Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara

7 Mental activities , sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8 Emotional activities , seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Dari delapan kelompok aktivitas yang telah disebutkan di atas, penelitian ini hanya mengambil empat kelompok aktivitas, yaitu 1 Visual activities , yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain, 2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi, 3 Mental activities , sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, 4 Emotional activities , seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Harmin dan Toth 2012: 11 mengemukakan cara untuk mengukur penilaian keaktifan peserta didik menggunakan perhitungan nilai. Nilai keaktifan yang diberikan kepada peserta didik yaitu dari angka 1 sampai dengan angka 4. Angka 1 jika peserta didik jarangkurang aktif. Angka 2 jika peserta didik kadang- kadangcukup aktif dalam pembelajran. Angka 1 dan 2 dapat dikelompokkan dan dipetakan sebagai “keterlibatan rendah” sedangkan angka 3 dan 4, dapat dikelompokkan dan dipetakan sebagai “keterlibatan tinggi” dimana angka 3 berarti peserta didik sering aktif dan angka 4 yang berarti peserta didik selalu aktif dalam pembelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Zumrotul Anggitaningrum dengan skripsinya yang berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI Bahasa SMA Negeri 3 Temanggung Melalui Penggunaan Media Gambar”. Dalam hasil penelitian ini disebutkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar keterampilan berbicara dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara. Meskipun masih sederhana, peserta didik menjadi berani berbicara menggunakan bahasa Jerman. Terdapat peningkatan nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Jerman sebesar 35,85 dan keaktifan peserta didik meningkat sebesar 1,58 setelah diberi tindakan. Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hana Rahayu Suhartati dengan skripsinya yang berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas X-C SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Schlangen und Leitern ” Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman sebesar 61,34 Kedua penelitian tersebut dianggap relevan dengan penelitian yang berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA NEGERI 1 Temanggung m elalui Media Gambar Berseri” dikarenakan penelitian tersebut memiliki kesamaan dalam keterampilan yang diteliti yakni keterampilan berbicara. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media gambar berseri yang merupakan rangkaian gambar yang