9 3 Apabila indikator menuntut siswa untuk menemukan dengan cara
melakukan penyelidikan atau mencari informasi, maka penilaian yang digunakan adalah penilaian proyek.
2. Kriteria Ketuntasan Minimal
a. Pengertian Dalam suatu pembelajaran, peran penetapan kriteria
ketuntasan sangat dibutuhkan, dimana kriteria ketuntasan yang telah dibuat menjadi acuan atau tolah ukur untuk melihat apakah
proses pembelajaran yang dilaksanakan berhasil atau tidak. Asep Jihad dan Abdul Haris 2013:118 mengemukakan
bahwa kriteria ketuntasan balajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar KD ditetapkan antara 0 -100. Penetapan
kriteria tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah, misalnya tingkat akademis siswa, kompleksitas indikator, daya dukung guru,
serta ketersediaan sarana dan prasarana. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh baik pihak sekolah maupun guru, mewajibkan siswa untuk mencapai taraf kualifikasi
tertentu baik seluruhnya maupun sekurang-kurangnya 75. Lebih lanjut Mulyono Abdurrahman 2003:6 mengemukakan bahwa
siswa diduga mengalami kesulitan belajar apabila tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi belajar tertentu.
10 b. Fungsi dan Tujuan
Abdul majid 2014:142-143 mengemukakan bahwa kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan berfungsi sebagai panduan, baik bagi guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran, dengan menjadikan
KKM sebagai tolak ukur dalam menentukan ketuntasan pembelajaran. Selain itu, KKM juga merupakan bagian dari
evaluasi, karena KKM dijadikan alat ukur untuk menentukan kualitas suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan, serta
menjadi panduan dalam menyusun program yang bermutu dan berdaya guna bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Selain hal
tersebut di atas, penentuan KKM pada dasarnya digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran, sehingga dapat diketahui
pembelajaran atau mata pelajaran mana yang belum tuntas atau mencapai KKM yang ditentukan sehingga dapat dilakukan
perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya. c. Teknik penyusunan KKM
Abdul Majid 2014:150 mengemukakan bahwa dalam penyusunan kriteria KKM sebaiknya memperhatikan langkah-
langkah berikut: 1 mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar dan
karakteristik siswa, 2 KKM dicantumkan pada buku penilaian guru,
11 3 siswa yang telah mencapai atau melampaui KKM, selanjutnya
diberi program pengayaan, 4 keterangan ketuntasan;
1 kompetensi pengetahuan dan keterampilan KI 3 dan KI 4, dinyatakan lulus apabila mencapai nilai 2,66 B-
2 Kompetensi sikap spiritual dan social KI 1 dan KI 2, ketuntasan siswa dilakukan dengan memperhatikan aspek
sikap pada KI 1 dan KI 2 untuk seluruh mata pelajaran. Dalam
menentukan kriteria ketuntasan dan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai kriteria yang telah
ditentukan atau menguasai suatu kompetensi dapat melihat konversi nilai pada tabel 1 Abdul Majid, 2014:151.
Tabel 1. Tabel Rentang Kriteria Tanpa Pertimbangan. Konversi nilai akhir
Predikat Pengetahuan dan Keterampilan
Sikap Skala 100
Skala 4 86-100
4 A
Sangat Baik 81-85
3,66 A-
76-80 3,33
B+ Baik
71-75 3
B 66-70
2,66 B-
61-65 2,33
C+ Cukup
56-60 2
C 51-55
1,66 C-
46-50 1,33
D+ kurang
0-45 1
D Sumber: panduan penilaian kemendikbud dalam Abdul
Majid 2014:151. Lebih jauh dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto
2014:34 dimana sebelum menyusun kriteria perlu terlebih dahulu
12 dipahami wujud dari kriteria dan membagi kriteria secara garis
besar yaitu kriteria kuantitatif dan kriteria kualitatif. 1 kriteria kuantitatif
Suharsimi Arikunto 2014:34-35 kriteria kuantitatif sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu akriteria tanpa
pertimbangan dan bkriteria dengan pertimbangan. a kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan
Kriteria tanpa pertimbangan merupakan penyusunan kriteria dengan hanya memperhatikan rentangan bilangan
tanpa mempertimbangkan apa-apa. Adapun contoh kategori kriteria tanpa pertimbangan dapat dilihat pada table di
bawah ini. Tabel 2. Tabel Rentang Kriteria Tanpa Pertimbangan.
