Keefektifan Perangkat Pembelajaran Pembahasan

123 menyelesaikan soal berbentuk uraian. Pada LKS yang dikembangkan, siswa diarahkan untuk bisa menyelesaikan masalah dengan menuliskan tahap-tahap pemecahan masalah secara sistematis, sehingga dengan begitu akan lebih mudah untuk menyelesaikannya. Hal ini tentu akan memudahkan siswa. Pada hasil penilaian keterlaksanaan pembelajaran oleh observer menunjukkan persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar 92.5 dengan kriteria sangat baik. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap langkah atau kegiatan dalam RPP mudah untuk diterapkan, karena data menunjukkan keterlaksanaannya mencapai kriteria sangat baik.

c. Keefektifan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penilitian ini efektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pretest dan posttest siswa yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah, yaitu dari hasil pretest siswa diperoleh menunjukkan rata-rata persentase kemampuan pemecahan masalah sebesar 63.23 meningkat menjadi 79.12 pada hasil posttest-nya. Persentase ketuntasan belajar klasikal pada saat pretest hanya mencapai 23.53 dengan kriteria kurang meningkat pada hasil posttest yang menunjukkan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 73.53 dengan kriteria baik. Sebagaimana teori yang disampaikan Jan van den Akker 1999: 10 apabila adanya kesesuaian antara harapan atau tujuan yang diinginkan dengan hasil yang dicapai maka perangkat pembelajaran dikatakan efektif. 124 Keberhasilan siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah tidak terlepas dari peran RPP sebagai arahan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan peran LKS sebagai media belajar bagi siswa. Kegiatan pembelajaran pada RPP yang dikembangkan diwarnai dengan langkah-langkah pembelajaran problem based learning. Keunggulan problem based learning seperti yang disampaikan Wina Sanjaya 2009: 220-221, yaitu membantu siswa mentransfer pengetahuannya untuk memahami masalah dan menyelesaikannya. Hal ini sesuai dengan hasil yang ditunjukkan pada penelitian ini, yaitu bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat. Hasil ini juga relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lina Dwi Astuti yang mengatakan bahwa problem based learning efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Selain RPP, hal lain yang tentu saja mendukung tercapainya peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa adalah LKS yang digunakan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan pendapat Depdiknas 2008: 42-45 bahwa LKS bermanfaat bagi siswa untuk membantu menemukan dan memahami suatu konsep serta menerapkan konsep tersebut dalam menyelesaikan masalah. Dari hasil analisis diketahui kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai kriteria baik. Hasil ini menunjukkan bahwa memang penggunaan LKS dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajarnya. 125

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbentuk RPP dan LKS materi segiempat dengan pendekatan problem based learning ini memiliki beberapa keterbatasan. Berikut ini beberapa keterbatasan pada penelitian tersebut. 1. Implementasi produk pengembangan ini hanya dilakukan pada satu kelas saja, yaitu kelas VII B SMP N 16 Yogyakarta. 2. Pada saat implementasi, tidak semua materi segiempat di LKS diajarkan. Materi yang diajarkan hanya jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. 3. Kepraktisan RPP hanya ditentukan berdasarkan penilaian observer pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran bukan dari penilaian guru sebagai pengguna, sehingga belum menggali lebih dalam indikator kepraktisan RPP, terutama dari aspek kemudahan.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN METODE IMPROVE DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

2 14 285

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENILAIAN SERUPA PISA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MATERI SEGIEMPAT

1 13 331

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MEDIA POWER POINT KELAS VII SMP.

0 3 16

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VISUAL THINKING DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP.

0 2 46

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMA YPK MEDAN.

0 2 47

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis problem based learning (PBL) pada materi perbandingan dan skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII.

1 24 519

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 52

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VIII

1 1 17

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

0 0 8