Keseragaman Kandungan TINJAUAN PUSTAKA

11

II.5 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT

Pembahasan KCKT meliputi: batasan, sistem dan instrumentasi KCKT serta parameter KCKT.

II.5.1 Batasan kromatografi

Dalam industri farmasi yang modern, KCKT merupakan instrumen analisis utama dan menyeluruh yang digunakan pada semua tahap mulai dari penemuan, pengembangan sampai produksi. Prinsipnya adalah teknik pemisahan analit atau campuran analit yang melibatkan dua fase, yakni fase diam dan fase gerak. Fase gerak membawa campuran analit melewati suatu media dengan permukaan berpori fase diam. Analit akan terdispersi dalam fase gerak pada level molekular dan memungkinkan terjadinya transport serta interaksi antara fase diam dan fase gerak Kazakevich dan Lobrutto, 2007. Untuk mencapai tujuan pemisahan analit dengan analisis menggunakan KCKT, beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah: a. Sampel harus terlarut, karena jika tidak akan mengakibatkan rendahnya hasil perolehan kembali. Ketidaklarutan analit ini bisa diantisipasi dengan preparasi sampel yang tepat sebelum masuk ke sistem KCKT. b. Analit harus dapat diretensi di dalam kolom dan memiliki laju migrasi yang berbeda dengan analit lainnya. c. Pemilihan komposisi fase gerak yang tepat agar analit dapat terpisah dari komponen lainnya dalam sampel. d. Pelarut akhir dari analit sebaiknya sama dengan fase gerak yang digunakan atau pelarut yang lebih lemah dibandingkan dengan fase gerak Ahuja dan Dong, 2005. Teknik KCKT menawarkan perbaikan besar terhadap kromatografi kolom klasik dan memiliki beberapa keunggulan yang signifkan jika dibandingkan teknik yang lebih baru, seperti kromatografi cair superkritis, elektroforesis kapiler dan kapiler electrochromatography . KCKT menawarkan keuntungan besar dan kenyamanan, 12 ketepatan, kecepatan dan kemampuan untuk memisahkan komponen yang sulit dipisahkan Hanai, 1999.

II.5.2 Sistem dan Instrument KCKT

Sistem KCKT terdiri dari dua bagian, yaitu sistem pemisahan dan sistem pendeteksi. Sistem pemisahan dengan bagian utamanya pompa yang mengalirkan pelarut dan sampel yang diinjeksikan melalui injektor ke dalam kolom, sedangkan sistem pendeteksi adalah detektor yang dihubungkan pada ujung akhir kolom. a. Pompa Fungsi pompa di dalam sistem KCKT adalah untuk mendorong fase gerak masuk ke dalam kolom. Biasanya menggunakan katup inlet terhubung ke pelarut dan katup outlet terhubung ke kolom. Pada dasarnya pompa KCKT mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yaitu harus inert terhadap pelarut organik fase gerak, dapat memompakan fase gerak secara konstan, mempunyai tekanan maksimum yang cukup tinggi 400 psi dan mempunyai noise yang rendah Skoog dkk, 2007. b. Sistem injektor Adanya injektor pada KCKT memungkinkan volum sampel yang tepat masuk ke dalam kolom. Injektor manual terdiri dari katup enam port dengan rotor, loop sampel dan jarum port . Pada saat posisi load , aliran datang dari pompa melalui salah satu port dan keluar melalui port yang lain menuju ke kolom Ahuja dan Dong, 2005. Loop yang digunakan bisa disesuaikan berdasarkan ukuran sampel dengan kisaran loop antara 5 sampai 500 μL Skoog dkk, 2004. Sistem injeksi dapat dilakukan secara manual atau diotomatisasi melalui autosampler Skoog dkk, 2007. c. Kolom Kolom KCKT pada umumnya terbuat dari pipa baja tahan karat. Sebagian besar kolom mempunyai panjang antara 10 sampai 30 cm dengan diameter dalam 2 - 5 mm, ukuran partikel antara 3 sampai 10 µm dan memiliki jumlah lempeng teoritis 40.000 sampai 60.000 lempengmeter. Saat ini sudah tersedia mikrokolom yang dikemas dengan ukuran partikel 3 atau 5 µm dan memiliki