diperoleh oleh PT. Bank Mandiri Tbk. Rata-rata untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 28,6556 artinya rata-rata perusahaan memiliki total aset sekitar 28,65
logaritma natural dengan standar deviasi sebesar 2,00509 artinya standar deviasi lebih rendah dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran data untuk variabel ukuran
perusahaan pada perusahaan sampel tidak jauh berbeda. Berikut adalah tabel analisis frekuensi ukuran perusahaan.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Ukuran Perusahaan
Interval Kriteria
Frekuensi Presentase
25,33 Kecil
– Menengah 11
2,7 25,33
Besar 391
97,3
Total 402
100 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015
Tabel 4.6 menunjukan bahwa mayoritas unit analisis merupakan kategori perusahaan besar, yaitu sebanyak 391 unit analisis atau 97,3. Sedangkan 11 unit
analisis atau sebesar 2,7 merupakan perusahaan kategori kecil-menengah. Hal ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur dan
finansial yang dijadikan sampel berada pada kategori besar.
4. Umur
Listing
Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Umur
Listing
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Umur
402 1,00
37,00 17,2065
8,15190 Valid N listwise
402
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada tabel 4.7 menunjukkan jumlah sampel dalam penelitian N sebanya 402 unit analisis. Hasil analisis diatas
menggunakan satuan tahun. Umur
listing
perusahaan dari sampel penelitian memiliki nilai minimum sebesar 1,00 diperoleh oleh PT. Tri Banyan Tirta Tbk ,
PT. BPD Jawa Timur Tbk , PT. Trisula International Tbk , PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. dan nilai maksimum sebesar 37,00 diperoleh oleh PT. Holcim
Indonesia Tbk. Rata-rata untuk variabel umur listing perusahaan adalah sebesar 17,2065 artinya rata-rata perusahaan memiliki umur
listing
17 tahun. dengan standar deviasi 8,15190 artinya standar deviasi lebih rendah dibandingkan dengan
nilai rata-rata menunjukkan sebaran data untuk variabel umur
listing
pada perusahaan sampel tidak jauh berbeda. Berikut adalah tabel analisis frekuensi
variabel umur
listing
.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Umur
Listing
Interval Kriteria
Frekuensi Presentase
1-12 Muda
124 30,8
13-24 Sedang
234 58,2
24-36 Tua
44 10,9
Total 402
100,0 Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015
Tabel 4.8 menunjukan ada 124 atau 30,8 unit analisis yang termasuk dalam kategori muda, 234 atau sebesar 58,2 unit analisis yang termasuk dalam
kategori sedang, dan 44 atau 10,9 unit analisis yang termasuk dalam kategori tua. Secara umur
listing
perusahaan manufaktur dan finansial yang terdaftar di BEI dalam kategori sedang.
5. Jenis Perusahaan
Tabel 4.9 Hasil Analisis Frekuensi Jenis Perusahaan
Jenis
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Manufaktur
258 64,2
64,2 64,2
Finansial 144
35,8 35,8
100,0 Total
402 100,0
100,0
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel jenis perusahaan yang dilihat dari
sampel perusahaan yang berjumlah 402 unit analisis. Perusahaan manufaktur memiliki frekuensi sebesar 258 dengan presentase sebesar 64,2 dari total sampel
402. Sedangkan perusahaan finansial memiliki frekuensi sebesar 144 dengan presentase sebesar 35,8 dari total sampel 402. Hal ini berarti sebagian besar
sampel perusahaan adalah perusahaan manufaktur.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Berdasarkan Jenis Perusahaan
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Finansial
144 25,00
87,50 51,9097
15,08060 Manufaktur
258 18,75
81,25 38,9777
12,70848 Valid N listwise
144
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015
Pada tabel 4.10 menggunakan satuan persen menunjukkan bahwa rata- rata tingkat pengungkapan perusahaan finansial lebih besar yaitu sebesar 51,9.
Sedangkan rata-rata tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya manusia pada perusahaan manufaktur adalah sebesar 38,9. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya manusia pada perusahaan finansial lebih besar dibandingkan perusahaan manufaktur. Selain itu hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai minimum dan nilai maksimum perusahaan finansial lebih baik dari pada perusahaan manufaktur.
6.
Penggunaan Standar Pelaporan GRI Tabel 4.11
Hasil Analisis Frekuensi Penggunaan Standar Pelaporan GRI
Gri
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Non gri standart 368
91,5 91,5
91,5 gri standart
34 8,5
8,5 100,0
Total 402
100,0 100,0
Sumber : data sekunder diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari total sampel 402 terdapat
368 perusahaan atau 91,5 dari total sampel belum melakukan membuat pelaporan yang sesuai dengan standart pelaporan GRI. Sedangkan sebanyak 38
perusahaan atau 8,5 dari total sampel sudah melakukan pelaporan yang sudah sesuai dengan standar pelaporan GRI. Hal ini berarti sebagian besar perusahaan
manufaktur dan finansial yang terdaftar di BEI belum melakukan pelaporan yang
sesuai dengan standar pelaporan GRI. Hasil analisis menunjukkan bahwa belum banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan standar pelaporan GRI dalam
laporan tahunan, hanya sekitar 8,5 perusahaan yang menggunakan standar pelaporan GRI.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Standar Pelaporan GRI
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Non_GRI
368 18,75
87,50 41,8988
13,56465 GRI
34 25,00
87,50 62,1324
16,70978 Valid N listwise
34
Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015 Dari tabel 4.12 menggunakan satuan persen menunjukkan bahwa
perusahaan yang menggunakan standar GRI pada pelaporan perusahaan mempunyai rata-rata tingkat pengungkapan akuntansi sumber daya manusia yang
tinggi yaitu sebesar 62,1. Sedangkan perusahaan yang tidak menggunakan standar GRI dalam pelaporan perusahaan hanya mempunyai rata-rata tingkat
pengungkapan akuntansi sumber daya manusia sebesar 41,8. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan standar pelaporan GRI
dalam laporan tahunannya dapat meningkatkan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia, karena perbedaan antara perusahaan yang menggunakan standar
pelaporan GRI dengan yang tidak menggunakan cukup besar dalam melakukan pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
4.1.3. Analisis Statistik Inferensial