Parameter dalam KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT
14 dalam sampel serta sifat dari analit tersebut. Waktu retensi merupakan
parameter yang mudah diukur. Waktu retensi tergantung dari laju alir fase gerak dan dimensi kolom, dimana semakin cepat laju alir yang digunakan
makan semakin kecil singkat waktu retensinya. Selain itu, waktu retensi tergantung dari kestabilan laju alir.
b. Faktor kapasitas
Faktor kapasitas merupakan parameter penting yang dapat digunakan untuk menjelaskan laju migrasi analit dalam kolom. Untuk spesi A, faktor kapasitas
k‟A didefinisikan sebagai berikut :
Faktor kapasitas, k‟ =
t t
t
R
………………. Persamaan II.1 Jika k‟ bernilai 0 nol berarti bahwa komponen atau analit tidak diretensi dan
dielusi bersama dengan pelarut. Jika k‟ bernilai satu artinya komponen diretensi secara lemah oleh fase diam dalam kolom, sementara jika k‟ bernilai
duapuluh artinya komponen diretensi secara kuat dan berinteraksi dengan fase diam cukup lama. Pada sebagian besar analisis, nilai k‟ untuk analit yang
terelusi berkisar antara 1 sampai 20, sehingga mempunyai peluang yang cukup untuk berinteraksi dengan fase diam menghasilkan pemisahan yang baik
Ahuja dan Dong, 2005. t
R
adalah waktu retensi, dan t adalah waktu yang
tidak teretensi. Beberapa pustaka merekomendasikan faktor kapasitas yang baik adalah 1 k‟10.
c. Faktor selektivitas
Faktor selektivitas adalah kemampuan sistem kromatografi untuk membedakan analit. Pemisahan antara dua komponen hanya mungkin terjadi
jika keduanya mempunyai kecepatan migrasi yang berbeda saat melewati kolom Ahuja dan Dong, 2005. Faktor selektivitas α dari suatu kolom untuk
spesi A dan B dinyatakan sebagai berikut :
15
M gA
M gB
A B
A B
t t
t t
k k
K K
………………. Persamaan II.2 dimana K
B
adalah koefisien partisi spesi B yang lebih kuat diretensi oleh kolom dan K
A
adalah koefisien partisi spesi A yang lemah diretensi kolom. Besarnya α harus 1 untuk pemisahan yang baik. Selektifitas tergantung dari
komposisi fase diam dan fase gerak yang bisa ditingkatkan besarnya dengan melakukan modifikasi antara keduanya Ahuja dan Dong, 2005.
d. Efisiensi kolom
Jumlah lempeng teoritik N merupakan ukuran kuantitatif dari efisiensi kolom dan besarnya merupakan perbandingan antara waktu retensi t
R
dengan standar deviasi lebar puncak σ, sedangkan besarnya W
b
setara dengan 4σ yang dapat dihitung secara empiris dari kromatogram dengan rumus berikut
ini :
2 2
16
b R
R
W t
t N
………………. Persamaan II.3 Kolom yang efisien dapat mencegah pelebaran pita sehingga menghasikan
pita yang sangat sempit. Semakin kecil dan seragam ukuran partikel dalam kolom maka semakin besar efisiensinya Ahuja dan Dong, 2005.
e. Resolusi
Tujuan akhir dari setiap analisis menggunakan KCKT yakni pemisahan satu atau lebih analit dari komponen lain matriks dalam sampel agar didapatkan
informasi yang kuantitatif dari masing-masing analit. Resolusi dari suatu kolom adalah kemampuan kolom untuk memisahkan dua analit. Resolusi
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
b R
b b
R s
W t
W W
t t
R
R
2
2 1
2
1
………………. Persamaan II.4
16 Dimana t
R1
dan t
R2
adalah waktu retensi spesi 1 dan 2, sedangkan W
b1
dan W
b2
adalah lebar alas puncak spesi 1 dan 2. Nilai R
s
1,5 menunjukkan puncak 1 dan 2 terpisah dengan sempurna Ahuja dan Dong, 2005.