapat dilacak keberadaan negeri ini. Diceritakan ada sekitar 20 nama raja yang pernah berkuasa di negeri ini. Keterkaitan bangsa ini dengan bangsa Romawi, memungkinkan masuknya berbagai pengaruh kebudayaan Romawi ke Hirah, termasuk agama Kristen yang kemudian dianut oleh anggota keluarga kerajaan ini. Dikatakan, bahwa terdapat banyak orang Kristen di antara penduduk yang menganut ajaran Suriah Timur ditunjukkan dengan banyaknya rujukan terhadap pendeta dari Hirah yang salah satu di anatranya hidup pada 410 M. Paradaban Arab di Hirah, yang berhadapan dengan Persia, tidak mencapai tingkat peradaban setinggi peradabanArab di Petra, Palmyra, dan Gassan yang berada di bawah pengaruh Suriah-Bizantium. Orang-orang Hirah sehari-harinya berbicara dalam bahasa Arab, tetapi menggunakan tulisan Suriah, seperti halnya orang-orang Nabasia dan Palmyra yang berbicara bahasa Arab dan menulis dengan huruf Aramaik. Orang-orang Kristen di dataran rendah Eufrat berperan sebagai guru yang mengajarkan membaca, menulis, dan beragama kepada orang-orang Arab pagan. Dari Hirah, pengaruh ini menyebar ke Semenanjung Arab. Ada yang berpendapat, bahwa greja Suriah di Hirah itulah yang memperkenalkan agama Kristen ke Najran.

5. Kerajaan Kindah