17 Menyiapkan instrumen yang sudah terkalibrasi sesuai dengan prosedur
operasional baku alat. Uji pendahuluan biasanya memakan waktu yang cukup lama sebelum kondisi optimum didapatkan.
6. Optimasi Prosedur Analisis
Bertujuan untuk mencari aras-aras yang optimum jika hasil studi pendahuluan jauh dari yang diharapkan, dilakukan dengan cara mengubah parameter-
parameter yang mempengaruhi analisis sampai diperoleh kondisi yang paling baik.
7. Evaluasi data hasil optimasi
8. Validasi metode
Validasi metode mengacu pada parameter-parameter validasi pada pustaka. Validasi diawali dengan melakukan uji kesesuaian sistem untuk memastikan
bahwa sistem analisis berjalan secara baik dan benar.
II.7 Uji Kesesuaian Sistem
Uji kesesuaian sistem merupakan serangkaian uji untuk memastikan efektivitas sistem pemisahan yang digunakan. Parameter-parameter yang digunakan meliputi
bilangan lempeng teoritis N 2000, faktor ikutan ≤ 2,0
,
kapasitas k‟ atau α 2,0, resolusi Rs 1,5 dan nilai simpangan baku relatif SBR 2,0 dari waktu
retensi dan luas area dari 5 kali injeksi Elmer dan Miller, 2004.
II.8 Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa
parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Parameter analisis yang ditentukan pada validasi adalah spesifikasi, linieritas dan rentang
kadar, akurasi, presisi, limit deteksi dan limit kuantisasi ICH, 1994.
II.8.1 Kekhasan Spesifisitas
Kekhasan atau spesifisitas suatu metode adalah kemampuan untuk menguji secara tegas analit yang dimaksud dengan adanya komponen lain atau yang diperkirakan
ada seperti cemaran, hasil degradasi dan komponen matriks. Jika spesifisitas
18 metode tidak ada atau kurang baik, metode dapat dilengkapi dengan prosedur
analisis pendukung yang memadai seperti pemisahan Ermer dan Miller, 2005.
Selektivitas metode ditentukan dengan membandingkan hasil analisis sampel yang mengandung cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya atau
pembawa plasebo dengan hasil analisis sampel tanpa penambahan bahan-bahan tadi. Penyimpangan hasil jika ada merupakan selisih dari hasil uji keduanya. Pada
metode analisis yang melibatkan kromatografi, selektivitas ditentukan melalui perhitungan daya resolusinya R
s
ICH, 1994.
II.8.2 Linearitas
Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik,
proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Pengujian kelinieran dilakukan untuk membuktikan bahwa larutan sampel memberikan respon analit
yang berbanding lurus dengan konsentrasi Ibrahim, 2005.
Parameter linearitas ini diuji dengan membuat kurva baku, dimana kelinieran kurva baku yang baik dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi r yang ≥ 0,999
serta nilai koefisien variansi fungsi regresi V
x0
≤ 2,0 untuk kurva baku penetapan kadar obat dalam sediaan atau bahan baku, dan ≤ 5,0 untuk analisis
obat dalam kajian metabolit dan bahan biologis. Nilai koefisien korelasi r 0,999 sudah cukup dan dapat digunakan untuk membuktikan kelinieran kurva
baku Ibrahim, 2005.
II.8.3 Kecermatan Akurasi
Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen peroleh kembali
pada saat analisis, menggunakan prosedur analisis yang tepat, dengan cara penambahan sejumlah analit yang telah diketahui kadarnya terhadap sampel
Chan, 2004.