6
Gambar 1. Bagan Alur Pemerikaan Laboratorium Infeksi HIV Dewasa
Tabel 2. Interpretasi dan tindak lanjut hasil tes A1
Hasil Interpretasi
Tindak Lanjut
A1 - atau
A1 - A2 - A3 -
Non-reaktif Bila yakin tidak ada faktor risiko dan atau
perilaku berisiko dilakukan LEBIH DARI tiga bulan sebelumnya maka pasien diberi konseling
cara menjaga tetap negatif Bila belum yakin ada tidaknya faktor risiko dan
atau perilaku berisiko dilakukan DALAM tiga bulan terakhir maka dianjurkan untuk TES
ULANG dalam 1 bulan
A1 + A2 + A3 - Atau
A1 + A2 - A3 -
Indeterminate Ulang tes dalam 1 bulan
Konseling cara menjaga agar tetap negatif ke depannya
A1 + A2 + A3 +
Reaktif atau Positif
Lakukan konseling hasil tes positif dan rujuk untuk mendapatkan paket layanan PDP
Ya Ya
Orang yang bersedia Menjalani tes HIV
Tes Antibodi HIV
A1
Antibodi HIV Positif?
Adakah manifestasi
klinis?
Antibodi HIV Positif pada
kedua nya Antibodi HIV
Positif? Tes Antibodi HIV
A2
Tes Antibodi HIV
A3 Ulangi Tes A1 dan
A2
A1 +, A2+, A3+?
Diagnosis Pasti infeksi HIV
Antibodi HIV Positif pada
salah satu?
A1 +, dan sala satu A2 A3
+? A1 +, A2+,
A3+? A1 +, A2+,
A3+?
Indeterminate Anggap tidak
ditemukan antibodi HIV
Tidak
Tidak Tidak
Ya
Tidak Tidak
Ya Ya
Ya Tidak
Tidak Ya
Tidak
Ya
7
D. Pengobatan Pencegahan Kotrimoksasol PPK
Beberapa infeksi
oportunistik utamanya
PCP dan
Toksoplasmosis dapat dicegah dengan pemberian Kotrimoksasol. Keterangan dan panduan lebih lengkap dibahas di bab tersendiri.
E. Infeksi Menular Seksual IMS
Layanan pra-terapi ARV dan terapi ARV merupakan peluang untuk memberikan layanan IMS secara paripurna, yang meliputi diagnosis yang
tepat berdasarkan gejala atau tes laboratorium, pemberian terapi efektif pada saat diagnosis, pemberitahuan dan pengobatan pasangan,
pengurangan risiko perilaku dan penularan melalui edukasi, serta dilakukan konseling dan penyediaan kondom. Dianjurkan skrining
laboratorium yang meliputi tes serologis untuk sifilis, terutama perempuan hamil dan tes HIV untuk semua pasien IMS.
F. Aspek Pencegahan dalam Pengobatan
Treatment as Prevention
Pengobatan ARV terbukti mempunyai peran yang bermakna dalam pencegahan penularan HIV, karena obat ARV memiliki mekanisme kerja
mencegah replikasi virus yang secara bertahap menurunkan jumlah virus dalam darah. Penurunan jumlah virus ini berhubungan dengan penurunan
kadar virus dalam duh genital dengan catatan tidak terdapat IMS. Penelitian observasional menunjukkan penurunan penularan HIV pada
pasangan serodiscordant berbeda status HIV-nya yang mendapatkan pengobatan ARV.
G. Positive Prevention
Sangat penting untuk disadari bahwa penurunan jumlah virus
akibat terapi ARV harus disertai dengan perubahan perilaku berisiko.
Dengan demikian terapi ARV harus disertai dengan pencegahan lain seperti, penggunaan kondom, perilaku seks dan NAPZA yang aman,
pengobatan IMS dengan paduan yang tepat.
H. Kesiapan menerima terapi antiretroviral
ODHA harus mendapatkan informasi yang lebih mengutamakan manfaat terapi ARV sebelum terapi dimulai. Bila informasi dan rawatan
HIV dimulai lebih awal sebelum memerlukan terapi ARV maka pasien mempunyai kesempatan lebih panjang untuk mempersiapkan diri demi
keberhasilan terapi ARV jangka panjang, melalui konseling pra-terapi ARV yang meliputi cara dan ketepatan minum obat, efek samping yang
mungkin terjadi, interaksi dengan obat lain, pemantauan keadaan klinis dan pemantauan pemeriksaan laboratorium secara berkala termasuk
pemeriksaan jumlah CD4.
8
Gambar 2. Bagan alur layanan HIV
Odha ada kendala kepatuhan
adherence
Odha
Langkah tatalaksana terdiri dari :
Pemeriksaan fisik lengkap dan lab untuk mengidentifikasi IO
Penentuan stadium klinis
Skrining TB dengan format skrining TB
Skrining IMS, sifilis, dan malaria untuk BUMIL
Pemeriksaan CD4 bila tersedia untuk menentukan PPK dan ART
Pemberian PPK bila tidak tersedia tes CD4
Identifikasi solusi terkait adherence
Konseling positive prevention
Konseling KB jika rencana punyaanak
memenuhi syarat ARV
belum memenuhi syarat ARV
Tidak ada IO Ada IO
MULAI TERAPI ARV
Obati IO 2 minggu selanjutnya MUL
AI ARV Cari solusi
terkait kepatuhan
secara tim
hingga Odha dapat patuh dan
mendapat akses
Terapi ARV Berikan rencana
pengobatan dan pemberian Terapi
ARV
Vaksinasi bila pasien mampu
MULAI ARV jika Odha sudah
memenuhi syarat Terapi ARV