Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ekuitas Merek .1 Pengertian Ekuitas Merek

Banyaknya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berada di kantin kampus dan di kafe serta restoran cepat saji sekitar kampus, merupakan salah satu indikator yang menunjukkan terdapat budaya konsumtif yang tinggi dan keinginan mahasiswa yang ingin serba instan. Cuaca kota Medan yang panas membuat mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara kehilangan cairan tubuh dan cepat merasa haus. Minuman adalah jawaban yang tepat untuk mengganti cairan tubuh yang hilang serta menghilangkan rasa haus tersebut. Berdasarkan fenomena yang peneliti lihat langsung di lingkungan kampus Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sangat sedikit mahasiswa yang membawa minuman dari rumah. Mereka cenderung membeli minuman langsung di kantin. Sebagian besar mahasiswa beralasan tidak mau repot dan sedikit gengsi jika membawa minuman dari rumah. Cuaca kota Medan yang panas dan budaya konsumtif yang tinggi membuat mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan populasi yang tepat untuk diteliti. Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. “Apakah advertising berpengaruh terhadap pembentukan brand awareness produk Pocari Sweat pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?” 2. “Apakah advertising berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pocari Sweat pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?” 3. “Apakah brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Pocari Sweat pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh advertising terhadap pembentukan brand awareness serta dampaknya pada keputusan pembelian produk minuman isotonik Pocari Sweat pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan mengenai pengaruh advertising dan brand awareness terhadap keputusan pembelian produk minuman isotonik Pocari Sweat Universitas Sumatera Utara 2. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai pengaruh advertising terhadap pembentukan brand awareness serta dampaknya pada keputusan pembelian produk minuman isotonik Pocari Sweat. 3. Bagi Peneliti Lanjutan Referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Advertising Menurut Kotler dan Armstrong 2008:150, periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide,barang, atau jasa oleh sponsor tertentu. Menurut Peter dan Olson 2000:181, iklan advertising adalah penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Menurut Suhandang 2010:13, periklanan advertising adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan pengiklan, yang membayar jasa sebuah mediamassa atas penyiaran iklannya, misalnya, melalui program siaran televisi. Menurut Lee dan Johnson 2007:3, periklanan adalah komunikasi komersial dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media yang bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, dirrect mail pengeposan langsung, reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Menurut Umar 2000:36, perikalanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Fungsi Advertising

Menurut Shimp 2003:357, fungsi-fungsi periklanan adalah sebagai berikut : 1. Informing. Periklanan membuat konsumen sadar aware akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk komunikasi yang efektif, berkemampuan menjangkau ke khalayak luas dengan biaya per kontak yang relatif rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan introduction merek merek baru meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen TOMA- Top Of Mind Awareness untuk merek-merek yang sudah ada dalam kategori produk yang matang. 2. Persuading. Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang di iklankan. Terkadang, persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer yakni, menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, iklan berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek perusahaan yang spesifik. 3. Reminding. Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk yang diiklankan, dampak periklanan di masa lalu memungkinkan merek pengiklan Universitas Sumatera Utara untuk hadir di benak konsumen sebagai suatu kandidat merek yang akan dibeli. 4. Adding Value. Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggu dari tawaran pesaing. Menurut Lee dan Johnson 2007:10, fungsi iklan ada tiga, yaitu : 1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi informasi; ia mengomunikasikan informasi produk,ciri-ciri,dan lokasi penjualannya. 2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi persuasif; ia mencoba membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut. 3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi pengingat. Ia terus menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memedulikan merek pesaingnya. Menurut Peter dan Olson 2000:181, iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen–evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Tujuan Advertising

