92
Terdapat kesesuaian antara teori yang di jelaskan oleh Susan Meredith dengan pembelajaran renang yang diajarkan EB pada MFW yaitu gerakan
tungkai dilatih dengan cara berpegangan pada dinding kolam, gerakan lengan diajarkan dengan gerakan tangan teknik renang gaya bebas, serta mendorong
dan meluncur yang dilakukan dengan cara mendorongkan kaki pada dinding kolam sambil meluncur.
Kemampuan anak dalam mengikuti instruksi dari guru sudah cukup baik meskipun beberapa kali perhatian MFW teralihkan dan membuat masalah
dengan teman-temannya. Namun apabila telah diberi kesepakatan atau perjanjian dengan EB mengenai perilakunya, MFW akan menurut dan
mengikuti pembelajaran serta instruksi dari EB denan baik demi mendapatkan perjanjian yang telah disepakati oleh EB. Disini dapat terlihat bahwa reward
sangat bermanfaat dalam pengubahan perilaku bermasalah MFW.
4. Kendala Dan Faktor Kendala Yang Dihadapi Saat Pembelajaran Renang
Di SLB E Prayuwana Yogyakarta
Kendala-kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran renang lebih mengarah pada perilaku bermasalah MFW yang sangat berpengaruh
ketika pembelajaran renang sedang berlangsung. Perilaku bermasalah tersebut yaitu perhatiannya mudah teralihkan, dan mengganggu temannya. Selain itu,
EB juga mengalami kendala dalam mengontrol masa pubertas siswa yang sudah menginjak usia 12 tahun ke atas, misalnya ketika mereka mulai
mengganggu perempuan atau membicarakan hal-hal yang berbau seksual di kolam renang. Selain itu, membutuhkan proses yang cukup lama untuk
93
merubah pikiran anak dari yang sebelumnya pembelajaran renang diterapkan hanya untuk hiburan hingga diterapkan sebagai pembelajaran dan terapi bagi
perilaku siswa-siswi SLB E Prayuwana, hingga menjadikan salah satu siswanya menjadi juara renang tingkat nasional.
Suasana hati MFW sangat mempengaruhi perilaku bermasalahnya, misalnya pada saat MFW marah kepada orangtuanya karena terlambat bangun
dan tidak menyukai sarapan yang dibelikan oleh Ibunya, MFW tidak mau berangkat renang dan berteriak sambil menangis. Selain itu MFW juga selalu
terburu-buru dalam melakukan gerakan pemanasan sehingga gerakannya tidak beraturan dan berantakan dikarenakan MFW ingin cepat-cepat masuk ke kolam
renang dan berenang sehingga konsentrasinya untuk menghitung dan melakukan gerakan pemanasan teralihkan. Padahal gerakan pemanasan sangat
penting untuk dilakukan karena berguna untuk meminimalisir ketegangan otot saat didalam kolam renang dan saat proses pembelajaran renang. MFW juga
berkata kasar meskipun dengan suara pelan sambil membalas ejekan temannya, namun hal ini disebabkan karena MFW selalu diejek terlebih dulu oleh teman-
temannya karena kalah dalam permainan saat pembelajaran renang.MFW juga pernah menjahili temannya hingga membuat temannya menangis ketakutan,
dan mendorong temannya yang lain hingga jatuh ke dalam kolam.
5. Upaya Yang Dilakukan Untuk Menghadapi Kendala Saat Pembelajaran