Upaya Yang Dilakukan Untuk Menghadapi Kendala Saat Pembelajaran

82 kolam berkali-kali oleh temannya. 5. Marah dan tidak mau berenang. Selalu kalah dalam permainan dan teman-temannya tidak berhenti mengejek. 6. Melempari temannya dengan kucing, mendorong temannya hingga jatuh ke kolam, menarik celana teman hingga terlepas. Tanpa sebab. 7. Mengganggu siswa kelas kecil. Perhatian guru teralihkan pada siswa lain. 8. Menyiram guru dengan air kolam. Tidak terima atas kekalahannya yang berturut-turut. 9. Bermain sendiri saat guru sedang menjelaskan. Perhatian teralihkan karena suara disekitar.

F. Upaya Yang Dilakukan Untuk Menghadapi Kendala Saat Pembelajaran

Renang Di SLB E Prayuwana Yogyakarta Upaya-upaya yang dilakukan oleh EB berdasarkan hasil pengamatan yaitu lebih banyak menggunakan reward. Menurut EB, reward tidak harus berbentuk barang, tetapi dapat berupa waktu maupun kesempatan bermain lebih yang diberikan untuk anak. Penggunaan reward berguna sebagai motivasi bagi anak untuk bersikap lebih baik dan disiplin. Penggunaan reward terjadi saat MFW datang terlambat dan marah kepada Ibunya sehingga ia tidak mau mengikuti pembelajaran renang. EB membujuk MFW dengan perjanjian MFW boleh bermain air 10 menit lebih lama dibandingkan teman-temannya. Menurut EB, tidak sulit membujuk MFW ikut pembelajaran renang karena sebenarnya MFW sangat menyukai pembelajaran renang. Saat melakukan pemanasan, MFW melakukan gerakan dan menyebutkan hitungan terlalu cepat karena MFW ingin cepat-cepat berenang dan masuk ke dalam kolam. Guru memanggil MFW agar kembali fokus pada gerakan serta 83 hitungannya. MFW menurut namun cara ini kurang berhasil karena beberapa saat kemudian MFW kembali mengulangi perilaku tersebut. Ketika para siswa saling mengejek dan berkelahi, guru memberikan reward terhadap masing-masing anak apabila mereka mengikuti pembelajaran hingga selesai tanpa berkelahi maupun saling ejek, maka masing-masing siswa di perbolehkan bermain satu kali luncuran raksasa dengan didampingi para guru. MFW menurut dan mau mengikuti pembelajaran lagi dan teman-temannya pun tidak saling mengejek lagi. Ketika MFW menjahili teman-temannya dengan menakut-nakuti menggunakan kucing, gurunya yaitu SB mengambil kucing yang di bawa MFW dan meletakkannya ditempat yang lumayan jauh, kemudian SB mengingatkan MFW untuk tidak mengganggu temannya dan tidak mengambil kucing itu lagi. Hal ini berhasil, namun MFW malah berlari sambil mendorong temannya hingga jatuh ke dalam kolam. Saat perhatian guru sedang beralih pada siswa lain, MFW keluar dari kolam dan berlari menuju kolam yang berisi siswa kelas kecil. Disana MFW mengganggu salah satu temannya dengan menyiram air sehingga temannya yang tergolong tunagrahita tesebut berteriak rancau menghindari MFW. SB sebagai pendamping MFW menarik MFW keluar dari kolam dan mengantarnya kembali ke kolam kelas besar. Disana, EB selaku guru renang membuat perjanjian dengan MFW, apabila MFW mengikuti pembelajaran hingga selesai dan tidak keluar dari kolam tanpa diperintahkan oleh guru, MFW diizinkan untuk bermain air 10 menit 84 lebih lama dari teman-temannya. Setelah itu, MFW mampu melakukan perintah guru hingga selesai. Saat guru menjelaskan pembelajaran mengenai pentingnya menjaga kebersihan kolam renang, MFW berenang dan bermain air sendiri. EB memanggilnya agar kembali mendengarkan penjelasan tapi tidak berhasil, akhirnya SB selaku guru pendampingnya mengatakan tidak akan mengantar MFW pulang apabila ia tidak mendengarkan EB. Akhirnya MFW menurut dan kembali bersama teman-temannya. Berdasarkan penjelasan mengenai upaya-upaya yang dilakukan untuk menangani kendala dalam pelaksanaan pembelajaran renang, maka berikut ini akan dipaparkan upaya yang dilakukan untuk menangani kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran renang dalam bentuk tabel. Tabel 8. Upaya Yang Dilakukan Untuk Menangani Kendala Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Renang No. Kendala Pelaksanaan Pembelajaran Renang Upaya Yang Dilakukan EB dan SB 1. Datang terlambat dan tidak mau berenang. Perjanjian MFW boleh bermain air 10 menit lebih lama dibandingkan teman- temannya. 2. Terburu-buru melakukan hitungan dan gerakan pemanasan. memanggil MFW agar kembali fokus pada gerakan serta hitungannya. 3. Berkata kasar, dan saling mengejek antar siswa. Perjanjian apabila mereka mengikuti pembelajaran hingga selesai tanpa berkelahi maupun saling ejek, maka masing-masing siswa di perbolehkan bermain satu kali luncuran raksasa dengan didampingi para guru. 4. Melempari temannya dengan kucing. SB mengambil kucing yang di bawa MFW dan meletakkannya ditempat yang lumayan jauh, kemudian SB mengingatkan MFW untuk tidak mengganggu temannya dan tidak mengambil kucing itu lagi. 85 5. Mengganggu siswa kelas kecil. SB sebagai pendamping MFW menarik MFW keluar dari kolam dan mengantarnya kembali ke kolam kelas besar. Disana, EB selaku guru renang membuat perjanjian dengan MFW, apabila MFW mengikuti pembelajaran hingga selesai dan tidak keluar dari kolam tanpa diperintahkan oleh guru, MFW diizinkan untuk bermain air 10 menit lebih lama dari teman-temannya. 6. Bermain sendiri saat guru sedang menjelaskan. EB memanggilnya agar kembali mendengarkan penjelasan tapi tidak berhasil, akhirnya guru pendampingnya mengatakan tidak akan mengantar MFW pulang apabila ia tidak mendengarkan EB.

G. Pembahasan