perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya jika ROA negatif menunjukan total aktiva yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan
atau kerugian. Jadi apabila perusahaan memiliki ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan.
2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya suatu perusahaan. Hackstone dan Milne 1996 mengungkapkan asumsi utama yang mendasari
dimasukkannya ukuran sebagai variabel independen adalah bahwa perusahaan besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki unit bisnis
yang berbeda yang mungkin menjadi faktor penentu keberhasilan dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang.
Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi pula tuntutan terhadap keterbukaan informasi dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang
lebih kecil. Dengan mengungkapkan informasi lebih banyak, perusahaan mencoba mengisyaratkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen
perusahaan dengan baik
Good Corporate Governance
. Meningkatnya pengungkapan informasi akan mengurangi asimetri informasi. Biaya agensi
timbul karena kepentingan yang bertentangan dari pemegang saham, manajer dan pemilik hutang Martson dalam Istanti, 2008. Perusahaan dengan ukuran yang
lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur atau
investasi dari investor akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar
memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri.
Ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat Sujoko dan Soebiantoro, 2007. Perusahaan besar lebih sering diawasi oleh para kelompok
stakeholder
yang berkepentingan dengan bagaimana manajemen mengelola modal manusia yang dimiliki seperti pekerja, dan
organisasi pekerja.
3. Umur
Listing
Umur
listing
perusahaan adalah saat diamana perusahaan melakukan
listing
di pasar modal atau biasa disebut
Initial Public Offering IPO.
Ketika perusahaan melakukan
go public
maka perusahaan memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu. Menurut
UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan
listing
atau yang telah
listing
memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan dituntut untuk melakukan pelaporan keuangan baik yang
bersifat
mandatory
tetapi juga pelaporan yang bersifat
voluntary
. Pengungkapan informasi tersebut meruakan cara terbaik untuk memfasilitasi kepentingan dan
pengetahuan akan perusahaan antara manajer dan pemilik. Umur perusahaan menunjukkan perusahaan tetap eksis, mampu bersaing
dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu perekonomian Yularto dan Chariri, 2003 dalam Istanti, 2009. Dengan mengetahui umur perusahaan, maka
akan diketahui pula sejauh mana perusahaan tersebut dapat
survive
. Semakin panjang umur perusahaan akan memberikan pengungkapan informasi keuangan
yang lebih luas dibanding perusahaan lain yang umurnya lebih pendek dengan alasan perusahaan tersebut memiliki pengalaman lebih dalam pengungkapan
laporan tahunan Wallace,
et al
dalam Istanti 2009. Menurut Mawarta 2001, perusahaan yang berumur lebih tua memiliki
pengetahuan yang lebih mendalam tentang kebutuhan konstitusinya akan informasi mengenai perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan yang lebih tua
akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih lengkap, termasuk pengungkapan modal intelektual, karena pengungkapan informasi yang rinci dapat
memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga dapat menarik perhatian masyarakat luas.
4. Jenis Perusahaan