Media Gambar Berseri dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara

Tabel 1: Penilaian Berbicara Berdasarkan Rangsang Gambar menurut Nurgiyantoro No Aspek yang Dinilai Tingkat Capaian Kinerja 1 2 3 4 5 1 Kesesuaian dengan gambar 2 Ketepatan logika urutan cerita 3 Ketepatan makna keseluruhan cerita 4 Ketepatan kata 5 Ketepatan kalimat 6 Kelancaran Jumlah skor: Penentuan aspek yang dinilai dapat dibuat sendiri oleh guru tergantung pada keyakinannya sendiri, tetapi harus menyangkut unsur isi pesan dan bahasa. Berikut ini adalah rincian mengenai tingkat capaian kerja menurut Nurgiyantoro 2011: 93 1 kurang sekali, tidak ada unsur yang benar; 2 kurang, ada sedikit unsur benar; 3 sedang, jumlah unsur benar dan salah kurang lebih seimbang; 4 baik, ketepatan tinggi dengan sedikit kesalahan; 5 baik sekali, tepat sekali, tanpa atau hampir tanpa kesalahan. Kemudian nilai seorang peserta didik diperoleh dengan cara menjumlah seluruh skor. Jumlah skor dibagi skor maksimal kemudian dikalikan seratus atau sepuluh.

7. Kriteria Penilaian Keaktifan Peserta Didik

Keberhasilan pembelajaran semestinya tidak hanya diukur dari nilai akhir yang didapatkan oleh peserta didik, namun juga dapat dilihat dari bagaimana proses belajar mengajar tersebut. Keberhasilan proses pembelajaran tentunya juga tidak dapat dilepaskan dari peran guru dan peserta didik. Dalam mengoptimalkan keberhasilan proses, keaktifan peserta didik sangatlah diperlukan. Keaktifan adalah suatu bentuk kegiatan berpartisipasi. Peserta didik akan lebih mudah menerima materi dari guru apabila melakukan peran aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru hanya bertugas untuk memberikan stimulus sedangkan peserta didiklah yang harus aktif untuk mendapatkan suatu pengetahuan maupun nilai. Siregar dan Nara 2011: 97 menyatakan bahwa aktif yang dimaksudkan dalam proses pembelajaran yaitu guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Peserta didik juga seharusnya aktif membangun pengetahuannya sendiri, bukan hanya sekedar menerima pengetahuan yang disampaikan guru. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik di sekolah. Paul B. Diedrich via Sardiman, 2011: 101 membuat daftar kegiatan peserta didik yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut. 1 Visual activities , yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3 Listening activities , sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4 Writing activities , seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5 Drawing activities , misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6 Motor activities , yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7 Mental activities , sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8 Emotional activities , seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Dari delapan kelompok aktivitas yang telah disebutkan di atas, penelitian ini hanya mengambil empat kelompok aktivitas, yaitu 1 Visual activities , yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain, 2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi, 3 Mental activities , sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, 4 Emotional activities , seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Harmin dan Toth 2012: 11 mengemukakan cara untuk mengukur penilaian keaktifan peserta didik menggunakan perhitungan nilai. Nilai keaktifan yang diberikan kepada peserta didik yaitu dari angka 1 sampai dengan angka 4. Angka 1 jika peserta didik jarangkurang aktif. Angka 2 jika peserta didik kadang- kadangcukup aktif dalam pembelajran. Angka 1 dan 2 dapat dikelompokkan dan dipetakan sebagai “keterlibatan rendah” sedangkan angka 3 dan 4, dapat dikelompokkan dan dipetakan sebagai “keterlibatan tinggi” dimana angka 3 berarti peserta didik sering aktif dan angka 4 yang berarti peserta didik selalu aktif dalam pembelajaran.