Menurut Kotler dan Armstrong 2008:151, tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu yang tertentu. Manajemen pemasaran harus membuat empat keputusan paling penting ketika mengembangkan program periklanan: menetapkan tujuan periklanan, menetapkan anggaran periklanan, mengembangkan strategi periklanan keputusan pesan dan keputusan media, dan mengevaluasi kampanye periklanan. Gambar 2.1 di bawah ini memuat keputusan periklanan tersebut. Gambar 2.1 Keputusan Periklanan Utama Sumber : Kotler dan Armstrong 2008:151 1. Menetapkan Tujuan Iklan Langkah pertama adalah menetapkan tujuan periklanan. Tujuan-tujuan ini harus didasarkan kepada keputusan masa lalu tentang sasaran, positioning, dan Keputusan Pesan Strategi pesan, Eksekusi pesan Evaluasi Periklanan Dampak komunikasi, Dampak penjualan dan laba, Tingkat pengembalian periklanan Keputusan Anggaran Pendekatan terjangkau, Persen penjualan, Paritas kompetitif, Tujuan dan tugas Penetapan Tujuan Tujuan komunikasi, Tujuan penjualan Keputusan Media Jangkauan, frekuensi, dampak. Tipe media utama, Kendaraan media tertentu, Penetapan waktu media Universitas Sumatera Utara bauran pemasaran, yang mendefinisikan tugas yang harus dilaksanakan iklan dalam program pemasaran total. Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama—apakah tujuannya menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan. Tabel 2.1 memuat sejumlah contoh dari setiap tujuan ini. Tabel 2.1 Kemungkinan Tujuan Periklanan Periklanan informatif Mengomunikasikan nilai pelanggan Memberitahukan produk baru ke pasar Menjelaskan cara kerja produk Menyarankan penggunaan baru untuk suatu produk Menginformasikan perubahan harga ke pasar Menggambarkan layanan yang tersedia Memperbaiki pesan yang salah Membangun merek dan citra perusahaan Periklanan persuasif Membangun preferensi merek Mendorong pertukaran ke merek anda Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk Membujuk pelanggan untuk membeli sekarang Membujuk pelanggan untuk menerima panggilan penjualan Meyakinkan pelanggan agar memberitahu orang lain mengenai merek Periklanan pengingat Memelihara hubungan pelanggan Mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin dibutuhkan dalam waktu dekat Mengingatkan konsumen dimana harus membeli produk Menjaga merek dalam pikiran pelanggan selama musim sepi Sumber: Kotler dan Armstrong 2008:151 2. Menetapkan Anggaran Periklanan Setelah menetapkan tujuan periklanannya, selanjutnya perusahaan menetapkan anggaran periklanan advertising budget untuk masing-masing produk. Anggaran periklanan adalah uang dan sumber daya lain yang dialokasikan untuk program periklanan suatu produk atau perusahaan. Universitas Sumatera Utara 3. Mengembangkan Strategi Periklanan Strategi periklanan adalah strategi dimana perusahaan mencapai tujuan iklannya. Strategi periklanan terdiri dari dua elemen utama : menciptakan pesan periklanan dan memilih media periklanan. Tidak peduli seberapa besar anggarannya, iklan hanya bisa berhasil jika menarik perhatian dan berkomunikasi dengan baik. Langkah-langkah utama dalam seleksi media iklan advertising media adalah : memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak; memilih jenis media utama; menyeleksi wahana medi tertentu; dan memutuskan penetapan waktu media. Tabel dibawah ini akan menunjukkan kelebihan dan keterbatasan periklanan dalam berbagai media TABEL 2.2 JENIS-JENIS MEDIA UTAMA Media Kelebihan Keterbatasan Televisi Liputan pemasaran massal yang baik; biaya rendah per paparan; menggabungkan pandangan, suara, dan gerakan; menarik terhadap indra Biaya absolut tinggi; kerumunan tinggi; paparan hanya sekilas; selektivitas pemirsa kurang Surat kabar Fleksibilitas; ketepatan waktu; liputan pasar lokal yang baik; penerimaan luas; tingkat kepercayaan tinggi Umur pendek; kualitas reproduksi buruk; sedikit pembaca selain pembelinya Radio Penggunaan masal; pilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah. Hanya penyajian audio; perhatian lebih rendah daripada televisi; struktur harga tidak standar; paparan sia-sia. Surat langsung Selektivitas pemirsa tinggi; fleksibilitas; tidak ada kompetisi iklan dalam media yang sama; memungkinkan