1.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians tersebut berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas.
Cara mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji glejser, yaitu dengan mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan
meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Pengambilan keputusan mengenai heteroskedatisitas adalah jika nilai signifikansi lebih dari
0,05
probability value
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas.
Tabel 4.18 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
93,640 12,435
7,531 ,000
Rank of Profita ,035
,024 ,076
1,470 ,142
Rank of Ukuran ,010
,027 ,021
,365 ,715
Rank of Umur ,018
,025 ,038
,718 ,473
Rank of Jenis -,059
,030 -,104
-1,951 ,052
Rank of Gri -,099
,054 -,102
-1,833 ,068
a. Dependent Variable: absut2
Berdasarkan tabel 4.18 hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing masing variabel diatas 5
atau 0,05. Nilai signifikansi variabel profitabilitas sebesar 0,142 variabel ukuran perusahaan sebesar 0,715 variabel umur
listing
sebesar 0,473 variabel jenis perusahaan sebesar 0,052 dan variabel
GRI reporting
sebesar 0,068. Hal ini menunjukan bahwa nilai signifikansi keempat variabel tersebut diatas 5 atau
0,05 yang dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedatisitas pada model regresi.
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas independen yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, umur
listing
, jenis perusahaan, dan
GRI Reporting
terhadap variabel terikat dependen yaitu pengungkapan akuntansi sumber daya manusia. Berdasarkan analisis dengan
program SPSS diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut.
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
36,270 21,444
1,691 ,092
Rank of Profita ,071
,042 ,072
1,711 ,088
Rank of Ukuran ,363
,046 ,366
7,883 ,000
Rank of Umur -,171
,043 -,172
-3,989 ,000
Rank of Jenis ,322
,052 ,270
6,198 ,000
Rank of Gri ,235
,093 ,114
2,513 ,012
a. Dependent Variable: Rank of Asdm
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.19, maka dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
berikut : HRAD = 36,270 + 0,070 Profita + 0,363 Ukuran
– 0,171 Umur + 0,322 Jenis + 0,235 Gri + e
Persamaan regresi berganda tersebut mempunyai makna sebagai berikut : a
Konstanta = 36,270 positif Jika variabel profitabilitas profita, ukuran perusahaan ukuran, umur
listing
umur, jenis perusahaan jenis, penggunaan standar pelaporan GRI gri konstanta atau tetap, maka pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia ASDM sebesar 36,270 b
Koefisien profita 1 = 0,070 positif
Setiap perubahan 1 dari
return on asset
akan meningkatkan luas pengungkapan akuntansi sumber daya manusia sebesar 0,070 dan faktor
lain dianggap konstan atau tetap. c
Koefisien ukuran 2 = 0,363 positif
Setiap perubahan satuan log normal total aset akan meningkatkan luas pengungkapan akuntansi sumer daya manusia sebesar 0,363 dan faktor
lain yang mempengaruhi dianggap konstan atau tetap.
d Koefisien umur
3 = - 0,171 negatif Setiap perubahan 1 tahun akan meningkatakan luas pengungkapan
akuntansi sumber daya manusia sebesar -0,171 dan faktor lain dianggap konstan atau tetap.
e Koefisien jenis
4 = 0,322 positif Perusahaan dengan jenis perusahaan finansial akan melakukan lebih
banyak pengungkapan akuntansi sumber daya manusia dibandingkan dengan jenis perusahaan manufaktur yaitu sebesar 0,322 dan faktor lain
yang mempengaruhi dianggap konstan atau tetap. f
Koefisien gri 5 = 0,235 positif
Perusahaan yang menggunakan standar GRI dalam pelaporan akan lebih banyak melakukan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menggunakan standar GRI dalam pelaporannya yaitu sebesar 0,235 dan faktor lain yang
mempengaruhi dianggap konstan atau tetap.
1. Hasil Uji parsial T
test
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen Ghozali, 2011. Pada penelitian pengujian uji statistik t menggunakan
significance level
0,05 a= 5.
Hasil uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.19 dari uji signifikansi parameter individual uji statistik t pada Tabel 4.19 diperoleh
hasil sebagai berikut: Variabel independen pertama yaitu Profitabilitas profita secara statistik
menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,088 dengan nilai t sebesar 1,711 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya
adalah positif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya lebih dari 0,05 0,088 0,05. Ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan akuntansi
sumber daya manusia, sehingga H1 dalam penelitian ini ditolak.
Variabel independen kedua yaitu ukuran perusahaan ukuran secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,000
dengan nilai t sebesar 7,883 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari signifikansinya kurang dari 0,05 0,000
0,05. Ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan
akuntansi sumber daya manusia, sehingga H2 dalam penelitian ini diterima.
Variabel independen ketiga yaitu umur
listing
umur secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,000 dengan
nilai t sebesar -3,989 dinyatakan dengan tanda negatif maka hubungannya adalah negatif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya kurang dari 0,05 0,000 0,05.
Ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu umur
listing
berpengaruh
negatif terhadap variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia, sehingga H3 dalam penelitian ini ditolak.
Variabel independen keempat yaitu jenis perusahaan jenis secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,000 dengan
nilai t sebesar 6,198 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya adalah positif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya kurang dari 0,05 0,000 0,05.
Ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu jenis perusahaan berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan akuntansi sumber
daya manusia , sehingga H4 dalam penelitian ini diterima.
Variabel independen kelima yaitu penggunaan standar pelaporan GRI gri secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar
0,012 dengan nilai t sebesar 2,513 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya adalah positif. Hal ini dapat di lihat dari signifikansinya kurang dari
0,05 0,012 0,05. Ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu penggunaan standar pelaporan GRI berpengaruh positif terhadap variabel
dependen yaitu tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya manusia, sehingga
H5 dalam penelitian ini diterima. 2.
Hasil Uji Pengaruh Bersama F
test
Uji pengaruh bersama menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependennya Ghozali, 2011. Uji pengaruh bersama digunakan untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen yaitu profitabilitas, ukuran
perusahaan, umur
listing
, jenis perusahaan, penggunaan standar pelaporan GRI secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia. Hasil uji pengaruh bersama penelitian ini dapat diliat pada tabel 4.20 berikut :
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1890911,845 5
378182,369 43,867
,000
b
Residual 3413995,155
396 8621,200
Total 5304907,000
401 a. Dependent Variable: Rank of Asdm
b. Predictors: Constant, Rank of Gri, Rank of Umur, Rank of Profita, Rank of Jenis, Rank of Ukuran
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015 Dari tabel 4.20 menunjukkan besarnya nilai F hitung adalah 43,867
dinyatakan dengan tanda positif maka arah hubungannya adalah positif. Nilai secara statistik menunjukan hasil yang signifikan pada
= 0,05 yaitu sebesar 0,000 artinya nilai signifikansinya 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara
simultan variabel independen profitabilitas, ukuran perusahaan, umur
listing
, jenis perusahaan, dan penggunaan standar pelaporan GRI memiliki pengaruh signifikan
positif terhadap variabel dependen tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
3. Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
Goodness of Fit
. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Berikut adalah hasil koefisien determinasi pada tabel 4.17
Dari Tabel 4.17 di atas menunjukkan besarnya nilai
adjusted R
2
0,348 yang berarti sebesar 34,8 variabel tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya
manusia dapat dijelaskan oleh variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, umur
listing
, jenis perusahaan, penggunaan standar pelaporan GRI sedangkan sisanya 65,2 dijelaskan oleh variabel lainya di luar model regresi.
4.2. Pembahasan