Memulai dan Menghentikan Non-Nucleoside Reverse
17
dinaikkan menjadi 200 mg setiap 12 jam pada hari ke-15 dan selanjutnya. Mengawali terapi dengan dosis rendah tersebut diperlukan karena selama
2 minggu pertama terapi NVP menginduksi metabolismenya sendiri. Dosis awal tersebut juga mengurangi risiko terjadinya ruam dan hepatitis
oleh karena NVP yang muncul dini.
Bila NVP perlu dimulai lagi setelah pengobatan dihentikan selama lebih dari 14 hari, maka diperlukan kembali pemberian dosis awal yang
rendah tersebut.
Cara menghentikan paduan yang mengandung NNRTI
Hentikan NVP atau EFV
Teruskan NRTI 2 obat ARV saja selama 7 hari setelah penghentian Nevirapine dan Efavirenz, ada yang menggunakan
14 hari setelah penghentian Efavirenz kemudian hentikan semua obat. Hal tersebut guna mengisi waktu paruh NNRTI yang panjang
dan menurunkan risiko resistensi NNRTI.
Penggunaan NVP dan EFV
NVP dan EFV mempunyai efikasi klinis yang setara
Ada perbedaan dalam profil toksisitas, potensi interaksi dengan obat lain, dan harga
NVP berhubungan dengan insidensi ruam kulit, sindrom Steven- Johnson dan hepatotosksisitas yang lebih tinggi dibanding EFV.
Dalam keadaan reaksi hepar atau kulit yang berat maka NVP harus dihentikan dan tidak boleh dimulai lagi
Gunakan NVP atau PI untuk ibu hamil trimester 1 atau triple NRTI jika NVP dan PI tidak dapat digunakan. Triple NRTI hanya
diberikan selama 3 bulan lalu dikembalikan kepada paduan lini pertama
Perlu kehati-hatian penggunaan NVP pada perempuan dengan CD4 250 selmm
3
atau yang tidak diketahui jumlah CD4-nya dan pada laki-laki dengan jumlah CD4 400 selmm
3
atau yang tidak diketahui jumlah CD4-nya.
Perlu dilakukan lead-in dosing pada penggunaan NVP, yaitu diberikan satu kali sehari selama 14 hari pertama kemudian
dilanjutkan dengan 2 kali sehari.
EFV dapat digunakan sekali sehari dan biasanya ditoleransi dengan baik, hanya saja biayanya lebih mahal dan kurang banyak
tersedia dibandingkan NVP
Toksisitas utama EFV adalah berhubungan dengan sistem saraf pusat SSP dan ada kemungkinan meski belum terbukti kuat
bersifat teratogenik bila diberikan pada trimester 1 tetapi tidak pada triemester dua dan tiga dan ruam kulit yang biasanya ringan
dan hilang sendiri tanpa harus menghentikan obat. Gejala SSP cukup sering terjadi, dan meskipun biasanya hilang sendiri dalam
18
2-4 minggu, gejala tersebut dapat bertahan beberapa bulan dan sering menyebabkan penghentian obat oleh pasien
EFV perlu dihindari pada pasien dengan riwayat penyakit psikiatrik berat, pada perempuan yang berpotensi hamil dan pada kehamilan
trimester pertama.
EFV merupakan NNRTI pilihan pada keadaan ko-infeksi TBHIV yang mendapat terapi berbasis Rifampisin.
Dalam keadaan penggantian sementara dari NVP ke EFV selama terapi TB dengan Rifampisin dan akan mengembalikan ke NVP
setelah selesai terapi TB maka tidak perlu dilakukan lead-in dosing