yaitu pihak manajemen melakukan pengungkapan laporan keuangan mengenai aktivitas-aktivitas perusahaan yang dinganggap penting, yang sudah ditetapkan
menjadi suatu aturan. Sedangkan
voluntary disclosure
yaitu untuk kebutuhan
stakeholder
. Dalam hal ini, manajemen melakukan pengugkapan sukarela yang dibutuhkan
stakeholder
yang berupa pengungkapan akuntansi sumber daya manusia.
2.1.2. Resource-Based Theory
Sumber daya merupakan input yang digunakan sebuah perusahaan untuk menjalankan aktivitas-aktivitasnya. Setiap perusahaan dengan perusahaan lainya
memiliki sumber daya yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga setiap perusahaan akan memiliki karakteristik yang berbeda beda. Menurut Jackson
Schuler 1995 teori ini menjelaskan tiga jenis sumber daya yaitu sumber daya fisik berupa pabrik, teknologi, peralatan, lokasi geografis, sumber daya manusia
berupa pengalaman, pengetahuan pegawai, dan sumber daya organisasional berupa struktur dan sistem perencanaan, pengawasan, pengendalian, serta
hubungan sosial antar organisasi dengan lingkungan eksternal. Wernerfelt 1984 menjelaskan bahwa menurut pandangan
Resource- Based Theory
perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai, dan memanfaatkan aset-
aset strategis yang penting, termasuk aset berwujud maupun aset tidak berwujud.
Resource-Based Theory RBT
atau dikenal juga dengan teori berbasis sumber daya menggunakan pendekatan berbasis sumber daya dalam analisis keunggulan
bersaingnya. Asumsi
Resource-Based Theory
yaitu bahwa perusahaan bersaing berdasarkan sumber daya dan kemampuan. Perbedaan sumber daya dan
kemampuan perusahaan dengan perusahaan pesaing akan memberikan keuntungan kompetitif Peteraf, 1993.
Barney 1991 menyatakan bahwa dalam perspektif RBT, sumber daya perusahaan meliputi seluruh aset, kapabilitas, proses organisasional, atribut-atribut
perusahaan, informasi,
knowledge
, dan lain-lain yang dikendalikan oleh perusahaan
yang memungkinkan
perusahaan untuk
memahami dan
mengimplementasikan strategi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Lebih lanjut Barney 1991 menyarankan bahwa untuk memahami
sumber dari keunggulan kompetitif berkelanjutan
sustained competitive advantages
, perlu dibangun suatu model teoritis yang bermula dari sebuah asumsi bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen dan
immobile
. Agar menjadi sumber daya potensial dalam
sustained competitive advantages
, maka sumber daya perusahaan harus memiliki empat atribut, yaitu:
a.
Valuable
V: Sumber daya akan menjadi berharga jika dapat memberikan nilai strategis pada perusahaan.
b. Langka R: Sumber daya yang sulit untuk ditemukan diantara para
pesaing dan menjadi potensi perusahaan. c.
Imperfect Imitability
I: Sumber daya dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan hanya jika perusahaan yang tidak
memegang sumber daya ini tidak bisa mendapatkan mereka atau tidak dapat meniru sumber daya tersebut.
d.
Non-Substitution
N: Non-substitusi berarti bahwa sumber daya tidak dapat disubstitusikan oleh sumber daya alternatif lainnya.
Dari penjelasan tersebut, menurut
Resource-Based Theory
sumber daya manusia memenuhi kriteria sebagai sumber daya yang mampu menciptakan
keunggulan kompetitif perusahaan, sehingga dapat menciptakan kinerja yang baik di dalam perusahaan. Wright dan McMahan 1992 berpendapat bahwa sumber
daya manusia dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan memenuhi empat kriteria: a karyawan harus menambahkan nilai positif
bagi perusahaan; b keterampilan dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan harus unik atau langka di antara pesaing saat ini; c sumber daya manusia yang
diwakili oleh karyawan perusahaan harus tidak sempurna imitable; dan d, sumber daya manusia sebuah perusahaan tidak dapat digantikan oleh sumber lain
misalnya teknologi oleh perusahaan yang bersaing.
2.2. Kajian Variabel Penelitian