No Rentang presentase
Keterangan 5
81-100 Baik Sekali
4 61-80
Baik 3
41-60 Cukup
2 21-40
Kurang 1
21 Kurang Sekali
Sumber:
Suharsimi Aikunto 2014:35.
b kriterian kuantitatif dengan pertimbangan Kriteria kuatitatif dengan pertimbangan dilakukan
dengan cara mengkategorikan dan membagi begitu saja rentangan rentangan yang ada menjadi rentangan sama rata,
misalnya dengan melihat rentangan yang ada di perguruan tinggi untuk menentukan nilai dengan huruf A, B, C, D, E.
Adapun pengkategoriannya dapat di lihat pada table 3.
13 Tabel 3. Tabel Rentang Kriteria dengan Pertimbangan.
No Rentang presentase
Huruf 1
80-100 A
2 66-79
B 3
56-65 C
4 40-55
D 5
40 E
Sumber:
Suharsimi Aikunto 2014:35.
2 kriteria kualitatif Suharsimi Arikunto 2014:36-39 mengemukakan bahwa
kriteria kualitatif merupakan kriteria yang dibuat tanpa menggunakan angka-angka. Dalam menentukan kriteria
kualitatif, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah indikator dan yang dikenai kriteria adalah komponen. Seperti halnya kriteria
kuantitatif, kriteria kualitatif juga terbagi menjadi dua, yaitu akriteria
tanpa pertimbangan
dan bkriteria
dengan pertimbangan.
a kriteria kualitatif tanpa pertimbangan Penyusunan kriteria kualitatif tanpa pertimbangan
dilakukan dengan hanya mengitung banyaknya indikator dalam komponen yang dapat memenuhi persyaratan.
b kriteria kualitatif dengan pertimbangan Dalam penyusunan kriteria kualitatif dengan
pertimbangan, terlebih dahulu penyusun perlu menentukan indikator mana yang harus diproritaskan atau yang
dianggap penting.
14 Kriteria kualitatif dengan pertimbangan disusun
dengan menggunakan dua cara yaitu: 1kriteria kualitatif dengan pertimbangan mengurutkan indikator dan 2kriteria
kualitatif dengan pertimbangan pembobotan.
1 kriteria kualitatif dengan pertimbangan mengurutkan indikator
Kriteria kualitatif
dengan pertimbangan
mengurutkan indikator perlu mempertimbangkan apa saja indikator yang diidentifikasi, dan kemudian
menentukan mana indikator yang penting serta bagaimana gradiasi nilai dibuat dalam menentukan
kriteria. Adapun
contoh yang
pertimbangan mengurutkan indikator dapat dilihat pada table 4.
Tabel 4. Tabel kriteria dengan pertimbangan mengurutkan indikator
Nilai Keterangan
5 Jika memenuhi semua indicator
4 Jika memenuhi tiga dari semua indicator
3 Jika memenuhi dua dari semua indicator
2 Jika memenuhi salah satu dari empat
indicator 1
Jika tidak ada satupun indikator yang terpenihi
Sumber:
Suharsimi Aikunto 2014:36-37.
2 kriteria kualitatif dengan pertimbangan pembobotan
Suharsimi Arikunto
2014:36-39 mengemukakan bahwa selain mempertimbangkan
indikator sebagai unsur dalam menentukan kriteria,
15 terdapat cara lain yang dapat dilakukan yaitu, dengan
pembobotan. Dalam penentuan kriteria dengan pertimbangan
indikator, nilai dari persyaratannya dibedakan dengan menentukan urutan, kedudukan dengan pertimbangan
pembobotan indikator yang ada diberi nilai dengan bobot yang berbeda, misalnya menggunakan skala 1-4,
1-5, dan atau yang sering digunakan di sekolah yaitu skala 1-10.
d. Implikasi dari Ketuntasan Abdul Majid 2014:153 mengemukakan implikasi dari
ketuntasan belajar, dapat dilihat pada table 5. Tabel 5. Tabel Implikasi dari Ketuntasan Belajar.
No Kompetensi
dasar dari Capaian
Tindakan Ket.
Individual Rata-rata
kelas 1
KI 3 dan KI 4 2,66
Remedial secara
individual 2,66
75 siswa Remedial
secara klasikal
2,66 2,66
Melanjukan ke KD
berikutnya 2
KI 1 dan KI 2 Baik
Pembinaan
3. Penilaian Berbasis Kelas