Batas deteksi dan batas kuantisasi

22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem KCKT yang digunakan pada pengembangan prosedur analisis keseragaman kandungan tablet glipizid ER pada penelitian ini mengadopsi dari metode standar penetapan kadar glipizid tablet biasa yang tercantum dalam Farmakope Indonesia. Adanya matriks tablet yang lebih kompleks membawa konsekuensi perlunya proses ekstraksi yang berbeda untuk sediaan lepas diperpanjang. Penelitian diawali dengan uji pendahuluan yakni mencari metode ekstraksi yang paling sesuai untuk memisahkan glipizid dari matriksnya sebelum dianalisis secara KCKT. Selama orientasi pemilihan metode ekstraksi mempertimbangkan hal-hal seperti sifat fisikokimia eksipien dan analit, ketersediaan alat dan bahan untuk ektraksi hingga didapatkan kondisi ekstraksi yang optimum. Pertama, dibuat baku induk glipizid dan larutan plasebo matriks. Kemudian baku induk ditambahkan ke dalam matriks spike-placebo , diencerkan dengan pelarut hingga konsentrasi tertentu dan didapatkan baku kerja. Kondisi optimum ekstraksi yang sudah didapatkan digunakan untuk preparasi baku kerja dan selanjutnya dianalisis secara KCKT detektor UV pada panjang gelombang 225 nm. Uji Kesesuaian Sistem UKS dengan parameter SBR, faktor ikutan dan jumlah lempeng teoritis dilakukan untuk menentukan kesesuaian dan keefektifan sistem KCKT hasil pengembangan metode. Selanjutnya adalah validasi metode KCKT yang meliputi parameter spesifisitasselektivitas, linearitas, batas deteksi dan batas kuantisasi, presisi dan akurasi. Untuk menguji selektivitas metode dengan cara membandingkan antara pelarut, larutan plasebo matriks, baku kerja dan sampel yang dipreparasi dengan cara yang sama. Linearitas diperoleh dari tujuh seri konsentrasi sampel simulasi glipizid. Dari data linearitas, batas deteksi dan batas kuantisasi bisa ditentukan secara statistik. Prosedur preparasi yang sama juga dilakukan untuk parameter presisi dan akurasi. Pada tahap akhir penelitian ini, dilakukan uji keseragaman kandungan tablet glipizid ER dari sampel di perdagangan menggunakan prosedur analisis yang telah divalidasi. 23

BAB IV PERCOBAAN

IV.1 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi baku pembanding glipizid PPOMN, Metanol pro KCKT Merck, Natrium dihidrogen fosfat monobasa Merck, air pro KCKT, Natrium Hidroksida KCKT, Glucotrol ER 5 mg dan 10 mg, Etilselulosa Aqualon TM EC-N50 Pharm, Opadry® Complete Film Coating System YS-2-7063 White Colorcon, Polietilen oksida Sentry Polyox WSR N750 – Colorcon, PEG 4000, NaCl Merck, HMPC E5 Premium LV PT.Dexa Medica, Magnesium stearat Merck, sorben ekstraksi terdiri dari : Oasis ® HLB 3cc 60mg, Oasis ® MAX 3cc 60mg, Oasis ® MCX 3cc 60mg dan Sep-Pak ® Vac. 3cc 500mg tC18.

IV.2 Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Agilent 1260 Infinity –G1316A 1260 TCC, Kolom YMC Triart C18 150 x 4.6 mm, ID S-5 µm 12nm, pH meter Mettler Toledo, gelas ukur, pipet ukur 1mL, 2mL, 2,5mL, 4mL, 5mL, labu tentukur 10mL, 20mL, 50mL dan 100mL, buret 10mL, timbangan semimikro, timbangan analitik, penyaring membran nilon 0,45 µm, diameter 13mm Whatmann TM , penyaring vakum, sonikator dan degassing unit FALC, pipet Eppendorf, vakum manifold SPE Agilent, magnetic stirer. IV.3 Tahapan Peneltian IV.3.1 Penyiapan larutan

a. Pembuatan larutan dapar fosfat 0,1M pH 6,0

Dapar fosfat 0,1M pH 6,0 dibuat dengan menimbang 13,8 gram NaH 2 PO 4 .H 2 O, dilarutkan dalam 1000 mL air dan diatur pH menggunakan NaOH 2N hingga pH mencapai 6,0. Saring dengan menggunakan filter membran 0,45 µm dan diawaudarakan.