personalisasi. Biaya per paparan relatif tinggi, citra “surat sampah” Universitas Sumatera Utara Majalah Selektivitas geografis dan demografis tinggi; kredibilitas dan prestise; reproduksi kualitas tinggi;.umur panjang dan banyak pembaca selain pembelinya Jangka waktu pembelian iklan lama; biaya tinggi; tidak ada jaminan posisi Radio Penerimaan lokal baik; selektivitas geografis dan demografis tinggi; biaya rendah Audio saja; paparan hanya sekilas; perhatian rendah; “media separuh terdengar”; pemirsa terfregmentasi Luar ruang Fleksibilitas; pengulangan paparan tinggi; biaya rendah; kompetisi pesan rendah; selektivitas posisi baik Selektivitas pemirsa kecil; keterbatasan kreatif internet Selektivitas tinggi; biaya rendah; segera; kemampuan interaktif Pemirsa tercakup secara demografis; dampak relatif rendah; pemirsa mengendalikan paparan Sumber: Kotler dan Armstrong 2008:162 4. Mengevaluasi Efektivitas Iklan dan Tingkat Pengembalian Investasi Periklanan Tingkat pengembalian investasi periklanan adalah tingkat pengembalian bersih investasi periklanan dibagi oleh biaya investasi periklanan. Pengiklan harus mengevaluasi dua jenis hasil iklan secara teratut: pengaruh komunikasi dan pengaruh penjualan dan laba. Universitas Sumatera Utara 2.2 Ekuitas Merek 2.2.1 Pengertian Ekuitas Merek Menurut Durianto dkk. 2001:4, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Menurut Aaker dalam Durianto dkk. 2001:4, brand equity dapat dikelompokkan dalam lima kategori, yaitu : 1. Brand Awareness Kesadaran Merek: kesanggupan calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. 2. Brand Association Asosiasi Merek: mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain. 3. Perceived Quality Persepsi Kualitas: mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitaskeunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. 4. Brand Loyalty Loyalitas Merek: mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk. 5. Other Proprietary Brand Assets aset-aset merek yang lainnya. Brand equity dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek. Dalam Universitas Sumatera Utara kenyataannya, perceived quality dan brand association dapat mempertinggi tingkat kepuasan konsumen. Konsep brand equity dapat dilihat pada Gambar 2.2 yang memperlihatkan kemampuan brand equity dalam menciptakan nilai bagi perusahaan atau pelanggan. Sumber: Aaker dalam Durianto dkk. 2001:5. Gambar 2.2 Konsep Brand Equity Assosiasi Merek EKUITAS MEREK Nama Simbol Loyalitas Merek Memberikan nilai kepada pelanggan dengan menguatkan: 1. Interpretasiproses informasi 2. Rasa percaya diri dalam keputusan pembelian 3. Pencapaian kepuasan dari pelanggan Memberikan nilai kepada perusahaan dengan menguatkan: 1. Efisiensi dan efektifitas program pemasaran 2. Loyalitas merek 3. Hargalaba 4. Perluasan merek 5. Peningkatan perdagangan Kesan Kualitas Aset Merek yang lain Kesadaran Merek Universitas Sumatera Utara

2.3 Brand Awareness Kesadaran Merk

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Experiential Marketing,Perceived Quality Dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Luwak White Koffie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 71 120

Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Indomie Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

18 227 92

Pengaruh Kemasan, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Clear Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 108 114

Pengaruh Produk Positioning Kartu Seluler Simpati Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 66 116

Analisis Pengaruh Strategi Merek Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2 53 100

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 44 117

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

10 118 107

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sari Roti pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

6 28 113

PENGARUH IKLAN DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK POCARI SWEAT PADA WARUNG NETRAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

0 1 22

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Kecap Pedas ABC ISSN

2 4 21