Pemetaan SKL, KI, KD

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Pemetaan KD dan Indikator

1. Pemetaan SKL, KI, KD

Langkah pemetaan kompotensi yang dilakukan bertujuan untuk memudahkan guru dalam menentukan penilaian proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk memantau proses, kemajuan perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki serta kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan, serta menjadi umpan balik kepada guru agar dapat mencari solusi dan menyempurnakan pembelajaran yang akan datang. Abdul majid 2014:122 mengemukakan langkah-langkah yang dapat digunakan dalam melakukan analisis SKL, KI, KD adalah sebagai berikut: 1 Membaca substansi Standar Kompetensi Lulusan SKL tahun 2013, 2 Baca dan mengkomparasikan dengan SKL tahun 2006 Permendikmas Tahun 2006, 3 Membaca SKL dan KI mata pelajaran, 4 Menyusun Kompetensi Dasar yang mengacu pada SKL dan KI, 5 Menjabarkan lingkup materi berdasarkan pada kompetensi dasar, 6 Menuliskan aktivitas belajar siswa untuk mencapai kompetensi dengan mengacu pada silabus mata pelajaran, 8 7 Menentukan teknik dan instrument penilaian dengan mengacu pada silabus, 8 Lakukan hingga seluruh SKL, KI, KD mata pelajaran terakomodasi, dan 9 Bediskusi dan atau memadukan hasil analisis dengan teman seprofesi sehingga menghasilkan kesepakan bersama. Setelah langkah tersebut diatas dilakukan, selajutnya melakukan penetapan indikator pencapaian hasil belajar. Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri yang dapat menunjukkan ketercapain suatu kompetensi dasar Abdul Majid, 2013:125. Lebih jauh Asep Jihad dan Abdul Haris 2013:118 mengemukakan bahwa indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan dan mendeskripsikan. Adapun yang dapat dilakukan dalam memilih teknik penilaian dengan mempertimbangkan ciri-ciri indikator Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013:118, contoh: 1 Apabila indikator menuntut siswa untuk melakukan suatu kegiatan, maka penilaian yang digunakan adalah penlaian unjuk kerja performance, 2 Apabila indikator menuntut pemahaman konsep, maka penilaian yang digunakan adalah penilaian tertulis, 9 3 Apabila indikator menuntut siswa untuk menemukan dengan cara melakukan penyelidikan atau mencari informasi, maka penilaian yang digunakan adalah penilaian proyek.

2. Kriteria Ketuntasan Minimal