31
a. Model Webbed jarring laba-laba
Model Webbed dimulai dengan menentukan tema, kemudian dikembangkan menjadi sub tema yang terkait. Dari sub tema
diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya. Tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran
tertentu maupun dengan mata pelajaran lain. Adapun kelebihan dan kekurangan model jarring laba-laba
sebagai berikut. Kelebihan antara lain:
1 adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema
yang sangat diminati;
2 relatif lebih mudah dilakukan guru yang belum berpengalaman;
dan
3 mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan
tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.
Sedangkan kekurangan model jarring laba-laba antara lain: 1 kesulitan menyeleksi tema;
2 adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga hanya berguna secara artificial di dalam perencanaan
kurikulum; 3 guru dapat menjaga misi kurikulum;
4 guru lebih fokus pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.
32 b. Model Connected keterhubungan
Model Connected merupakan model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan
konsep lain, satu topic dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan dengan tugas yang telah
dilakukan maupun dengan tugas yang akan dilakukan, bahkan ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya. Model keterhubungan
memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut.Kelebihan antara lain:
1 dengan mengaitkan ide ke dalam satu pembelajaran siswa dapat memiliki gambaran tentang apa akan dipelajari dikemudian hari,
2 konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehinga terjadi internalisasi,
3 mengaitkan ide-ide dalam satu pelajaran memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan menganalisa,
ide secara berangsur-angsur dan memudahkan siswa dalam memecahkan masalah.
Sedangakan kelemahan dari model ini antara lain: 1 mata pelajaran tetap terpisah dan nampak tidak terkait, walaupun
hubungan dibuat secara interdisiplin, 2 guru tidak didorong untuk bekerja sama sehingga isi pelajaran
tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep antara mata pelajaran,
33 3 usaha untuk mengintegrasikan ide dalam suatu mata pelajaran
dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan global dengan mata pelajaran lain.
c. Model Integrated keterpaduan Model keterpaduan merupakan model pembelajaran yang
menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling
tumpang tindih di dalam mata pelajaran. Langkah awal yang harus dilakukan guru adalah menyeleksi konsep-konsep, keterampilan, dan
sikap yang akan diajarkan dalam satu semester dari berbagai mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap
yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.
Model keterpaduan pun memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan model keterpaduan, adalah:
1 memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan katerhubungan di antara berbagai mata pelajaran,
2 memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian,
3 mampu membangun motivasi bagi siswa. Kelemahan model keterpaduan, antara lain:
1 sulit diterapkan secara penuh, 2 menghendaki guru yang terampil dalam menguasai konsep,
34 3 menghendaki tim antar mata pelajaran yang terkadang sulit
dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
6. Implikasi Pembelajaran Tematik