Ciri Khusus Anak ADHD

16 c. Hiperaktivitas Hiperaktivitas adalah suatu gerakan atau aktivitas yang berlebihan, melebihi gerakan yang dilakukan secara umum anak seusianya. Dayu 2013: 52 mengemukakan bahwa, “gambaran klinis hiperaktivitas yaitu banyak bicara; tidak dapat tenang atau diam; mempunyai kebutuhan untuk selalu bergerak; sering membuat gaduh suasana; selalu memegang apa yang dilihat; sulit untuk duduk diam; lebih gelisah dan impulsif dibandingkan dengan mereka yang seusia. ” d. Menentang Perilaku menentang yang dimiliki dan ditunjukkan oleh anak ADHD di sebabkan oleh kecemasan yang berlebihan sehingga anak ADHD mengalami problem sosial. Dayu 2013: 52 mengemukakan bahwa, “gambaran klinis perilaku menentang yaitu sering melanggar peraturan; bermasalah dengan orang-orang yang memiliki otoritas; lebih mudah merasa terganggu, mudah marah dibandingkan dengan mereka yang seusia; banyak mengalami rasa khawatir dan takut; cenderung emosional; sangat sensitif terhadap kritikan; mengalami kecemasan pada situasi yang baru atau yang tidak familiar; terlihat sangat pemalu dan menarik diri. ”

3. Ciri Khusus Anak ADHD

Dayu 2013 : 54 mengungkap, “ciri khusus dari anak ADHD dapat dilihat sejak bayi, pada anak usia 2 sampai 4 tahun prasekolah, serta pada anak usia 4 sampai 7 tahun usia sekolah .” Berikut penjelasan mengenai teori tersebut: 17 a. Pada bayi Ciri khusus yang terihat sejak bayi pada anak ADHD berupa kesulitan anak dalam melakukan beberapa hal seperti sulit untuk diam ketika sedang menangis atau menjerit. Dayu 2013: 54 mengemukakan bahwa, “ciri khusus pada bayi yaitu sensitif terhadap suara dan cahaya; sering menangis, menjerit, dan sulit untuk diam; sering terbangun dan sulit untuk tidur; sulit makan atau minum susu, baik dari botol ataupun ASI; tidak bisa ditenangkan atau digendong dan menolak untuk disayang; membenturkan kepala, memukul kepala, dan menjatuhkan kepala kebelakang. ” b. Pada anak usia 2 sampai 4 tahun prasekolah Anak ADHD memiliki beberapa ciri khusus yang terlihat pada masa prasekolah yaitu pada rentan usia 2 sampai 4 tahun. Ciri khusus tersebut mulai terlihat dominan pada perilaku gerakan berlebihan atau hiperaktif yang menyebabkan anak sering terluka atau terjatuh. Dayu 2013: 54 mengemukakan bahwa, “pada usia 2 sampai 4 tahun anak tampak ceroboh clumsy dan canggung; Impulsif; sering mengalami kecelakaan atau jatuh; sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering menggeliat; sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis; sering menyakiti diri sendiri; suka menentang. ” c. Pada anak usia 4 sampai 7 tahun usia sekolah Pada usia sekolah dengan rentan usia 4 sampai 7 tahun, anak ADHD mulai menunjukkan beberapa ciri khusus seperti inatensi, hiperaktif, dan impulsif. Dayu 2013: 54 mengemukakan bahwa, “anak ADHD usia sekolah 4 sampai 7 tahun sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak 18 selayaknya; sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang; selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin, juga tenaganya tidak pernah habis; sering terlalu banyak bicara; Sering sulit menunggu giliran; Sering memotong atau menyela pembicaraan; jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya bersikap apatis terhadap lawan bicaranya; impulsif; sulit memfokuskan perhatian; sulit berkonsentrasi. ” Dari teori diatas dapat dikaji bahwa ciri khusus anak ADHD terlihat dari sejak usia balita dengan ciri sensitif terhadap suara dan cahaya, hingga pada usia 4 sampai 7 tahun anak ADHD mulai menunjukkan perilaku sering berlari dan tidak mampu mengikuti suatu kegiatan dengan tenang.

4. Karakteristik anak ADHD