Deskripsi Perencanaan Pembelajaran Renang Untuk Anak ADHD Di SLB E

55 Prayuwana Yogyakarta sejak tahun 2012. EB belum menjadi guru tetap dan tahun ini tengah melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Yogyakarta, jadi EB hanya datang ke sekolah saat mata pelajaran olahraga dan pembelajaran renang saja. g. Guru Kelas Subyek Nama : SB disamarkan Pendidikan : S1 Pendidikan Luar Biasa Jenis kelamin : Laki-laki SB merupakan guru kelas atau wali kelas MFW yang mengajar di kelas VI SDLB. SB merupakan guru tetap di SLB E Prayuwana Yogyakarta dan SB telah 1 tahun mengampu MFW di kelas.

B. Deskripsi Perencanaan Pembelajaran Renang Untuk Anak ADHD Di SLB E

Prayuwana Yogyakarta Pembelajaran renang yang diterapkan oleh SLB E Prayuwana Yogyakarta merupakan salah satu program pembelajaran yang bertujuan sebagai olahraga, rekreasi, dan juga terapi untuk anak tunalaras di sekolah, khususnya untuk MFW. Berdasarkan informasi dari EB, pembelajaran renang dihasilkan dari keputusan bersama antara guru dan kepala sekolah. Pembelajaran renang diterapkan oleh SLB E Prayuwana sejak tahun 2011 dan berlanjut hingga sekarang. Awalnya pembelajaran renang hanya menjadi ekstrakulikuler, namun setelah dipertimbangkan kembali, pembelajaran renang dimasukkan dalam pembelajaran setiap hari Senin. Meskipun dalam pelaporannya pembelajaran renang merupakan kegiatan ekstrakulikuler namun dalam pembelajaran Penjaskes terdapat materi pembelajaran renang atau akuatik. Hal ini telah mendapat persetujuan dari pihak 56 orang tua dan para orang tua juga mendukung pembelajaran renang ini diterapkan bagi siswa-siswi di SLB E Prayuwana. Sekolah memilih pembelajaran renang sebagai salah satu pembelajaran yang diterapkan untuk siswa-siswi di SLB E Prayuwana karena beberapa alasan yaitu pembelajaran renang merupakan pembelajaran olahraga sambil bermain yang menyenangkan, memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, juga dapat digunakan sebagai rekreasi sekaligus terapi bagi anak ADHD. Anak ADHD cenderung memiliki keaktifan dan tenaga yang berlebihan, hal tersebut harus disalurkan ke aktivitas fisik yang lebih positif, salah satunya yaitu dengan menerapkan pembelajaran renang. Setelah siswa merasa lelah dan kembali ke sekolah, pelajaran dilanjutkan dengan pelajaran ringan yang tidak memaksa anak untuk terlalu banyak berpikir. Misalnya pembelajaran agama dengan mengisahkan beberapa kisah para Nabi, sekaligus melatih tingkat konsentrasi anak. Pembelajaran renang dilaksanakan pada hari Senin bertujuan sebagai motivasi bagi siswa agar berangkat sekolah setelah libur di hari Minggu. Orang awas pun tentu memiliki kemalasan beraktivitas di hari Senin, begitu juga dengan siswa- siswi di SLB E Prayuwana. Untuk itu, sekolah menerapkan pembelajaran renang yang dominan disukai siswa-siswi di SLB E Prayuwana sebagai motivasi bagi mereka berangkat sekolah di hari Senin. Sedangkan tujuan pembelajaran renang dalam kurikulum yaitu sebagai pendidikan penanaman karakter, misalnya disiplin dan nilai kejujuran. Tidak sulit untuk mengenalkan anak-anak pada pembelajaran renang menurut EB. Karena pada dasarnya motivasi anak-anak untuk mengikuti pembelajaran renang yang menyenangkan memang sudah besar. Namun ada 57 beberapa kesulitan dalam mengarahkan anak-anak untuk mengikuti pembelajaran yang lebih teratur, terlebih anak didiknya merupakan anak dengan gangguan perilaku. Berdasarkan perencanaan yang dibuat oleh guru, materi pembelajaran renang yang diterapkan bagi siswa-siswi di SLB E Prayuwana berpacu pada silabus dengan panduan dari KTSP. Silabus dibuat berdasarkan kelas masing- masing dan disesuaikan dengan kemampuan anak. Misalkan pembelajaran renang untuk MFW yang saat ini duduk di kelas VI SD dimodifikasi menggunakan silabus untuk anak kelas III SD karena kemampuan MFW yang belum mampu mengikuti pembelajaran renang untuk anak kelas VI SD. Materi berupa gerakan dasar meluncur, menggerakkan lengan, dan nilai kebersihan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan EB, kompetensi dasar tersebut dikembangkan sendiri dalam bentuk berbagai permainan di dalam air sehingga menarik minat anak dalam mengikuti pembelajaran renang dan menambah semangat anak. Pembelajaran renang dibagi berdasarkan 2 kelas yaitu kelas besar dan kelas kecil. Kelas kecil terdiri dari anak dengan IQ di bawah rata-rata dan kemampuan fisik yang rendah serta tergolong dari kelas I SDLB hingga kelas III SDLB, mereka mempelajari pengenalan air. Kelas besar terdiri dari kelas IV SDLB hingga kelas VI SDLB yang notabene memiliki fisik dan kemampuan yang normal, mereka mempelajari teknik. Pembelajaran renang dilaksanakan di kolam renang Tirta Tamansari Water Byur yang membutuhkan waktu tempuh selama 10 menit dari sekolah. Alasan sekolah memilih melaksanakan pembelajaran renang di tempat tersebut karena jarak yang dekat dan tempatnya yang bagus. 58 Berdasarkan hasil wawancara dengan EB, pembelajaran renang yang dilakukan oleh EB kepada MFW merupakan salah satu program pembelajaran wajib yang harus ditempuh oleh seluruh siswa yang berada di SLB E Prayuwana. Tabel 4. Perencanaan Pembelajaran Renang Aspek Pembelajaran Renang Keterangan EB Pemilihan pembelajaran renang Berdasarkan keputusan bersama antara guru, kepala sekolah, dan orang tua dengan mempertimbangkan beberapa manfaat pembelajaran renang bagi anak ADHD. Manfaat pembelajaran renang Pembelajaran olahraga sambil bermain yang menyenangkan, memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, juga dapat digunakan sebagai rekreasi sekaligus terapi bagi anak ADHD. Sebagai motivasi bagi mereka berangkat sekolah di hari Senin. Perencanaan pembelajaran renang Berpacu pada silabus dengan panduan dari KTSP. Silabus dibuat berdasarkan kelas masing-masing dan disesuaikan dengan kemampuan anak. Materi pembelajaran renang Gerakan dasar meluncur, menggerakkan lengan, dan nilai kebersihan

C. Deskripsi Metode Pembelajaran Renang Untuk Anak ADHD Di SLB E